Sepulang sekolah,Bintang sudah stand bye di parkiran motor disamping mobil Aldi.Bintang sedang menunggu Bulan untuk meminta maaf padanya.Tidak lama kemudian,Bulan datang dengan Nesa dan juga Aldi.
"Bulan,maafin gue."Bintang menatap Bulan.
"Hah?maaf?segampang itukah?emang pake maaf piring yang pecah bisa balik lagi?ya enggaklah."Batin Bulan
"Kok diem si Bul,"Bintang memegang tangan Bulan.Tapi Bulan tak menghiraukannya.
"Apasi?"Bulan menghempas tangan Bintang.
Aldi dan Nesa terlihat Bingung.
"Iya iya gue salah tiba tiba cuekin lo.suerr gue gak ada niat kayak gitu,gue cuma lagi gak mau ngomong sama siapa siapa."ucap Bintang.
"Duh kasian banget nih orang.gue kerjain dulu ah.."batin Bulan.
"Kalo pake minta maaf masalah bisa selesai gausah ada polisi kalo kayak gitu."Bulan membuang pandangannya dari muka Bintang.
"Terus gimana biar lo maafin gue?"
"Kerjain PR Fisika gue,gue mau selesaiin baca novel gue."Bulan tersenyum jahat.(jahat bingitz yak)
"Hft.oke oke"jawab Bintang lesu.
"Hahahaha rasain.lagian pake cuekin gue segala si!makan tuh pr 20 nomor,Fisika lagi.MANTAP!"Batin Bulan senang.
"Yaudah gue balik dulu."Bulan dan Nesa masuk ke dalam mobil begitu pula Aldi.
Begitu mobil yang di kendarai Aldi menjauh Bintang mulai WASWAS dengan kata "kerjain peer fisika gue"
"Yaampun...PR Fisika?itu kan 20 nomor.gurunya Pak Beni guru super killer.ahk.fak."Bintang terlihat kesal dan langsung menaiki motornya dan pergi untuk pulang.
Sesampainya dirumah,Bintang langsung mandi,ganti baju dan berbaring di kamarnya untuk menyelesaikan PR Fisikanya dan Bulan.
"Hftt..dikerjain gue ama cewek."gerutu Bintang.
Namun saat Bintang ingin memebuka bukunya ada BBM masuk dari seseorang.
Aldi: eh sorry gara gara gue lo jadi ngerjain peernya Bulan.
Bintang;what?sorry doang?pokoknya sekarang lo kerumah gue!kerjain bareng PR ini.
Aldi:iyadeh,gue OTW sekarang yak.
Bintang:hmm..
Bintang tersenyum puas karna akhirnya ada yang membantunya dalam cobaan berat ini.(alay yak)
15 menit kemudian Aldi sampai di rumah Bintang.Pembantu Bintang langsung mengantarnya ke kamar Bintang."Ni.jawabannya"Aldi meberikan selembar kertas dengan jawaban soal fisika.
"Dari siapa?yakin ini bener?"
"Bawel lo nanya nanya kayak wartawan.gue dapet dari Bulan."
"Oh yaudah."Bintang langsung menyalin jawabannya dengan secepat kilat.
"Ini kasih ni ke Bulan."Aldi memberikan coklat dan surat berkertas merah muda yang dihiasi dengan pita.
"Kasih aja sendiri."Bintang masih sibuk menulis.
"Wey,ini bagian dari rencana kedua.Bulan tuh suka sama puisi,makanya gue bikinin ini buat lo kasih kedia."jelas Aldi.
"Lo yakin apa?."
"Iyaaa Bintang,"
*
Hari ini adalah hari Rabu,hari kesukaan Bulan.Entah mengapa ia menyukai hari rabu."Mana PR gue?"Bulan menagih pekerjaan Bintang.
"Ini"Bintang memberikan buku dan juga coklat beserta surat yang berisi puisi itu.
"Ini apa?"Tanya Bulan.
"Hadehh Bulan jelas jelas ini merek Coklat masa gitu aja gatau si."Batin Bintang.
"Buat lo."Jawab Bintang singkat.
"Tau dari mana gue suka sama coklat ini.ohh gue tau!pasti di kasih tau..."Bulan melirik Aldi.Tetapi Aldi yang dari tadi memperhatikan Bulan dan Bintang langsung berpura pura mengobrol dengan Arif.
"Kalo gak mau yaudah sini!"Bintang merebut kembali coklat dan surat tersebut.
"Iya iya gue mau.Makasihh Bintang. Gue say..."Bulan langsung menutup Mulutnya.
"Astaga!hampir aja bilang gue sayang Bintang.Untung bisa ke rem"
"Apa?"Bintang penasaran.
Aldi mengetahui hal tersebut hanya bisa tersenyum.
"Demi sahabat Di!lo harus buang perasaan lo sama Bulan."Batin Aldi.
setelah Bintang dan Bulan selesai berbicara,Bulan dan Nesa langsung pergi keluar kelas dan Bintang langsung menghampiri Aldi.
"Eh bro!thanks ya.Bulan seneng deh kayaknya."Bintang terlihat senang.
Aldi membalas dengan senyum.
"O iya gue ke toilet dulu ya."ucap Bintang.
"Ok."jawab Aldi singkat.
"Kenapa ya?perasaan gue sama Bulan makin lama makin besar ya?gak boleh Di.Inget kata bokap nyokap ini takdir gue,yang penting rencana kedua Sukses!"Batin Aldi
"Didunia ini,ada beberapa hal yang disebut takdir sisanya adalah pilihan.jangan sesali sesuatu yang sudah ditentukan oleh takdir,karena tanpa kesulitan dan kesedihan,kita tidak akan benar benar menghargai kebahagian"Aldi mengingat kata kata ayahnya dulu dan Aldi tersenyum.Mungkin ia harus berbahagia di dalam kesedihannya.
YOU ARE READING
Biarlah Bulan Mewakili Hatiku
RomanceBermula dari gadis Cantik bernama Bulan yang harus pindah sekolah. Bintang cowok yang tergolong hits di SMA Kemenangan jatuh hati pada Bulan. Tapi Aldi cinta pertama Bulan datang setelah hampir 6tahun di Luar negri. Disini persahabatan,kesetiaan,dan...