Haruskah Terjadi?

19 5 0
                                    

"Udah sampe ya?"tanya Bulan.

"Udahlah,"Ucap Aldi sambil mematikan mesin mobil dan menuju bagasi untuk mengambil koper.

"Sini gue ajalah,"Bulan merebut koper yang sudah diangkat oleh Aldi.

"Gue aja,"Bantah Aldi dan langsung merebut kembali koper yang dipegang Bulan.

"Gue aja!"bantah Bulan kembali.

"Gue aja!sini!"Aldi merebut kopernya dan langsung meninggalkan Bulan.

"Eh tungguuuu"Bulan berlari mengejar Aldi.

Aldi dan Bulan sudah sampai di depan kamar apatermen yang bernomor 153 yang berada dilantai dua.

"Ini kamarnya ya?"tany Bulan.

"Kayaknya iya coba aja kuncinya."Aldi mencoba kunci yang dipegangnya dan ternyata cocok.

"Awas awas"Bulan langsung masuk dan melihat lihat ruangan yang akan menjadi rumahnya.

"Gimana lo suka gak?"tanya Aldi sambil meletakkan koper milik Bulan di samping pintu.

"Sukaa banget,liat deh gue bisa liat kota jakarta dari balkon."jawab Bulan dengan riang.

"Heyy ini kan baru lantai 2-_-"

"Eh?iyaaa heheh"

"Hp lo mana Bul"tanya Aldi.

"Mati."jawab Bulan acuh karna dia sedang merapihkan baju kelemari disamping tempat tidurnya.

"Jahat lo,,Bintang nyariin tau."Ucap Aldi kemudian merebahkan badannya dikasur."lumayan empuk nih kasur haha"

"Abis...gue masih kesel aja."jawab Bulan kemudian.

"Why?"

"Gak taulah."Jawab Bulan acuh.

_________________

Hari sudah pagi.Matahari mulai terbit.

"Hoahhhh"Bulan bangun dari tidurnya.

"Jam berapa nih?"Bulan menyalakan ponselnya."baru jam 6.30"Bulan kembali tertidur.Beberapa detik kemudian ia baru sadar kalau hari ini hari senin"ha?!jam 6.30?nih jam pasti boong.Boong kan lo?jawabbb"Bulan menunjuk nunjuk ponselnya.(Warasz banget ya)

"Bodoamat gue gak masuk sekolah dulu!pasti bokap nyokap nyari gue!"gerutu Bulan sendirian.

Tidak lama kemudian handphonenya kembali berbunyi.
"Hola?"

"....."

"Iya gue kesiangan.Gue juga gak punya niat sekolah hari ini."

"...."

"Bilang aja sakit."

"........"

"Hmm...bilang maaf gak ngabarin dia,o ya jangan lupa bilang sama rafi gue gak mau ngomong lagi sama dia!"

"..."

"Oke,thanks Di."

Bulan mengakhiri pembicaraan.

"Dasar playboy coba dia jemput gue tepat waktu pasti gak bakal ketemu mama sama papa."gerutu Bulan sambil memasuki kamar mandi.

Bulan hari ini lebih memilih untuk menjadi putri tidur.Dan ketika Bulan bangu,jam sudah menunjukab pukul 15.31.

"Duhhh laperr,"gerutu Bulan.

Tok tok tok

Bulan langsung berjalan menuju pintu dan membukannya.Ternyata Aldi! Tetapi dia bersama seseorang.Ohh Bintang bro!!.

"Aldi?Bintang?ngapain?"tanya Bulan.

"Maenlah."jawab Aldi acuh dan langsung memasuki kamar Bulan.

"Lo sekarang disini?"tanya Bintang kemudian.

"Yap."jawab Bulan sambil menutup pintu.

"Oy!Di.Lo gak bawa sesuatu gitu buat gue?"Bulan melempar Aldi yg telah sibuk memainkan ponselnya dengan sebuah bantal yang ada di sofa.Dan,,,sukse!mengenai mukanya.

"Bawa."jawab Aldi acuh.

"Mana?"tanya Bulan.

"Bawa apaan lo Di?"tanya Bintang sambil duduk di sebelah Aldi.

"Engga"jawaban Aldi sangat amat singkat.karena ia sedang memainkan game di hp nya.

"Nyari mati lo"jawab Bintang.

"ALDIIII!!! INI YANG LO BILANG MAKANAN HAH?!"Suara Bulan sangatlah cetar membahana sehingga Aldi yang sejak tadi fokus dengan ponsel menjadi tidak berani menyentuh ponselnya.

"E-emang lo na-nya maka-makanan sama gue?"Aldi terlihat takut.

"IYALAH!MAKANAN (M A K A N A N)"sepertinya Bulan sangat marah.

"Ituu.."jawab Aldi ragu.

Bintang hanya diam melihat sepasang sahabat yang super ajaib ini.

"INI TUHH NAMANYA TEMPAT MAKAN!BUKAN MAKANAN"suaranya sukses membuat Bintang tutup telinga sambil tertawa kecil ke arah Aldi.

"GAUSAH KETAWA!"Bentak Bulan membuat Bintang kaget dan langsung mengalihkan pandangannya.

"Ribut mulu lo berdua ya,nih Bul gue ada roti."ucap Bintang sambil memberikan Roti tersebut.

"Ahh!makasihh..dari tadi tuh,cacing di perut gue udah pada unjuk rasa."Bulan membuka bungkusnya dan langsung memakannya.

"Eh Bul rencana lo gimana kedepannya?"tanya Aldi.

"Maksudnya?"tanya Bulan.

"Lo mau kuliah dimana?2 taun lagi coy."ucap Aldi kembali.

"Em..kayaknya habis gue lulus gue gak kuliah di Indo."ucap Bintang tiba tiba. Disertai wajahnya yg pucat sejak pertama datang sampai sekarang.

"Loh?kenapa?lo mau ninggalin kita gitu?"Bulan syok.

"Ada keperluan"jawab Bintang singkat.

Kali ini Bulan diam seribu bahasa.Dia tidak tau lagi yang harus dikatakan tiba tiba air mengalir sendirinya dari mata Bulan.

"Bul?"tanya Aldi.

Bulan kini terisak dan air matanya bertambah deras.

"Kenapa?"tanya Aldi kembali.

Tetapi Bulan tak menjawab dan langsung berlari keluas apatermen.Aldi hendak mengejarnya tetapi ditahan oleh Bintang.

"Apaan si?!lepasin"Aldi berusaha melepaskan tangannya yang ditahan oleh Bintang.

Bintang menarik tangan Aldi untuk duduk di sofa dan Aldi mengikutinya.

"Gue titip Bulan."ucap Bintang tiba tiba.

"Maksud lo?"Aldi bingung.

"Besok gue bakal pindah."ucap Bintang lirih.

"Besok?secepet itu?"Aldi terlihat kaget."lo nyerah hah?!"suara Aldi meninggi.

Bintang hanya terdiam dengan muka pucatnya.

"Tang,lo gak boleh pergi!"ucap Aldi kembali.

Bintang berdiri dan melangkah menuju pintu keluar.

"Bintang!"panggil Aldi.

Bintang tak menghiraukannya dan terus berjalan.

PLAK!!

Sebuah pukulan sukses membuat wajah Bintang mengeluarkan darag dibagian hidungnya.

"Gue titip Bulan."ucap Bintang menghiraukan rasa sakit dan terus berlalu.

Di taman.

Bulan sedang termenung di bangku taman.

"Kenapa terjadi?kenapa harus Bintang?aku sayang sama dia tuhan,aku belum ungkapin perasaan aku sama dia."ucap Bulan dalam hati.

"Hey."ucap lelaki yang tiba tiba duduk di samping Bulan dibangku taman yaitu Bintang

Bulan hanya terdiam.

"Maafin gue ya."ucap Bintang kembali.

Lagi-lagi Bulan hanya terdiam.

"Sebenernya ada sesuatu yang mau gue omongin."ucap Bintang.

Bulan terdiam.Tanpa sadar,ia meneteskan air dari matanya.

"Gue say-"ucapan Bintang terpotong saat Bulan berdiri dan menghadap Bintang.

"Lo jahat!gue benci!lo gak lo pernah ngerti gue!seenaknya lo pergi gitu aja?!setelah lo seakan akan ngasih harapan ke gue?!dan ternyata apa?!itu semua palsu!"ucap Bulan dengan nada tinggi.Dan masih terisak tangisannya.

"Maksud lo apa?"ucap Bintang

"Gue sayang sama lo,pliss jangan pergi,gue janji akan bikin lo bahagia."ucap Bulan dengan tangisan.

Bintang terdiam.Ini sudah terlambat bagi Bintang.Bintang berdiri dan memeluk Bulan.Bulan sontak kaget.

"Gue juga sayang sama lo."ucap Bintang halus yang masih memeluk Bulan.

"Tapi kenapa lo pergi?"ucap Bulan yg masih dalam pelukan Bintang.

Bintang melepaskan pelukannya dan beranjak pergi.

"BINTANG!!JANGAN PERGI!"teriak Bulan.Bulan ingin berlari mengejarnya tetapi tangannya ditahan oleh Aldi yang tiba tiba datang dari arah belakang.

Bintang hanya melambaikan tangan.

Biarlah Bulan Mewakili HatikuWhere stories live. Discover now