Bab 9

9.7K 760 61
                                    

Taerin tidak berniat mencuri dengar ketika dia berdiri di depan pintu ruangan kerja Kyuhyun. Dia hanya ingin berbagi kabar baik ketika dia dinyatakan positif hamil dengan pria itu. Dia ingin Kyuhyun tahu, jika dia tengah mengandung anak pria itu. Pria yang sangat dicintainya meski dia berkali-kali menyangkal hal itu.

Entah mengapa, perkataan Jae Hyun tentang dirinya dengan Kyuhyun harus berhati-hati ketika melakukan hubungan suami-istri, terus terngiang di benaknya. Membuat pipinya merona. Dia dan Kyuhyun harus lebih berhati-hati supaya tidak membahayakan janin di dalam perutnya yang berusia dua minggu. Taerin tidak mau kehamilannya yang tergolong masih sangat muda itu terganggu karena aktifitas fisik yang setiap malam mereka lakukan. Oleh karenanya, dia ingin berbagi kabar membahagiakan itu dengan Kyuhyun. Dia mengabaikan niat awalnya yang ingin menyembunyikan kehamilannya dari Kyuhyun. Pria itu harus tahu, supaya bisa lebih berhati-hati. Tetapi, apa yang telah didengarnya, membuat ludahnya tersangkut di tenggorokan, tubuhnya menegang dengan raut pucat pasi.

Kyuhyun sedang berbicara dengan seseorang di dalam sana. Pria itu mungkin sedang tersambung telepon dengan seorang perempuan. Taerin tahu ketika dia mendengar Kyuhyun menyebutkan nama Sena berulang kali. Siapa Sena?

Kening Taerin berkerut. Dia lalu menelan ludahnya ketika dengan gamblang, Kyuhyun menyuruh perempuan itu menggugurkan kandungannya.

Siapa perempuan bernama Sena yang sedang mengandung itu?

Dan, dia mengandung anak siapa?

Apakah anak Kyuhyun?

Jahat sekali jika itu memang benar. Anak Kyuhyun?! Taerin mengulang dalam hati. Jadi, apa arti dirinya jika pria itu berselingkuh darinya? Dari istrinya sendiri.

Oh, Tuhan....

Taerin memejamkan mata dengan pedih ketika merasakan sengatan nyeri di dalam dadanya.

Dengan panik, dia segera pergi dari sana ketika mendengar ketukan halus, langkah sepatu Kyuhyun yang berjalan mendekat ke arah pintu.

Taerin berjalan cepat menaiki anak tangga tanpa menoleh ke belakang. Dia bahkan mengabaikan peringatan Bibi Han untuk berhati-hati ketika dia menaiki anak tangga yang melingkar itu dengan setengah berlari.

Tepat setelah itu, Kyuhyun yang baru saja menutup pintu di belakangnya, mengerutkan kening ketika mendengar seruan Bibi Han. Dia mendongak dan mendapati istrinya tengah berhenti di puncak anak tangga sedang tersenyum kaku kepada Bibi Han.

Lalu, ketika tatapan mereka bertemu, Taerin membelalakkan mata. Tanpa berkata apa-apa, istrinya itu langsung berlari seolah-olah tengah ketakutan menatap hantu di siang hari.

Kyuhyun hanya menggeleng mendapati tingkah aneh istrinya itu. Dia lalu berjalan menaiki anak tangga dan mengikuti istrinya yang kemungkinan besar berlari ke arah kamar mereka.

-oOo-

===

-oOo-

"Ke Australia?" Taerin terkesiap ketika dia selesai mengunyah Bacon Carbonara sebagai menu makan siang hari itu. Dia dan Kyuhyun sedang menikmati makan siang di salah satu restoran Italia terbaik di kota Seoul. Dia tadi sempat berpikir bahwa Kyuhyun akan marah besar padanya karena dia telah berbohong. Taerin meringis ketika mengingat hal itu. Dia telah berbohong kepada suaminya sendiri.

Kyuhyun terkekeh saat menatap wajah terkejut istrinya ketika dia tadi mengatakan bahwa dua hari lagi, mereka akan pergi ke Australia karena Kyuhyun memiliki urusan penting di sana.

Kyuhyun yang tengah mengunyah potongan terakhir Chicken Parmigiana, mengangguk. Dia lalu meraih napkin di pangkuannya dan dengan elegan, mengelap mulutnya.

Kyuhyun tersenyum lembut kepada istrinya. "Benar, sayang. Dua hari lagi kita pergi ke sana." Dia lalu menyeringai jahil. "Sekaligus, kita bisa berbulan madu di sana."

Tepat, setelah itu, Taerin tersedak makanannya. Dia terbatuk-batuk dan dengan sigap, Kyuhyun memberikan segelas air putih kepadanya.

"Taerin-ah.. kau oke?"

Taerin mengangguk. Dia lalu mengelap mulutnya dengan napkin di pangkuannya.

"Aku..." Kening Kyuhyun berkerut ketika Taerin berkata dengan lirih. Mirip seperti sebuah bisikan. Tetapi, Kyuhyun masih bisa mendengarnya dengan jelas. Kyuhyun diam, menunggu istrinya yang sepertinya belum selesai dengan kalimatnya.

Perempuan itu menunduk. Lalu, menggeleng dengan lemah.

"Aku tidak bisa ikut denganmu, Cho Kyuhyun." Taerin mengangkat kepalanya. Menatap Kyuhyun yang masih diam. Menunggunya dengan kening berkerut. "Aku tidak bisa." Taerin menggeleng sekali lagi. Dia memejamkan matanya ketika ketakutan terbesar dalam hidupnya terpampang jelas di depan mata. Dia tidak bisa pergi kemana-mana. Tidak dengan Kyuhyun, tidak dengan siapapun. Tidak ketika dia harus menggunakan pesawat terbang untuk bepergian bermil-mil jauhnya. Tidak ketika benda itulah yang merenggut nyawa kedua orang tuanya.

Ketika dia membuka matanya, Taerin mendapati sorot mata Kyuhyun menyiratkan kekhawatiran padanya.

"Aku tidak bisa ikut denganmu, Cho Kyuhyun." Taerin mengulangi kata-katanya seperti sebuah kaset yang rusak.

Kyuhyun yang menyadari perubahan sikap istrinya, beranjak dari kursinya. Kemudian, menggenggam lembut tangan Taerin yang telah berkeringat dingin. Kyuhyun memahami ketakutan istrinya itu. Beberapa waktu lalu, ketika Taerin menjauhi dirinya seperti wabah penyakit, tepat setelah kematian kedua orang tua perempuan itu, dia tahu jika Taerin memiliki ketakutan terhadap pesawat terbang. Perempuan itu akan kehilangan orientasinya ketika mendengar suara mesin pesawat terbang. Itu yang Kyuhyun ingat dari psikiater yang biasanya didatangi oleh Taerin.

"Berdiri, sayang. Ayo kita pulang." Gumam Kyuhyun dengan lembut.

Taerin mendongak. Tanpa berkata apa-apa, dia mengikuti perintah Kyuhyun dan menggenggam erat tangan pria itu. Berharap tangan besar pria itu mampu membuat ketakutan dalam dirinya, menghilang dengan perlahan.

Sesaat, tubuhnya menegang ketika Kyuhyun melingkarkan salah satu tangannya di pinggangnya. Dia menoleh pada Kyuhyun dan mendapati Kyuhyun tersenyum lembut padanya. Senyum yang membuat hatinya menghangat. Senyum yang membuatnya tidak bisa berpaling dari pria itu meski dia memupuk kebencian pada pria itu.

-oOo-


Kelanjutan cerita, dihapus untuk keperluan penerbitan.

MINE | Cho Kyuhyun & Oh TaerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang