New Home

16 5 0
                                    

"Lo kenapa bisa kabur dari rumah si Bul?terakhir gue denger,katanya lo mau jalan sama Rafi."Aldi bertanya.

Bulan yang masih melahap nasi gorengnya dan berhenti sesaat untuk menjawab pertanyaan Aldi.

"Mama Papa gue dateng."jawab Bulan singkat.

"Owhh..."Aldi tidak ingin merusak mood sahabatnya dengan melanjutkan pembicaraan dengan membahas kedua orang tua Bulan.

"Habis ini lo mau kemana?kehotel?"tanya Aldi kemudian.

"Mungkin,"Jawab Bulan dan langsung melanjutkan melahap nasi gorengnya.

"Lo masih punya uang?"Tanya Aldi kembali.

"Ya punyalah,gue masih ada ATM Platinum hasil tabungan gue."Jawab Bulan dan langsung kembali memangsa makanannya.

"Hmm..gimana kalo lo tinggal di Apatermen bokap gue?pasti bokap gue ngijinin kan lo udah di anggap anaknya juga."Usul Aldi.

"Ahh iyaa,tumben pinter.Yaudah habis ini,temenin gue nemuin bokap lu."Piring Bulan telah kosong,kali ini Bulan menyedot habis es teh yang ia pesan.

"Okelah."jawab Aldi singkat.

_______________________

Aldi dan Bulan sudah ada di dalam rumah Aldi.Dan Aldi sedang memanggil Papanya pak Heru di kamarnya.

"Bulan,kamu lama gak main kesini nak,"Sapa Heru yang diikuti Susan istrinya.

"Iya sayang,tante kangen loh masak bareng sama kamu."Tambah Susan.

"Duh.Tante,masakan tante jauh lebih enak dari masakan aku tau,"Jawab Bulan dengan senyum.

"Emang dia bisa masak mah?"Aldi tiba tiba datang membawa 4 gelas minuman."Gak cape mah pah?ngobrolnya sambil duduk aja."

Mereka duduk di ruang Tamu.

"Bulan,tante tadi gak tau loh,kalo ini kamu."Susan membuka pembicaraan.

"Yahh,tante masa lupa sama aku"Jawab Bulan dengan tawa.Sejak dulu Bulan dan keluarga Aldi memanglah sangat akrab.Bulan bagaikan putri mereka sendiri.

"Iya,soalnya kamu tambah cantik.Padahal kayaknya baru kemaren tante liat kamu sama Aldi masih main kelereng bareng di halaman.

Ucapan Susan mengundang gelak tawa Heru,Aldi,dan Bulan.

"Mama,kalo muji Bulaj jangan ketinggian sampe dibilang cantek segala nanti jatohnya sakit."Aldi kembali tertawa.

Bulan hanya menatap tajam wajah Aldi seakan akan mengancamnya."Om,Tante liat tuh si Aldi.Masa bilang gitu."

"Kamu tuh Di,Bulan emang cantik kok"Timpal Heru.

"Wlekk"Bulan menjulurkan lidahnya meledek Aldi.Tidak ada kesedihan di wajah Bulan saat ini.

"Bulan,om udah denger semuanya dari Aldi."Wajah Heru menjadi serius sekaligus prihatin.

"Umm..maaf om,tante, Bukan maksud Bulan mau ngerepotin om sama tante.Tapi.."Bulan menunduk dan air matanya jatuh.

"Kamu gak perlu ngomong kayak gitu,bagi om dan tante Susan,kamu itu kayak anak kami sendiri."Jelas Heru."om bakal ngasih kamu 1 kamar apatermen untuk kamu tinggalin.Gratis."

"Tapi..kalo gratis.."Bulan senang tetapi ragu.

"Gakpapa,om ikhlas."Jelas Heru.

"Iya,tapi,nanti kamu harus sering main kesini ya,buat bantuin tante masak."Susan mendekati Bulan dan mengusap air matanya di pipi.

"Untuk malam ini kamu tidur disini aja di kamar tamu."Heru menenggak minumannya.

"Makasih om,tante"Bulan memeluk Susan yang ada disampingnya.

"Iya sayang,besok siang Aldi anterin kamu kesana."Jelas Susan yang masih memeluk Bulan.

"Uh..mama,Bulan dipeluk.Giliran aku gak pernah"Aldi nampak kesal.

"Oo anak mama mau dipeluk?sini!"Susan menarik tangan Aldi dan langsung memeluknya bersama Bulan.

_________________

Pagi telah menyambut.Burung burung berkicauan merdu.Rumput masih berembun.

"Hoahhhh..."Bulan menguap dan bangun dari tidurnya.

Bulan melihat jam di handphonenya ternyata jam 5.30 pagi.Bulan langsung mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

"Mama.Bulan belom bangun?"Aldi menemui Susan yang telah sibuk membuat nasi goreng untuk sarapan.

"Gak tau.Coba kamu liat."jawab Susan.

"Morning tante,,"Belum sempat Aldi melangkah,Bulan sudah datang dan langsung memeluk Susan.

"Eh Bulan,kamu udah bangun?udah wangi pula.Gak kaya sebelah kamu masih bau iler."Susan melirik ke arah Aldi sebagai isyarat.

"Ma,anaknya mama Bulan atau Aldi si?"Aldi pergi meninggalkan Susan dan Bulan di dapur.

Bulan hanya tertawa kecil melihat tingkah Aldi yang sedang cemburu.

"Hmm..tante ada yang bisa Bulan bantu?"

"Gak ada,ini udah selesai kok.Kamu siapin aja piring di meja makan ya."

"Oke tan"

*Dimeja makan.

"Udah belom?kalo udah ayo langsung jalan."Ucap Aldi setelah selesai menenggak air sampai habis begitupula nasi gorengnya yang sudah berpindah ke perut Aldi.

"Aldi,Bulan belum selesai makannya."Ucap Susan sambil melahap nasi gorengnya.

"Tuh dengerin."Jawan Bulan singkat.

"Yaudah cepet."Ucap Aldi sambil bangkit dari tempat duduknya dan menuju kamarnya dilantai 2

Bulan sudah melahap semua makanan yang ada dipiringnya dan menenggak habis minumannya.

"Om,Tante,Bulan mau kekamar dulu ya.Mau beresin barang barang Bulan"

"Oke."jawab Heru dan Susan bersamaan.

Bulan berjalan menuju kamar tamu yang ada disebelah kamar Aldi.Bulan mulai merapihkan isi kopernya.

"Mau gue bantuin gak?"Tanya Aldi yang tanpa izin memasuki kamar tamu.

"Bikin kaget aja si."Jawab Bulan acuh.

"Udah selesai kan?yaudah ayo jalan."ajak Aldi.

"Yuk."Bulan menurut dan keluar dari kamar menuju mobil Aldi.

"Udah dipanasin mobilnya pak?"tanya Aldi pada pak Suroso supirnya.

"udah Den."jawab pak Suroso.

"Kopernya udah gue masukin Di.Yuk jalan!"Ucap Bulan.

"Ehhh Bulan...tunggu dong,"Susan tiba tiba menahan pintu mobil yang hendak Bulan tutup.

"Eh iya tante?"Tanya Bulan.

"Kamu hati hati dijalan ya,ini kunci apatermen nya."

"Makasih tante,om Heru mana tante?"

"Lagi mandi.Yaudah sana jalan."

"Oke tante..Dahhhh"Bulan melambaikan tangan dan Susan membalasnya.

Biarlah Bulan Mewakili HatikuWhere stories live. Discover now