LTH [32]

5.7K 295 52
                                        

[VotMen Please]

Romi menarik lengan Echa masuk ke salah satu toko di dalam mall yang berada di daerah Jakarta Selatan tidak jauh dari tempatnya tinggal yang hanya berjarak setengah jam dari rumahnya. Semenjak Romi mengetahui bahwa Echa adalah adik kandungnya, dia sering sekali mengajak Echa jalan dalam satu minggu. Dirga yang selalu mendengar permintaan izin dari Echa hanya untuk jalan dengan Romi membuatnya sedikit jengah. Kenapa? Sebab, Echa selalu mengatasnamakan anak yang ada di dalam perutnya ingin bermain dengan om kesayangannya. Mau tidak mau... Dirga-pun mengizinkannya. Ditambah lagi... Romi selalu mendramatisir dengan berkata bahwa mereka adalah kakak beradik yang sudah terpisah selama belasan tahun, apakah Dirga tega memisahkan mereka lagi? Mungkin, Dirga bisa saja tega untuk memisahkan mereka... tapi, melihat wajah bahagia Echa yang bertemu dengan kakak kandungnya mengalahkan segala ego yang dimiliki oleh Dirga.

Dan, hitung-hitung... Romi bisa menggantikan dirinya menjaga Echa selama dia bekerja disiang hari. Toh, Romi selalu mengembalikan Echa dalam keadaan utuh dan sehat walafiat. Setiap kali Echa kembali dari perjalanannya dengan Romi, dia selalu bercerita hal-hal yang terjadi dengan mereka selama perjalanan berlangsung.

Dan sekarang? Romi membawa Echa ke dalam toko perhiasan. Mata jernih dengan bola mata berwarna coklat itu menatap lekat dari etalase satu ke etalase lain, seakan mencari sesuatu yang dapat menarik perhatiannya. Sedangkan Echa hanya menunggu dikursi tunggu yang disediakan oleh pemilik toko tersebut. Dia sama sekali tidak tertarik dengan hal-hal yang berbau perhiasan semenjak kehamilannya yang menginjak dua setengah bulan dan sejak Dirga menemukan dirinya pula, Echa sudah tidak mengidam makan buah-buahan. Dirinya kembali normal seperti dulu, sebelum dia menyadari kehamilannya. Tapi, hal-hal aneh terjadi kepada Dirga. Pria itu lebih menyukai hal-hal yang berhubungan dengan perempuan.

Setelah menemukan yang membuatnya menarik perhatian, Romi melangkah mendekati Echa dan menyodorkan seuntai kalung dengan bandul bintang bermata satu.

"Coba kamu pakai kalung ini" ujar Romi.

"Ini untuk aku Kak?" Romi mengangguk dan membantu Echa yang telah menyampirkan rambutnya untuk memakai kalung yang diberikan olehnya.

"Cocok" Romi manggut-manggut sambil mengapit dagu dengan kedua jarinya. "Anggap saja itu hadiah ulang tahun selama kakak tidak ada didekat kamu" Pria itu mengacak rambut adiknya, yang tengah serius memandangi bandul berbentuk bintang sesuai tanda lahirnya.

"Kalau menurut kamu, yang ini bagus tidak?" dia menunjukan sepasang cincin cantik dari kotak berbentuk hati kepada Echa.

"Ini?" Echa mengerutkan alisnya, melihat sebuah cincin yang baru saja ditunjukkan oleh Romi. Cincin itu terlihat begitu cantik dengan dua mata dan dibaliknya terdapat inisial R, sedangkan cincin satunya tanpa mata dan sederhana terdapat inisial A, A?

"A?" Wanita itu menatap lekat kedua bola mata Romi.

"Iya, A. Ini bukan untuk kamu. Tapi untuk A, dia akan menjadi kakak ipar kamu"

"A? Adelia? Suster Anya?"

Pria itu mengendikkan bahunya, berjalan menuju kasir. Echa mengikutinya dari belakang, meminta jawaban atas pertanyaannya. "Entahlah, Adelia atau Anya. Kamu lebih setuju yang mana? Adelia atau suster Anya? " sebelum Romi mengeluarkan uang untuk membayar perhiasan yang dia beli, dia menatap Echa penuh keraguan.

"Kamu... setuju kan kalau kakak menikahi salah satu dari mereka?"

"Kenapa kakak bertanya kepadaku? Apa jawaban aku penting? Bukankah Kakak mencintai salah satu dari mereka?"

"Kakak tidak mencintai salah satu dari mereka. Tapi, dengan berjalannya waktu Kakak akan belajar mencintai salah satu dari mereka. Dan... jawaban kamu tentu saja sangat penting. Kamu tahu kan, dari dulu sampai sekarang kamu adalah adik kesayangan kakak. Apapun yang kamu pinta, kakak akan turuti. Jadi, kalau kamu tidak setuju... kakak akan menjauh dari mereka" harap-harap cemas Romi menunggu jawaban darinya. Romi sendiri bingung dengan perasaannya saat ini, dia tidak mencintai Adelia ataupun Anya. Tapi, sampai kapan dia harus terpuruk dengan cintanya kepada Echa yang kini telah resmi menjadi adik kandungnya?karena itu dia putuskan untuk membuka lembaran baru, memberikan kesempatan kedua untuk mengisi kekosongan hatinya selama bertahun-tahun. Dia percaya jika waktu bisa membuatnya untuk mencintai gadis lain, seperti dulu dia mencintai wanita yang ada dihadapannya saat ini. Dan entah kenapa, dia takut Echa tidak akan setuju. Bukankah tidak ada masalah jika Echa tidak setuju, karena Romi belum bisa mencintai kedua wanita itu.

[03] Love Two Heart [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang