Part Thirteen

2.8K 191 19
                                    

Aku mencintaimu. Hanya belum mempercayaimu. Dari lamanya waktu berlalu, Aku tak yakin dengan masih adanya cinta untukku. Aku takut apa yang kau lakukan dimasa lalu kau lakukan juga padaku. Aku hanya tak mau merasakan sakit. Amat terlalu melelahkan. Jujur aku ingin percaya padamu. Tapi tak bisa kulakukan jika sepenuhnya aku harus percaya padamu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Turnament akan dimulai 3 hari lagi. Aku mau kita latihan dengan sungguh sungguh mulai sekarang. Kita harus menjadi juara lagi tahun ini" Ucap seorang namja pucat sambil mengelap keringatnya yang mengalir karena latihan basketnya. sebagai Kapten tim basket Bangtan University itu, Ia menatap satu persatu tim nya menegaskan.

Ya, sore itu tim basket Bangtan University mengadakan latihan untuk turnament antar Kampus yang diadakan setahun sekali. Dan mungkin berkat yoongi juga dengan segala strategi dan kelihaiannya bermain basket, selama 2 tahun belakangan ini Bangtan University selalu menjuarai berbagai turnament turnament basket.

"Kalau begitu latihan sore ini selesai. Kalian boleh pulang dan beristirahat." lanjut Yoongi

"Baik kapten."

Mereka semua lalu membubarkan diri dari lapangan. Ada yang memilih langsung pulang karena kelelahan ataupun mampir sebentar ke kantin untuk mendapatkan minuman dingin. Meninggalkan Yoongi yang masih terduduk ditengah lapangan basket. Untung saja lapangan basket ini Indoor.

Yoongi mengalihkan pandangannya keseluruh penjuru lapangan ini. "Mereka sudah pulang rupanya." gumam Yoongi tak jelas.

Dirasa sudah tak ada orang, Yoongi merebahkan tubuhnya telentang diatas lapangan basket. "hah...aku lelah." Yoongi mengeluh sambil menutup matanya. Mencoba untuk betistirahat sejenak.

"Kau tidak berencana tidur disini kan hyung?"

Yoongi spontan membuka matanya dan segera terduduk ketika mendengar suara menyebalkan yang sangat ia hafal. Park Jimin. Dengan santainya berjalan dari pintu masuk ke arah tengah lapang, tempat Yoongi terduduk.

"Ada urusan apa kau kemari?" Tanya Yoongi saat jimin sudah duduk mengikuti Yoongi disebelahnya. Jimin tak menjawab dan hanya membuka tas nya lalu mengeluarkan sebotol minuman dingin.

"Minumlah, kau pasti haus hyung." Jimin menyerahkan botol itu dihadapan Yoongi. Tanpa berfikir Yoongi segera mengambil botol itu lalu membuka dan meminumnya. Ia memang sedang kehausan dan terlalu malas hanya untuk membeli minum ke kantin kampus.

Jimin mengangkat sebelah tangannya dan mengusap pelan kepala Yoongi. Merapikan poninya yang basah karena keringat. Tak sadar jika perlakuannya membuat Yoongi mendadak gugup.

Jimin menyadari perubahan tingkah Yoongi. Bisa ia lihat wajah Yoongi yang mengeluarkan semburat merah. Sungguh lucu.

"Ekhem. Jimin terimakasih" Ucap yoongi sambil menyerahkan botol minum itu kembali pada jimin. Jimin hanya membalaanya dengan sebuah senyuman tampannya. Menarik lengannya dari kepala yoongi dan mengambil botol itu.

"Ayo pulang. Kau tak membawa mobilmu hari ini. Aku akan mengantarmu." Ucap jimin sambil berdir lebih dulu. Yoongi masih diam menatap jimin yang sekarang sudah berdiri dihadapannya. Berjelan kearah pinggir lapangan tempat Yoongi meletakan tasnya lalu membawanya.

Yoongi segera mengikuti jimin yang berjalan kerah pintu keluar. Setelah langkah mereka sejajar, jimin kembali melakukan keusilannya. Ia menarik tangan yoongi untuk ia genggam sambil berjalan.

Yoongi langsung menatap jimin penuh tanya. "Tunggu, ada maksud apa kau tiba tiba mau mengantarku?" tanya Yoongi sambil berjalan tanpa ada keinginan melepas genggaman Jimin.

Im Still Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang