Akhirnya dia pergi, meninggalkan apa-apa yang pernah kami lewati bersama, menghancurkan kepercayaan yang kubangun dengan susah payah. Kukira ia abadi, nyatanya ia semu. Hanya raga nya saja yang ada, jiwanya entah kemana.
Kukira dari awal pertemuan kita, kamu berbeda.
Kulihat lagi fotomu yang masih saja menjadi walpaper handphone ku. Ah sesayang inikah aku padamu? Sungguh kekecewaan sebabmu tak dapat kubendung, tapi nyatanya rasa yg terlalu besar untukmu selalu bisa meredam amarahku.
Katamu, aku satu-satunya. Katamu, aku yang akan bersanding kelak disisimu setelah impian-impian sudah kita penuhi. Tapi kau tau sayang? Sepandai nya kamu nyembunyiin hal buruk, kamu lupa bahwa Tuhan Maha Melihat sayang.
Ternyata kamu sama saja, atau dimataku kau tampak lebih parah. Ternyata kamu tak lebih dari seorang pendusta.
Lalu setelah aku mengetahui kau menjadikan aku salah satu dari wanita mu, kau mencampakkan ku tanpa sebab. Terimakasih, caramu sungguh mengesankanku, mempesonakanmu. Kau kira aku akan terpuruk jika kamu pergi? Bukan sayang, kamu salah. Aku hanya akan bersyukur, sebab Tuhan menjauhkanku dari lelaki sepertimu.
Teruntuk lelaki yabg masih kusebut dalam doa, semoga tak ada (lagi) wanita yang kau perlakukan sepertiku. Cukup aku saja, pergilah kau tak cukup hebat untuk bisa tinggal disisiku. Dari wanita yang mencampakkanmu.
13 Augus 2016.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Usaha Melupakan
Короткий рассказAku tak mengerti, bagaimana rasa mengetuk dinding beku hatiku dan membiarkanmu begitu saja singgah disana. Tak masalah jika berniat untuk tinggal dan menetap, hanya saja ia hanya singgah lalu pergi. Setelah ia telah berhasil menciptakan perasaan-per...
