#22

13.2K 641 7
                                    

Ryn langsung menuju ke rumah sakit terdekat, tempat Rean dibawa oleh Jason.

Dengan cepat dia mengendarai mobilnya menuju rumah sakit.

"Bagaimana?" Tanya Ryn tanpa bisa menyembunyikan nada cemas yang terselip pada ucapannya

"Dokter belum keluar dari sana" ucap Jason

Sudah 3 hari Rean masih dalam masa kritis, organnya ada yang terkena pisau dan tubuhnya banyak mengeluarkan darah.

Ryn dapat merasakan sesak, kembarannya sedang berusaha bertahan hidup disana. Dalam ruangan putih yang senyap hanya suara mesin yang ada.

Ketiga anaknya dititipkan pada Lady dan Helena, lady yang sejak awal tidak pernah dekat dengan Rean memang tidak peduli, tapi begitulah kelakuan wanita dewasa itu tak ada yang pernah dapat merubahnya.

Zac memeluk erat tubuh Ryn, dia tau Ryn sangat terpukul saat ini. Rean dan Ryn itu hanya seperti 1 diri yang terbagi kedalam 2 tubuh dengan sikap dan sifat yang berbeda.

Alarm dikamar Rean berbunyi, dokter dan para suster langsung masuk kedalam ruangan Rean.

Hye Na menangis tersedu-sedu sedangkan  Ryn terdiam. Airmatanya sudah habis.

"Maaf kami tidak bisa menyelamatkannya" ucap dokter

"Dokter ini nggak mungkin kan dok? adik saya nggak mungkin meninggal" ucap Ryn dalam tangisnya, sama seperti Ryn, Jason sangat terpukul.

Zac memeluk erat tubuh istrinya itu, menyalurkan kehangatan. Dia tau seberapa terpukulnya Ryn saat ini.

****

Setelah pemakaman Kevin dan Hyena sudah kembali ke Thailand, suasana kembali seperti semula tapi tidak dengan Ryn dan Jason yang masih tak sanggup.

"Mommy?" panggil Joy, Untuk ukuran anak kecil Joy cukup mengerti keadaan. Dia selalu menghibur Ryn dan Jason, karena dengan sikap polosnya setidaknya kedua keluarganya itu bisa tersenyum

"Ya sayang" Jawab Ryn

"Mommy jangan sedih lagi, kalau Mommy sedih, Uncle Jason juga sedih, Joy juga bakalan sedih" ucap Joy memeluk kaki Ryn, Ryn pun mengangkat Joy kepelukkannya.

"Yaudah Mommy nggak sedih lagi, Joy nggak boleh sedih juga. Anak laki-laki nggak boleh sedih, apalagi Joykan udah punya 2 adik yang harus Joy jaga" ucap Ryn menatap sayang anak sulungnya

Ryn sudah pernah mengatakan jika Rean meninggal seluruh keluarga perempuan menjijikan itu akan dihabisi Ryn.

"Bagaimana?" Tanya Ryn pada salah satu anak buahnya, dia sudah menyuruh anak buahnya mencari seluruh keberadaan keluarga perempuan itu dan membawanya ke gudang tengah hutan. Ryn tak akan membiarkan keluarga perempuan itu mati dengan mudah.

"Mereka sudah ada disana, mereka tak bisa melepaskan diri karena beberapa penjaga berjaga disana, dengan skala 1:4 jadi mereka tak bisa kabur" ucap pria itu

"Siksa mereka secara perlahan, jangan sampai ada yang tau mengenai hal ini" ucap Ryn

"Baiklah"

"Oh ya, apakah ada anak-anak?" Tanya Ryn dengan anda khawatir, dia tak tega juka itu anak-anak, mengingat dia juga memiliki anak

"Ada Miss, Orion Vernandez 7 tahun. Sisanya diatas 23 tahun" Jelasnya

"Buat dia lupa ingatan dan taruh di panti asuhan" ucap Ryn singkat

Ryn harus mengurus anak-anaknya, dia tak mungkin terus berlarut dalam kesedihan lalu membiarkan keluarganya.

Kehidupannya mulai normal setelah beberapa bulan, dia tak jadi membunuh seluruh keluarga perempuan yang membuat adiknya meninggal. Tapi mereka dibuat lupa ingatan dan disebarkan diberbagai penjuruh dunia.

5 tahun kemudian

"Joy ayolah jangan buat Daddy marah" ucap Zac dengan wajah tak senang, anak sulungnya itu sangat manja pada Ryn membuat quality time sepasang suami iru jadi sedikit

"Ayolah Daddy, Aku hanya merindukan Mommy, sudah hampir setahun kita tak bertemu" ucap Joy merajuk, dia memang ikut pelatihan di markas ini. Dan pelatihan dengan tingkat yang tinggi, karena mereka di latih tepat ditengah hutan yang cuacanta ekstrem, yaitu sangat panas dan sangat dingin. Joy adalah trainee termuda, setelah Orion.

Tak ada yang menyangka jika Kent tidak berniat menikah sampai beberapa tahun kedepan, dan dia memutuskan untuk mengangkat seorang anak yang ternyata anak yang dia angkat adalah Orion Vernandez yang sekarang bernama Orion Alexander yang dulunya adalah keluarga perempuan yang membunuh Rean.

Tapi masalalu tetaplah masalalu.

"Apakah kamu tak merindukan Joy? kamu terlalu pencemburu sayang. Dia anakmu" kekeh ryn melihat wajah Zac yang sangat ditekuk itu

"Aku sering ke tempat pelatihan mereka, wajar saja jika aku tak merindukan anak nakal ini" ucap zac, Joy yang ssudah mulai besar ternyata menjadi anak yang sangat jahil dan nakal, walau kecerdasan yang dimilikinya memang jauh dari rata-rata tapi dia sangat rendah hati dan periang.

"Kakak aku sangat merindukanmu" ucap Jessica

"aku juga" ucap Joy memeluk adik kecilnya itu

BRAKK...
Markas mereka sedang diserang, ohh siapa lagi yang menyerang mereka.

"Jaga kedua adikmu Joy" ucap Zac sebelum meninggalkan mereka

"Well, well, well sudah lama yah" ucap seseorang yang rupanya menjadi pimpinan penyerang itu

"Ka-kamu?" ucap zac kaget

--------------------------------
guys, sorry banget telat update.
Tapi gapapa yah, masih hari minggukan.
Kesibukan akan tugas yang membuatku begini, cielaah.

Kuota melarat dan nggak ada yg ngingetin, jadi ginilah.

duhh semangat besok senin yahh.

See u on sunday
lov3ava

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang