Media : Because I ~ Lasse Lindh
Alex menatap kearah samping melihat kaca jendela yang berada disamping mejanya. Rintik hujan sudah sedari tadi turun, dan hal itu juga membuat kaca disampingnya juga terkena rintik hujan. Hujan selalu membawa perasaannya damai dan terkadang jatuh. Ia menatap sendu kearah rintik hujan menatap titik air tersebut jatuh merosot mengenai titik air lainnya. Kenangan dimasa yang lalu langsung memenuhi pikirannya saat ini, dimana ia pertama kali bertemu dengan Jihan dan akhirnya berpisah dengan Jihan.
Jihan. Wanita yang sangat ceria dan penuh semangat. Setiap hari ada saja tingkah lakunya yang membuat semua orang yang berada disekitarnya tertawa. Sampai waktu itu, Jihan bertemu dengan Alex saat Jihan menghadiri sebuah pertunjukan dimana semua violinis muda menunjukkan bakat yang mereka punya.
Semua orang sangat gugup waktu itu menunggu kesempatan yang tiba untuk mereka tampil. Tak terkecuali Alex, ia sudah beberapa kali menghela nafasnya dan merapalkan doa agar pertunjukkannya sukses untuk perlombaan ini dan mendapati juara.
Berbeda dengan Jihan, sejak tadi ia sibuk dengan mengunyah makanan yang dibawa oleh sang bunda. Karena bunda Jihan tahu, kalau Jihan akan bersemangat apabila perutnya terisi penuh. Jihan mengambit sepotong sushi dan memasukkannya kedalam mulutnya. Alex yang duduk dibangku sebelah Jihan hanya menatap gadis tersebut dengan tatapan bertanya, bagaimana gadis yang disebelahnya terlihat sangat santai sambil memakan makanannya?
Tersadar akan Alex, Jihan langsung menatap wajah Alex, wajah Alex bersemu merah karena kedapatan memandang gadis tersebut. Jihan tersenyum lebar lalu menyodorkan kotak bekalnya kehadapan Alex.
"Makanlah" ucap Jihan. Alex mengangguk dan mencomot sepotong sushi lalu memakannya.
"Enakkan? Bundaku yang buat" kekeh Jihan, membuat Alex sempat terkagum melihat senyuman gadis yang memakai gaun putih yang duduk disebelahnya.
"Namaku Jihan" ucap Jihan menyodorkan tangannya. Alex segera menjabat tangan gadis itu "Alex".
"Alex, sebentar lagi giliranmu" ucap panitia penyelenggara. Alex kemudian mengangguk dan berdiri merapikan pakaiannya. Ia menghela nafasnya lalu mengambil biola yang terletak didalam kotaknya.
"Semoga berhasil, Allah pasti melancarkan aksimu nanti, percayalah" ucap Jihan sambil tersenyum, membuat perasaan hangat menjalari Alex. Alex mengangguk dengan percaya diri, dengan penuh semangat ia berjalan menuju samping panggung.
Tak berapa lama namanya kemudian dipanggil. Alex menghela nafasnya dan menatap para juri serta penonton yang berada dibangku penonton. Ia menoleh kearah samping mendapati Jihan sedang tersenyum menyemangati.
Dengan satu tarikan nafas, ia mulai menggesek biolanya. Lagu yang ia mainkan saat ini adalah Bach's Chaconne Partita no 2. Alex menggesek biolanya menikmati alunan suara yang tercipta dari gesekan tersebut. Demikian juga semua orang yang menonton seakan terhipnotis akan keindahan cara bermain Alex.
Suara tepukan membahana dari arah bangku penonton, tidak jarang semua juri langsung berdiri dan menepukkan tangannya keras-keras seakan telah menemukan seorang yang jenius dalam memainkan biola setelah Alex menyelesaikan permainannya. Wajah Alex berbinar gembira menatap seluruh penonton dan menatap lembut kearah mamanya yang tengah bertepuk tangan memasang senyuman haru. Setelah membungkukkan badan tanda hormat, Alex berjalan meninggalkan panggung.
Jihan tersenyum menatap Alex yang berjalan kearahnya, Alex segera memegang pundak Jihan yang terlihat santai.
"Giliranmu?" tanya Alex, Jihan mengangguk semangat memperlihatkan biola yang dipegangnya kepada Alex.
"Kreutzer Strad?" ucap Alex sambil terperangah melihat biola yang dipegang Jihan.
"Hey, punyamu yang lebih bagus, doakan aku ya" ucap Jihan lalu berjalan kearah panggung. Alex tersenyum menatap punggung Jihan yang perlahan menjauhinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sarah, Si Cewek Arab
SpiritualSarah, gadis cantik, alim dan ekstra cool. Di sekolah ia hanya berbicara hanya sedikit. Tegas dan berwibawa dan hanya buku yang menjadi temannya di sekolah. Nathan, cowo yang menjadi most wanted di sekolahnya, namun ia tak tertarik dengan berpacaran...