Tangisan Alam.

51 7 0
                                    


Bulan tidak langsung pulang tetapi ia berdiam diri di sebuah taman dekat cafe.Bulan masih memikirkan kata kata Aldi tadi,tanpa sadar awan semakin mendung dan hujan pun turun tetapi Bulan tidak perduli dan tetap melamun dalam hujan.

"Bulan?"sapa seseorang yang ternyata Bintang.

Bulan menghiraukannya.

"Lo ngapain disini sambil ujan ujanan?nanti lo sakit."Bintang menarik tangan Bulan untuk berteduh dibawah pohon.

Tetapi tiba tiba Bulan memeluk Bintang.

"Bulan?gue gak mimpi kan?dia meluk gue!"Bintang membatin

"Bintang gue bingung..."Ucap bulan yang masih dalam pelukan Bintang.

"Bul?lo nangis?kenapa?"Bintang melepaskan pelukan Bulan dan mengusap air mata Bulan yang tercampur dengan air hujan.

"Aldi suka sama gue"jawab Bulan singkat.

Deg!!kata itu membuat Bintang membeku sesaat.

"Tapi gue suka sama orang lain."Bulan melanjutkan pembicaraannya.

"Bulan,pulang aja yuk.nanti lo sakit gue anter."Bintang langsung menarik tangan Bulan dan menuju motornya.Karna Bintang tidak tahan mendengar nama orang yang Bulan cintai.

"Tang,lo gak mau tau gue suka sama siapa?gue suka sama lo."gumam Bulan dalam hati.

Bulan langsung menaiki motor Bintang.Tangannya melingkar di pinggang Bintang tatapannya kosong.Bintang membiarkan Bulan bersandar di pundaknya karna ia tau kalau Bulan sedang dalam keadaan sedih.Bintang menghentikan motornya di sebuah kedai dipinggir jalan.

"Kenapa?"Tanya Bulan.

"Gue tau lo kedinginan.Gue lagi gak bawa jaket jadi kita minum susu jahe dulu gue kedinginan.emang lo enggak?."jawab Bintang dan langsung memarkirkan motornya.

"Kita langsung pulang aja."Pinta Bulan

"lo gak liat?hujannya makin deras."

"Yaudah."Bulan menurut.

"Pak susu jahenya 2 "pesan Bintang.

"Oke tunggu bentar dek."jawab bapak penjaga kedai tersebut.

3 menit kemudian pesanan mereka sampai.Bintang langsung meminumnya tetapi tidak dengan Bulan.

"Kenapa?gak suka?"tanya Bintang.

Bulan tidak menjawab ia masih melamun alias bengong.

"Heyyy."Kali ini Bintang melambaikan tangannya di depan wajah Bulan.

"Ehh iyaa."bulan langsung mengambil gelas dan meminum susu jahe tersebut.

"Padahal ini bukan musim hujan."Ucap Bulan sambil menatap langit.

Bintang memandang Bulan sesaat dan menatap langit.

"Itu tandanya Alam sedang menangis."Jawab Bintang spontan.

"Hah?"Bulan melihat Bintang heran.

"Iya,kalau hujan turun sebelum musimnya artinya alam sedang menangis."Bintang menjawab sambil menatap halus Bulan.

"Pulang sekarang aja yuk tang,udah jam 4 nanti orang rumah nyariin."Pinta Bulan

"Mama papa kamu ya.?"Tanya Bintang.

"Bukan.."ucap Bulan lesu.

"Siapa?"tanya Bintang penasaran.

"Mama Papa aku keluar negri buat masalah bisnis entah sampai kapan."ucap Bulan tertunduk.

"Oh,yaudah ayok pulang."

"..."

"Pengangan ya bul,"

"Hmm...i..iya"ucap bulan ragu sambil melingkarkan tangannya di pinggang Bintang tak berapa lama kemudia Bintang langsung tancap gas.

30 menit kemudian mereka sampai di rumah Bulan.

"Mau mampir dulu?"Tanya Bulan sambil menuruni motor Bintang.

"Enggak makasih gue langsung pulang aja"

"Oke,makasih ya Bintang."

Bintang hanya menjawab dengan senyum.

"Yaudah gue pulang dulu ya"Bintang berpamitan dengan Bulan.

"Hati hati di jalan ya,"

Bintang langsung tancap gas

Biarlah Bulan Mewakili HatikuWhere stories live. Discover now