LTH [26]

4.5K 245 15
                                    

[VotMen Please]

Chapt ne sbagian memori Romi wktu koma yeee...

Romi terus mengekori kemanapun Dirga pergi. Meskipun dia tahu, Dirga tidak menyadari keberadaan dirinya yang selalu mengekorinya. Tapi, Romi yakin pria itu dapat membantu dirinya untuk menjaga Echa.

"Hmmm... kalian lihat... lihat Shasa??" tanya Dirga kepada beberapa teman Echa yang masih berada di ruang komputer.

"Sudah keluar Pak dari tadi" jawab salah satu mahasiswi.

'Pak Dirga, tadi aku sempat melihatnya. Dia berada di perpustakaan bersama teman-temannya, pergilah kesana' ujar Romi. Namun, sangat disayangkan suara Romi sama sekali tidak dapat didengar olehnya. Kata-katanya melayang bersamaan dengan udara yang mengitari dirinya.

"Kemana??" Pak Dirga kembali. Bertanya kepada salah satu mahasiswa disana.

'Dia ke perpustakaan' ujar Romi lagi, berdiri menyamping disebelah Dirga yang berdiri di ambang pintu.

"Kurang tau Pak" jawab siswa lain.

"Makasih" tanpa pikir panjang, Dirga buru-buru pergi dari sana menuju ruang dosen. Meletakkan beberapa perlengkapan matkul-nya lalu kembali keluar. Mencari sosok yang dicari, Echa. Entahlah, dia sendiri juga bingung, kenapa dia mencarinya?? Yang pasti hati kecilnya mengatakan dia harus menemuinya saat ini!! Kantin, ruang komputer, ruang eksul, aula, ruang admin... semua sudah dimasukinya, namun nihil dia sama sekali tidak menemukan Echa disana. Satu-satunya tempat yang belum dia masuki hanyalah perpustakaan.

'Nah... itu dia! Echa disana Pak Dirga, masuklah dan temui dia. Tapi, ada perlu apa kau mencarinya? Apa kau menyukainya?' Romi menatap Dirga yang tidak menjawab pertanyaannya. Sorot matanya mengikuti arah pandang Dirga, pria itu fokus memperhatikan Echa yang tengah serius membaca sebuah buku. Kali ini, Romi tidak mengikuti langkah Dirga yang berjalan mendekati Echa disana. Tapi, kedua matanya terus mengarah kepada mereka.

Echa yang tengah serius membaca buku yang baru saja dia ambil dari jejeran-jejeran buku yang tersusun rapi di rak buku, tidak begitu memperdulikan kehadiran Pak Dirga yang sudah berdiri disebelahnya beberapa detik yang lalu. Sementara Kezia dan Shasa hanya saling pandang, melihat Pak Dirga hanya berdiri menatap Echa tanpa bicara sepatah katapun.

'Apa pria itu benar-benar menyukainya? Lalu, bagaimana denganku jika Echa juga menyukai pria itu? Aku? Apakah aku masih ada kesempatan untuk bersama dengannya?' Romi mengamati kedua tangannya, kedua tangannya yang sama sekali tidak bisa menyentuh sesuatu disekitarnya.

Romi mendekati salah satu mahasiswi yang ada didekatnya, mencoba menyentuh dan menepuk pundaknya. Tapi, apa yang terjadi? Dia hampir terjatuh tidak bisa menyentuh mahasiswi tersebut.

'Sampai kapan aku harus begini? Mengikuti kemanapun Echa pergi, tapi dia tidak menyadari keberadaanku' Romi kembali memandang kedua tangannya sebentar, lalu tatapannya kembali mengarah kepada Dirga yang berada didekat Echa.

"Kita perlu bicara Cha..." Dirga membuka suara, akhirnya Echa mendongakkan kepalanya, melihat Dirga berdiri disebelahnya.

"Hmmm... ada apa ya Pak?? Apa saya melakukan kesalahan??" tanyanya sedikit formal.

"Ya, sangat. Dan kita perlu bicara tapi bukan disini" tanpa persetujuan Echa, Pak Dirga menarik lengan Echa membawanya keluar dari perpustakaan, menariknya sedikit kasar. Sehingga buku yang baru saja dia baca terjatuh begitu saja dilantai dan tanpa sadar Echa meninggalkan tas-nya disana.

"Kenapa gak di sini saja Pak ??" tanyanya dengan jalan terburu-buru dibelakang Pak Dirga. Pria yang menarik tangannya tidak menjawab apa-apa.

[03] Love Two Heart [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang