Part Seven

3K 256 5
                                    

Sebelumnya aku mau minta maaf buat yang mau ngeluangin waktunya buat baca ff ini. Aku rasa ff nya makin kesini makin absurd ajaa :( jadi buat kalian yang udah enek sama ceritanya aku minta maaf yooo :) dan kalopun masih ada yang mau baca aku ucapkan terimakasih :))

( chapter 6 )
.
.
.
Menahan sakit dikepalnya jauh tidak ada apa apanya dibanding sakit dihatinya. Apalagi Mengetahui jika alasan jimin meninggalkannya adalah dia. Orang yang kini ada dihadapan Namjoon sendiri.

'Orang lain itu adalah...kau Yoongi'. -batin Namjoon.
.
.
.
.
.
.
.

*Masih Flashback yaa readers*

Pagi itu matahari sudah naik kepermukaan. Membiarkan sinar terangnya menari nari menembus celah celah jendela di kamar Rumah sakit. Membangunkan seorang Namja yang tengah tertidur dengan posisi duduk disamping Namja lain yang sedang berbaring di tempat tidur Pasien.

Yoongi mengerjapkan matanya. Mengumpulkan kesadaran kesadarannya yang sempat hilang dialam bawah sadar.

"Ahh.. Sudah pagi tetnyata. Jam berapa ini?" Yoongi bermonolog. Ia lalu mengambil handphonenya yang semalam ia letakan diatas meja.

Diraihnya handphone itu. Jam menunjukan pukul 06.47 Kst. Yoongi melirik Namjoon sebentar yang masih tertidur pulas dengan perban yang masih melekat dikepalanya. Yoongi sebenarnya sangat risih melihat hyungnya seperti ini. Seperti yang kalian ketahui, semenjak putus dengan jimin, hyungnya jadi seperti ini.

Tak lama Yoongi dikejutkan dengan dering handphonenya. Namjoon yang terlihat sedikit terusik oleh Suara berisik perlahn membuka matanya.

Yoongi melihat nama yang memnghubungi ponselnya sepagi ini.

Park Jimin

Terima | Tolak

Jimin? Mau apa dia?

*****

Hari ini Yoongi membantu mengemasi barang barang Namjoon hyungnya di rumah sakit. Sudah sejak 1 minggu lalu setelah kejadian kecelakaan yang membuat Namjoon terbaring di tempat tidur pasien.

Yoongi melirik kearah Namjoon yang tengah duduk ditepi ranjang tempat ia terbaring sebelumnya. Namjoon menatap lantai rumah sakit itu kosong. Tatapan itu.. Tatapan yang masih menyiratkan kesedihan dan kekecewaan yang mendalam.

"Hyung, kau tak apa?" Yoongi yang tak bisa melihat Hyung seperti itu berjalan mendekati Namjoon hyungnya dan duduk disebelah Namjoon hyungnya.

Namjoon yang mendapat pertanyaan hanya memberikan senyumannya kepada Yoongi berharap yoongi menganggapnya baik baik saja. Tapi Yoongi tidak bodoh. Ia tau bahwa Namjoon hyung sedang ada apa apa.

'Park jimin'

Tiba tiba Nama namja itu seperti kilat yang menyambar kerja otak Yoongi. Pasti Hyung nya masih memikirkan Jimin.

"Hyung, apa kau masih memikirkan, Jimin?" Tanya Yoongi serius.

Namjoon yang mendengar pertanyaan itu menatap cepat pada Yoongi. Perlahan ia bergerak dari ranjang, berdiri di hadapan Yoongi yang masih terduduk.

"Sudahlah, aku sudah tidak mau membahas itu. Ayo kita pulang." Namjoon melangkahkan kakinya lebih dulu keluar meninggalkan Yoongi yang masih terduduk.

Dengan itu Yoongi menyusul langkah kaki Hyungnya setelah mengambil tas yang berisi barang barang Namjoon selama dirumah sakit.

Namjoon hyungnya tak mau membahas jimin. Itu lebih baik fikir Yoongi. Ia harus melupakan Namja brengsek jimin itu yang telah membuat Namjoon hyungnya seperti beberapa hari kemarin.

Im Still Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang