Gadis Itu

8.1K 341 12
                                        

Okey, sebelum dilanjutin, gue ada pemberitahuan bahwa dicerita ini gak cuma Sarah dan Nathan aja yang diceritain, tapi bakal ada Alex dan pasangannya juga. Jadi dari pada teman2 semua bingung, lebih baik diberitahukan terlebih dahulu. Eheheh..

Let's enjoy..

____________________

Ryo berjalan kearah dapur yang telah gelap karena tidak disinari lampu. Ia melangkahkan kaki bermaksud mengambil air putih untuk diminum. Namun langkahnya terhenti ketika matanya menangkap seorang perempuan yang tengah tertidur diatas bangku dengan kepalanya diatas meja makan. Meski tak terlalu jelas dan sedikit disinari lampu dari taman yang masuk, Ryo tahu itu Diala, sahabat kecilnya yang berada disana. Ia memutuskan untuk berjalan mendekati Diala.

Diala tengah duduk diatas bangku dengan kepala yang dimiringkan dan diletakkan diatas meja makan. Ia hanya memejamkan matanya karena tidak bisa tertidur sama sekali dikamar tamu yang telah disiapkan untuknya. Suara langkah kaki yang mendekat membuatnya membuka matanya, ia sangat hapal sekali suara langkah itu. Suara langkah kaki seseorang yang sangat ia cintai.

"Kamu belum tidur?" ucap laki-laki itu sambil meniru posisi Diala tapi kepalanya menghadap kearah sebaliknya, membelakangi Diala. Diala memejamkan matanya sebentar dan membukanya kembali.

"Hmmm.. Aku tidak bisa tidur" ucap Diala tersenyum kearah depan. Laki-laki itu juga tersenyum meski tidak dilihat Diala. Ia sangat tahu kebiasaan Diala, sangat susah tertidur jika ia tidak berada dirumahnya sendiri.

Diala membalikkan kepalanya. Menatap kepala laki-laki yang tengah membelakanginya. Perlahan tangannya terulur kedepan lalu mengusap lembut rambut ikal kepunyaan lelaki tersebut. Ia tersenyum sambil mengelus rambut ikal yang sudah menjadi kebiasannya dari dulu. Namun tidak lagi sekarang, ia harus meninggalkan kebiasan itu, karena lelaki yang ada dihadapannya ini sudah memiliki orang lain. Perlahan ia menarik tangannya dan mendekatkan kepalanya kearah Ryo.

Laki-laki itu membelalakkan matanya ketika sebuah kecupan mendarat dibagian belakang kepalanya. Ia ingin sekali menatap wajah Diala sekarang ini. Namun dirinya saja tak mampu bergerak karena perlakuan Diala yang secara tiba-tiba.

Diala menggeser bangkunya dan berjalan meninggalkan lelaki yang masih terdiam kaku dengan posisi duduk yang tadi, dengan nafas yang sesak dan perlahan air matanya terjatuh ia melangkahkan kakinya menjauhi Ryo.

**

Diala menghela nafasnya, menyandarkan dirinya di tembok yang berada dipojok balkon rumah bertingkat dua tersebut. Perlahan air matanya turun, ia menangis lagi. Menangis karena lelaki tadi. Dan menangis tentang perlakuan bodoh yang ia lakukan lagi. Ia sama sekali tidak tahu lelaki tersebut juga berdiri dibelakangnya, meski mereka dipisahkan oleh tembok rumah.

Diala mengambil ponselnya yang bergetar lalu menaruh ponsel tersebut didekat ditelinganya.

"Ha.. Halo Mak" ucap Diala dengan suara bergetar.

"....."

"Nggak kok.. Gue nggak nangis" ucap Diala sambil mengusap matanya dan menyunggingkan senyum. Namun senyum itu perlahan luntur, dan ia kembali terisak.

"Nggg.. Gue tahu, ini salah, Ryo juga udah punya istri, gak mungkin lagi gue gangguin dia" ucap Diala.

"...."

"Iya, gue tunggu" ucap Diala lalu mematikan ponselnya. Ia berdiri dari duduknya, dan bersiap berjalan meninggalkan balkon menuju garasi mobil dimana mobilnya terparkir.

Diala cukup terkejut merasakan pelukan hangat yang telah lama ia rindukan tersebut. Laki-laki itu memeluknya tepat saat ia keluar dari pintu balkon. Diala kembali menangis, menangis dipelukan Ryo.

Sarah, Si Cewek ArabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang