Eighteen

4.5K 237 34
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

"Yoongi?"   

Namjoon terkejut melihat Yoongi  yang tiba tiba saja masuk ke ruang kerjanya. Namjoon meninggalkan semua pekerjaanya lalu menghampiri Yoongi yang masih berdiri di ambang pintu.

"Kapan kau datang?" Tanya Namjoon setelah berada dihadapan Yoongi. Yoongi hanya tersenyum lalu memeluk Hyungnya itu sebentar.

"Baru saja. Kau sedang sibuk hyung?" Tanya Yoongi. Namjoon menggelengkan kepalanya. Namjoon membawa Yoongi untuk duduk di sofa ruang kerjanya.

"Sebenarnya aku sudah akan bersiap siap untuk pulang. Dan aku malah mendapatkan kejutan dengan kehadiranmu." Namjoon tertawa sedikit lalu mengusak ngusak kepala Yoongi.

Dalam hati Namjoon bertanya ada apa hingga Yoongi datang ke Jepang menemuinya? Yoongi bahkan tidak pernah mau jika diajak kesini. Dan setiap liburan Namjoon lah yang datang ke korea menemui adik satu satunya ini.

"Kau tunggu sebentar kalau begitu. Aku akan membereskan barang barang ku lalu kita pulang."

Setelahnya Namjoon membereskan Barang barangnya lalu mengajak Yoongi pulang ke Apartmennya.

.
.
.

.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pukul 19.15 waktu di Jepang. Yoongi tengah berdiri didepan jendela kamar Apartment Namjoon yang mengarah langsung pada Ramainya suasana kota Tokyo yang indah.

'Baiklah hyung, setelah pertandingan selesai kumohon bicara denganku'

Kalimat terakhir jimin tiba tiba saja terngiang dikepala Yoongi. Sedang apa ia? Apa dia sadar aku tidak ada? Bahkan ini belum berjalan seminggu Yoongi berada jauh dari jimin.

Ia merasa bersalah sekarang. Ia membohongi jimin. Pergi tanpa mengatakan apapun. Terlebih ia tak mau memberi jimin kesempatan bicara.

Bukan apa apa. Yoongi tak pernah merasakan kecewa dan keputus asaan seperti pada jimin. Yoongi akui ia juga mencintai jimin. Tapi sepertinya takdir berkata lain. Yoongi hanya tak mau apa yang dulu menimpa hyung nya tertimpa juga padanya. Terlebih jimin sendiri yang melakukannya.


Bukan kah sebuah kemungkinan juga jika jimin bisa saja meninggalkan yoongi kapanpun? Dulu juga ia melakukan itu pada Namjoon hyung. Jadi sebuah kemungkinan juga itu bisa terjadi padanya. Yaaa, walaupun kejadian dulu tak sepenuhnya salah jimin.

Entahlah saat ini Yoongi benar benar bingung. Bahkan mengatasi rindu yang ada saja ia tak tau harus bagaimana.

"Aku harus apa..... jimin...." Yoongi bergumam rendah dengan nada keputus asaan disana. Ia mengusap wajahnya sedikit kasar. Mengalihkan sejenak fikirannya dari Seseorang bernama jimin.

Hingga tanpa Yoongi sadari ada seseorang yang Memperhatikannya dari ambang pintu. Namjoon yang sedari tadi memperhatikan Yoongi.

Dan walaupun jarak jendela dan pintu sedikit jauh, tapi Namjoon bisa mendengar jelas kalimat yang diucapkan Yoongi. Terlebih nama seorang Jimin.

Dalam fikiran Namjoon Yoongi pasti sedang bermasalah dengan Jimin. Tak mungkin jika Yoongi mau datang ke jepang hanya karena Merindukan Namjoon. Apalagi kalau bukan Yoongi ingin menghindar. Menghindari jimin begitu?

Im Still Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang