Bonus Chapter 2

16.6K 575 9
                                    

RYN

Tidak peduli apa yang terjadi, mau hujan badai, panas terik bahkan salju di musim panas? okey. Lupakan yang terakhir.

Zac dan Joy selalu saja adu mulut, tidak di LA tidak di Seoul. Aku heran kenapa mereka bisa seperti itu.

"Ya ya ya. Aku tau dad" ucap Joy, mereka berdua saat ini sedang main catur. Permainan yang menguras otak itu pasti akan berakhir dengan poin seri

Otak encer keduanya selevel, sehingga bagaimanapun cara bermainnya, dimanapun bermainnya. Akhirnya tetaplah sama.

Raja VS Raja.

Tidak ada yang ingin mengalah, mereka bisa duduk berjam-jam hanya untuk memindahkan Raja secara acak. Bertahan siapa yang lebih lama menyerah.

Minggu lalu mereka mengahabiskan 5 jam hanya untuk 2 putaran game, kalau bukan karena makan malam, Mereka pasti sudah tidak tidur di depan permainan papan yang membuat mereka tidak mau kalah satu sama lain.

"Apa kalian tidak ingin makan siang? Aku akan membuang papannya kalau begitu" Ancamku, Mereka benar-benar orang tua dan anak yang sangat mirip.

"Daddy mengalahlah! Kita harus makan" ucap Joy membujuk Zac agar menyerah lebih dulu

"Kau saja yang mengalah Joy" jawab Zac dengan nada yang enteng

Aku langsung menarik papan catur itu, lalu melemparkannya sejauh mungkin ke halaman belakang rumah.

"Lain kali aku akan memasakkan catur goreng untuk kalian, kalau kalian tidak memperdulikan masakanku dan hanya fokus memainkan permainan yang tidak ada habisnya itu" ucapku kesal, siapa yang tidak kesal coba?

"Mom.. Joy minta maaf. Lain kali Joy akan berusaha agar Daddy kalah terlebih dahulu" ucap Joy menggandeng tangan kiriku dengan manja

"Sayang. Lain kali aku akan menang lebih cepat oke? Jangan marah" ucap Zac menggandeng tangan kananku

Mereka benar-benar mirip, tapi mereka tidak menyadari hal itu.

Aku melepas gandengan mereka dengan sekali sentakan, "duduk" perintahku pada mereka yang langsung diikuti

"Makan"

Mereka mengikuti perintahku tanpa penolakkan atau protes sedikitpun, mereka benar-benar sadar akan kesalahan mereka.

"Mommy.. Ini benar-benar pahit" ucap Joy dengan ekspresi wajah yang sulit dideskripsikan, yang pasti para perempuan akan berpikir ratusan kali jika melihat wajah anak sulungku sekarang

"Sayang. Apakah kau memberi racun atau obat dalam makanan ini?" Protes Zac dengan cara yang manis namun menusuk

Aku jelas tau sayur yang mereka makan adalah sayur yang pahit, kedua sayur itu kubeli dari pasar tradisional pada pedagang yang menjual bahan makanan yang berasal dari Indonesia.

'Pare' dan 'Papaya Flower', kalau tidak salah ingat itulah nama kedua sayur itu. Aku yang memang menyukai pahit, sangat suka makan sayur itu. Tapi, tidak dengan kedua laki-laki di depanku sekarang.

"Habiskan. Dan jangan membantah" ucapku dan tidak mau menerima bentuk protes dalam bentuk apapun dari mereka

Mereka berdua adalah pencinta makanan atau minuman yang manis, pasti hati dan tubuh mereka sangat menolak menerima yang pahit.

Belum 1:4 makan, mereka sudah hampir menyerah.

"Habiskan" ucapku membuat mereka terus makan dengan memaksakan diri

"Mommy aku tidak kuat makan makanan ini" ucap Joy, dia benar-benar sangat lemah terhadap makanan pahit

"Sayang, aku juga tidak kuat" protes Zac juga terdengar

Mereka bisa sangat berlawanan atau bisa sangat kompak dalam waktu yang singkat rupanya.

"HA-BIS-KAN" dengan menekankan setiap kata, aku menatap mereka dengan tatapan tidak menerima penolakan

Butuh waktu hampir satu jam bagi keduanya untuk menghabiskan makanan yang sedikit itu.

"Ini adalah waktu terlama dalam hidupku" ucap Joy dengan segala kelegaan

"Aku tidak ingin makan itu lagi" kata Zac dengan tatapan pahit

"Itu hukuman untuk kalian yang menghabiskan waktu hanya untuk permainan yang sebenarnya sudah selesai. Jika kalian melakukan hal yang bodoh dan tidak berguna seperti itu lagi, aku akan membawa lebih banyak makanan seperti ini untuk kalian makan setiap hari. Jadi apakah kalian masih ingin makan seperti ini? " ucapku menvonis mereka dengan ucapanku

"TIDAK" seru keduanya dengan raut wajah tak karuan

******
Maaf untuk bonus chapter yang ajaib dan agak anehh..

Thank you udah ngedukung cerita ini yahh..

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang