[VotMen Please]
"Fadiiiiilllll" Romi berteriak senang setelah membuka pintu ruang kerja Fadil, dia berlari mendekati Fadil yang duduk dikursi kebesarannya. Romi langsung memeluk Fadil yang terduduk dikursi.
"Dil... dia masih mencintaiku 'Dil... aku masih punya harapan dengannya..." dia berkata setelah melepaskan pelukannya, lalu mengguncang-guncang kedua bahu Fadil karena sangat bahagia. Dia menarik tubuh Fadil yang lebih besar darinya, memintanya untuk berdiri sejajar dengannya.
"Dia? Wanita itu? Apakah dia mengatakannya kepadamu, kalau dia masih mencintaimu?" Fadil mengerutkan keningnya, melihat sikap Romi tidak seperti biasanya. Wajah bahagia terpancar jelas di wajahnya. Romi menggeleng cepat.
"Tidak, meskipun dia tidak mengatakannya... aku bisa merasakannya 'dil, aku bisa membaca isi hatinya kalau dia masih mencintaiku..." pria itu kembali memeluk Fadil yang telah berdiri sejajar dengannya. Layaknya seperti seorang anak kecil yang telah mendapatkan hadiah, dia mengajak Fadil berputar-putar di ruangan.
"Kau tahu Fadil, aku sangat bahagia!! Setelah lima tahun aku merasa kesepian, hidupku bagaikan kehilangan oksigen... Dan sekarang aku seakan mendapatkan hidup baru, aku benar-benar hidup Fadil. Aku benar-benar hidup!! Dia lah yang telah membuatku hidup kembali..."
Tanpa sadar, karena terlalu bahagianya... Romi menciumi seluruh wajah Fadil. Mulai dari kening, kedua pipi, hidung dan... bibirnya mendarat tepat dibibir tebal kecoklatan milik Fadil.
Fadil yang melihat sahabat barunya begitu bahagia, dia hanya bisa pasrah menerima setiap perlakuan Romi kepada dirinya. Sudah lima tahun mereka bersahabat, dan ini pertama kalinya Fadil melihat Romi tertawa bahagia seperti itu.
Ckleek
"Om... dokter..." terdengar suara seorang gadis telah membuka pintu ruangan. Kedua pria itu menoleh bersamaan ke arah ambang pintu dengan posisi kedua bibir mereka masih menempel satu sama lain.
"Ternyata benar apa yang dikatakan orang lain, kalau pria tampan hanya menyukai sesama jenis. Mereka lebih menyukai terong daripada buah jeruk yang manis. Dan Vio sama sekali tidak menyangka, kalau Om dokter juga menyukai sesama terong..." Vio berkata dengan nada sedikit sedih.
Kedua manusia yang belum menyadari posisi mereka, kembali memalingkan wajah mereka. Saling menatap satu sama lain, Fadil dan Romi. Sedetik... dua detik... Hingga akhirnya....
"Arrrrrrggghhhh!!!" teriak mereka serempak, lalu saling mendorong satu sama lain sehingga wajah mereka menjauh dan tubuh mereka terjatuh.
Fadil jatuh menubruk meja kerja dan Romi jatuh menubruk lemari buku.
"Hahahahahahahaha..." suara tawa menggema dari gadis bernama Viola melihat sikap dua pria tampan yang terlihat aneh. Dia melangkah masuk dan menutup pintu ruangan. Fadil duduk diatas kursi kebesarannya sambil mengusap-usap kasar bibirnya yang telah tersentuh dengan bibir milik Romi. Sedangkan Romi duduk diatas ranjang kecil dan melakukan hal yang sama seperti Fadil, mengusap kasar bibirnya. Seakan menyesali apa yang baru saja mereka perbuat.
"Jadi... kalian penyuka sesama terong?" sambung Viola sambil melihat Fadil dan Romi secara bergantian.
"Enak saja!! Kami manusia normal, tadi itu hanya suatu kesalahan!!" sangkal Fadil.
Sementara, Romi terus memperhatikan Viola dari ujung kaki hingga ujung rambut. Gadis SMU yang terlihat masih sangat polos, cuek tapi penuh rasa percaya diri mengejar Fadil. Gadis yang belakangan ini selalu mengganggu hidup Fadil, gadis yang bisa membuat Fadil naik darah setiap harinya. Dia tersenyum sekilas, melihat Viola berjalan mengarah kearah Fadil dengan seragam abu-abunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[03] Love Two Heart [Complete]
AcakLanjutan CSD (Cinta Semanis Duren) & Kasih Tak Sampai. Kehidupan rumah tangga Echa-Dirga, tidak seindah seperti yang mereka bayangkan. Satu-persatu masalah kembali bermunculan. Pria dari masa lalu Echa kembali hadir dalam kehidupannya. Romi Adrian...