Prolog

6.6K 457 86
                                    

🎵 I Have Questions - Camila Cabello

***






:::Terkadang pura-pura tidak pernah terjadi sesuatu sebelumnya adalah sebuah pilihan terbaik.:::

"Jadi, namanya Raden?"

"Raden Aji Pratama, sekolah di SMA Pertiwi. Pemain inti tim basket putra, dan pemain populer di lapangan streetball."

"Oh pilihan yang bagus. Apakah pada akhirnya cewek yang taunya ngobrak-abrik hati orang ini akhirnya jatuh cinta?"

"Well, kita lihat aja. Seberapa jauh dia bisa dilirik."

***

Why did you leave me here to burn?

I'm way too young to be this hurt

I feel doomed in hotel rooms

Staring straight up at the wall

Counting wounds and i'am trying to numb them all

Do you care, do you care?

[I have questions - Camila Cabello]

Lagu yang terdengar keras dari stereo tetangga itu terdengar menyesakkan.

"Peduli apa lo?!" bentak seorang cewek dengan rambut berantakan dan mata sembab karena terlalu lama menangis.

"Stop it!" sahut cowok di depannya. "Gak ada yang bakal berubah. Kita Cuma temen, sampai kapan pun itu."

Cewek itu tertawa lantang, mengusap wajahnya yang sudah basah air mata, dan menatap cowok di hadapannya dengan tajam.

"Lo bakal nyesel!"

Cewek itu membanting pintu tepat di belakang cowok itu. Cewek itu meluruh ke lantai, menyandar pada daun pintu yang tertutup. Dengan kasar dia menarik kalung liontin di lehernya, lalu membantingnya ke lantai hingga isinya behamburan.

Februari berakhir dengan sebuah penolakan dengan alasan pertemanan. Hal yang lumrah terjadi, tapi apakah sebuah pertemanan termasuk memanggil satu sama lain dengan panggilan sayang dan ciuman di bibir beberapa kali adalah hanya sebuah pertemanan?

"Bullshit!" maki cewek itu, Chelsea.

Bagi Chelsea Aera Nadeeva, Arang Firstha Bravenno adalah orang pertama yang dia benci setelah orang yang mengambil ciuman pertamanya beberapa bulan yang lalu.

"Lihat aja! Gue bisa jadi iblis buat lo Rang, liat aja!" desis Chelsea dengan wajah murka.

***

"Potong bebek angsa. Masak dikuali. Nona minta dansa. Dansa-"

"Ngapain sih lo, berisik tau gak?"

Cowok itu diam. Pura-pura tidak mendengar, sambil memainkan handphonenya. Lima menit kemudian ...,

"Satu-satu aku sayang ibu. Dua-dua-"

"Gak bisa diem gue cium pake pantat panci nih! Mau?!"

"Enggak." Cowok itu menggeleng polos.

"Demi celananya spongebob yang selalu kotak! Kalo lo gak pergi sekarang dari sini, gue goreng lo sama ikan teri. Pergi gak lo, Pergi!"

"Galak banget sih lo! Sok belagu aja gak mau sama gue, gue cium juga langsung leleh terus minta tambah."

"Ya Allah Aden!! Pergi sekarang atau gue panggilin Senja biar lo dikulitin pake pisau daging punyanya Bi Lola!"

***

Tbc...

***

Dan kisah ini sangat jauh berbeda dari cerita RADEN yang dulu. Semua dirombak habis-habisan.

Semoga masih Ada yang baca, jadi gue nggak ngebacot sendirian.

Lovin

Raden (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang