Rencana dihentikan

12 5 0
                                    

Hari ini adalah hari Sabtu, Hari yang akan menjadi rencana ketiga dari aldi.Aldi dan Bintang sedang ada dikamar Bintang untuk membicarakan hal tersebut.

"Eh Di.Gimana nih?langsung gue tembak atau gimana?"Tanya Bintang.

"Nanti dulu jangan buru buru,kita main santai aja dulu."jawab Aldi sambil terus berfikir.

Namun tiba tiba nada dering ponsel masuk dari ponsel Aldi.

"Bulan telfon tuh."ucap Bintang santai."Hah?!Bulan!Di gimana nihhh"Kali ini mukanya terlihat panik.

"Halo?"
"gue lagi di rumah"
"Hah?nanti malem?terus lo terima gitu?"
"Terserah deh ya-,"
"Oke bye"Aldi menutup ponselnya.

"Kenapa kenapa?"Tanya Bintang dengan penuh penasaran.

"Eh-,,,gak ada apa apa."Aldi menyembunyikan sesuatu.

"Ok fine.mainnya rahasia sama gue."Bintang memalingkan mukanya.

"Tapi,janji jangan sedih."Aldi terlihat ragu.

"Iya."

"Bulan diajak jalan malam ini sama Rafi."Aldi akhirnya jujur.

Bintang hanya terdiam.

"Jangan sedih.tadi lo udah janji."Aldi menepuk pundak Bintang.

"Sapa yang sedih?masa iya secengeng itu gue ahahahha"Bintang tersenyum.

"Bintang,Gue tau itu senyum palsu!"batin Aldi.

"Jadi,rencana lo apa?mau langsung ungkapin?"tanya Aldi.

"Um...engga deh.Stop sampe disini aja sob.thanks ya."Jawab Bintang sambil memainkan ponselnya.

"Lo yakin?bakal nyerah gitu aja?kalo gitu Bulan gue embat lagi."Aldi berharap dengan menggodanya,Bintang akan kembali semangat.Tapi ternyata tidak.

"Yaudah sono."jawab bintang acuh.

"Hft. payah!"gerutu Aldi.

______________________

"Bibi,bagus yang mana bajunya?dress hitam atau yang merah?"Bulan sedang sibuk memilih baju dikamarnya untuk acara malam ini.Diner bareng Rafi.Anak paling hits di sekolah,Tampan,anggota OSIS,gitaris band.uhh,,sungguh idaman semua kaum hawa.

"Neng Bulan bagus kok pake yang mana aja."Bi Inah juga merasa bingung.

"Ah.Bibi,bantuin aku pilih salah satu dong...."muka Bulan sungguh bingung. "bentar lagi aku mau di jemput sama prince charming"Ia kembali tersenyum.

"Memang acara apa neng?"Tanya bi Inah.

"Dinner Bi."Bulan menjawab sambil terus mencari baju dilemarinya.

"Kalau gitu,pake yang merah aja."jawab bi Inah dengan semangat.

"Okeee!."Bulan tidak kalah semangat dengan Bi Inah.

Sekarang sudah pukul 08.00 malam seharusnya,Rafi sudah menjemputnya.

"Masih lama neng temennya?"Tanya bi Inah.

"Ih,,bibi.nanti dulu sabar bentar lagi juga dateng kok."

Tiba tiba bel rumah Bulan berbunyi.

"Biar aku aja bi!"Bulan langsung berlari menuju pintu.

Namun,saat Bulan membuka pintu bukan Rafi yang ia temukan tapi...

"Mamah?papah?"Bulan terlihat sangat amat kaget(gak sampe jantungan yah..).

"Bulan my honey"Sinta ibunda Bulan langsung memeluknya.saat dalam pelukan ibundanya,Bulan melihat Rafi datang.Rafi melihat Bulan yang meneteskan air mata di dalam pelukan ibunya.

"Eh..ini temennya Bulan ya?"Tanya Herman ayah Bulan.

"I-iya om.saya Rafi."Rafi langsung mencium tangan om Herman dan tante Sinta.

Tetapi,Bulan langsung berlari menuju kamarnya dengan tangisan diwajahnya.

"Neng Bulan,kenapa?"Tanya bi Inah yang berpapasan dengan Bulan di tangga.

Bulan tidak menghiraukan dan langsung masuk kamar dengan mengunci pintu kamarnya.

Bi Inah baru sadar kalau pak Herman dan Ibu sinta yang sudah pergi ke Amerika sejak Bulan berumur 10 tahun untuk urusan bisnis kini telah kembali.Tetapi kenapa Bulan sangat sedih?.

"Bi,bawain koper saya sama bapak ke kamar ya,"Pinta Bu Sinta pada bi Inah.

"Siap bu"

"Maaf ya Rafi,kayaknya Bulan gak mau diganggu dulu deh."ucap Tante Sinta

"Iya tante gakpapa kok.yaudah saya pulang dulu ya om, tante,"Rafi kembali mencium tangan

Biarlah Bulan Mewakili HatikuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora