Jadi aku sudah berdiri lagi, mengulang-ngulang cerita, memulai dari awal lagi bersama kamu kembali. Terdengar munafik memang, ketika ku sebut aku akan melupa nyatanya masih terbesit harapan keinginanku akan kamu.
Terdengar tak masuk akal, ketika aku mencoba memberitahu orang lain tentang bagaimana usahaku melupakanmu namun ternyata aku tak saja mampu melupakanmu.
Dan kini kamu kembali.
Dan kini kamu datang lagi.
Dan kini kamu mengajakku membuat cerita baru tentang kita.
Dan kini aku tak mampu menyangkal, nyatanya cintaku masih saja untukmu.
Kamu; iya masih saja perihalmu. Cerita-cerita yang mulai ku delete, menjadi serpihan-serpihan puzzle, namun harus kembali kususun kembali, agar apa-apa tentangmu aku tak lupa.
Mereka bilang aku bodoh, sebab mengizinkan mu kembali masuk ke hidupku. Mengizinkanmu mengisi kembali hati yang sempat porak-poranda karenamu.
Ini kesempatan kedua mu, jika kamu baik untukku, Tuhan selalu punya cara untuk mendekatkan mu kembali. Ini kesempatan terakhirmu. Pulanglah, lupakan jalan lain yang pernah menghancurkan kita.
Apa aku salah sebab mengizinkanmu kembali datang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Usaha Melupakan
Short StoryAku tak mengerti, bagaimana rasa mengetuk dinding beku hatiku dan membiarkanmu begitu saja singgah disana. Tak masalah jika berniat untuk tinggal dan menetap, hanya saja ia hanya singgah lalu pergi. Setelah ia telah berhasil menciptakan perasaan-per...
