LTH [29]

4.9K 306 15
                                        

[VotMen Please]

Echa berkeliling toko pakaian didalam salah satu mall yang berada di Jakarta. Dia berniat membelikan pakaian kerja baru untuk Dirga. Entah, kenapa dia merasa tidak sreg melihat pakaian kerja Dirga yang berwarna gelap semua. Coklat, hitam, biru tua, biru dongker, coklat garis-garis, hitam garis-garis, putih polos sungguh menyebalkan dimata Echa. Dia membuang semua pakaian kerja Dirga dan berniat membelikannya yang baru. Sorot matanya tertuju pada sebuah kemeja kerja pria berwarna pink yang berada diujung toko. Dia mengambil salah satu kemeja berwarna pink, kuning, orange, merah terang, pokoknya kemeja-kemeja berwarna terang yang menjadi incarannya saat ini. Echa menyerahkan beberapa kemeja kepada kasir dan memberikan beberapa lembar uang ratusan kepada kasir sebagai tanda jadi.

Bukan niatnya untuk mengerjai atau balas dendam kepada suaminya, tapi... entah kenapa dia ingin sekali melakukan itu. Dia sangat ingin melihat suaminya memakai pakaian kerja berwarna terang yang dia harapkan. Mungkin... itu bawaan yang ada didalam perut? Siapa yang tahu...

Setelah selesai memilah pakaian kerja untuk Dirga. Dia melirik jam tangannya, dirasa waktu sudah tidak memungkinkan untuk berkeliling di dalam mall, dia beralih cepat mencari sebuah taksi untuk mengantarkan dirinya pulang ke apartemen sebelum Dirga tiba lebih dulu darinya.

Perasaan was-was dan dag dig dug, Echa menekan beberapa angka untuk membuka pintu apartemen. Dia menjulurkan kepalanya terlebih dahulu, sebelum melangkah masuk. Memastikan keberadaan Dirga, apakah sudah tiba lebih dulu darinya? Echa berjalan buru-buru masuk kedalam kamar, setelah dipastikan Dirga belum kembali. Dia segera memasukkan pakaian yang baru saja dia beli untuk Dirga ke dalam lemari. Setelah selesai, Echa buru-buru keluar sebelum keberadaannya diketahui oleh Dirga.

"Nanti malam kita kembali lagi untuk tidur bersama Papa kamu. Sekarang... kita main dulu dirumah Tante Rana" ujar Echa sambil mengelus perutnya dan berjalan kesebelah apartemen Dirga. Dia mengetuk pintu apartemen sebelahnya dan menunggu pemiliknya membukakan pintu untuknya.

💛💛💛💛💛

Romi melajukan mobilnya ditengah keramaian ibu kota  ditemani Dirga yang duduk di kursi penumpang sebelahnya. Dua pasang mata itu terus berkonsentrasi mencari wanita yang mereka sayangi dikeramaian ibu kota.

"Menurut kamu, dia pergi kemana Dir?" tanya Romi melirik Dirga yang terus memperhatikan keadaan di luar mobil.

"Entahlah, aku tidak tahu. Yang jelas... aku sudah bertanya ke semua teman kampusnya. Tapi, tidak ada satupun yang melihatnya" Dirga menggelengkan kepala tanpa menoleh kepadanya.

"Rom, bagaimana kalau kita lapor polisi? Ini sudah dua minggu Echa menghilang dan dia dalam keadaan hamil" usul Dirga saat mobil mereka melewati kantor polisi yang baru saja dilewati.

"Hmmm... Boleh juga. Kalau begitu aku tunggu di sini, kau yang berikan laporan kepada polisi. Karena tidak mungkin aku memundurkan mobilku yang sudah melewati area kantor polisi" ujar Romi dengan menepikan mobilnya dan Dirga mengangguk setuju, lalu membuka pintu mobil meninggalkan Romi didalam mobil.

Setengah jam Dirga melapor atas kehilangan Echa, dia kembali masuk ke dalam mobil, memasang seatbelt sebelum Romi menjalankan mobilnya.

"Kau sudah memberikan laporan?"

"Sudah" jawab Dirga tersenyum aneh.

"Ada yang tidak beres, kenapa kau tersenyum seperti itu?" Romi memperhatikan wajah Dirga yang tersenyum tidak jelas.

"Kau tenang saja, Echa pasti ditemukan dalam minggu ini. Kau tahu apa yang aku katakan kepada mereka?"

"Apa?" Romi memiringkan tubuhnya, penasaran.

[03] Love Two Heart [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang