Kalau Kamu?

7.3K 286 51
                                        


Siang itu seharusnya merupakan siang yang damai untuk Diala, namun mendadak membuatnya tegang sendiri. ia sedari tadi melihat bunda tengah sibuk menelpon seseorang lewat ponselnya sambil berjalan mondar-mandir di depan Diala. Sebentar bunda mengulum senyumnya, dan sebentar mengerutkan keningnya. Sebentar bunda mengucapkan syukur dan sebentar lagi menghela nafasnya kesal.

Dara dari tadi yang duduk di samping Diala juga memperhatikan bunda dengan bingung, bergantian matanya memandang bunda dan Diala yang sama-sama sangat tegang.

"Oke, kita berangkat satu jam lagi ke kantor" ucap bunda setelah menutup ponselnya. Diala sempat tertegun menatap bunda, sangat kaget kenapa harus tiba-tiba seperti ini? Baru satu jam tadi ia mengutarakan keinginannya untuk mau mengganti bunda mengurusi perusahaannya, dan dengan semangat 45 bunda segera menyuruh asistennya untuk mengambilkan ponselnya di ruang kerja dan menghubungi seseorang di ponselnya tersebut.

"Para komisaris dan bunda yang sebagai Presiden Direktur akan rapat siang ini juga, untuk memutuskan mengangkat kamu yang akan menjadi CEO baru di perusahaan kita" ucap bunda lagi memberikan penjelasan.

"O..Oke" ucap Diala tergagap. Sementara bunda tersenyum kecil melihat ketegangan di wajah Diala.

"Udah, jangan tegang, bunda pernah kok ngerasain, tapi kakek dan nenek kamu berusaha menyemangati bunda. Bunda percaya, kamu pasti bisa" ucap bunda. Diala menatap bunda. Senyum lebarnya muncul. Ia mengangguk mulai yakin atas keputusannya.

"Dara, tante minta tolong, urusin pakaian Diala sekarang ya. Tante yakin dia masih bengong, nanti salah kostum lagi" ucap bunda saat melihat Diala sudah memasuki kamarnya. Dara tersenyum lalu mengangguk dan berjalan menyusul Diala.

***

Satu pesan masuk di ponsel Diala saat ia kini tengah berada di dalam mobil SUV bersama bunda dan Dara bersama sopir bunda. Mereka sekarang tengah dalam perjalanan menuju perusahaan, Diala segera menengok layar ponselnya dan tersenyum ketika membacanya.

"Hi, Sweetie. How are you today? Hariku sangat melelahkan.. Rapat.. Rapat.. dan Rapat.. Bosan.. I miss you"

Sejak tadi malam menjelaskan kenapa ia seharian tidak menghubungi Alex. Hubungan mereka sekarang baik-baik saja. Dan untuk tidak membuat Alex marah lagi serta untuk tidak memperusak hubungan mereka, akhirnya Alex dan Diala membuat kesepakatan untuk saling berkomunikasi, walau hanya berbentuk pesan. Diala segera mengetuk layar ponselnya, mengetik sesuatu diiringi senyuman. Lagu dari Andre Hehanusa Karena Kutahu Engkau Begitu mengalun dari tape mobil menemani perasaan Diala yang senang saat ini. Perasaan tegang tadi menguap saat pesan dari Alex masuk kedalam ponselnya.

Alex yang baru saja menyandarkan punggungnya setelah rapat selesai menatap ponselnya yang bergetar. Dilihatnya ada pesan singkat, ia cepat-cepat menggeser layarnya dan tersenyum melihat pesan kecil tersebut.

"Kabarku baik-baik saja. Nikmati saja rapatnya. Aku jamin disana ada sekretaris cantik dari rekan bisnismu yang kini sedang menatapmu.. hahaha.. Miss you too" Alex terkikik melihat pesan tersebut. Matanya kemudian menyusuri ruang rapat tersebut. Disana ada dirinya, dan delapan orang lagi. Matanya menangkap tiga orang sekretaris wanita dari rekan bisnisnya yang lain yang sedang menatapnya. Sesekali mata mereka tampak mengerling nakal ke arah Alex. Dan Alex juga melihat pakaian mereka yang sangat ketat hingga membentuk lekuk tubuhnya. Alex berpikiran tentang mereka, apakah tidak pegal memakai pakaian ketat seperti itu?

Ponselnya bergetar lagi. Matanya otomatis kembali melihat layar ponselnya.

"Aku bertaruh, kamu pasti langsung melihatnya bukan? Kamu jahat" Alex terkekeh lagi. Tahu saja wanitanya ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sarah, Si Cewek ArabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang