🎵Billie eilish - Your power
::: Gue masih percaya nggak ada usaha yang berakhir sia-sia :::
***
Sore ini Aden dan Chelsea berencana untuk nge-date. Date pertama setelah status mereka berubah menjadi pacaran. Aden sudah siap dengan pakaiannya, tapi Chelsea belum juga keluar dari kamar mandi.
Menit demi menit terlewat begitu saja, hingga Aden hampir memejamkan matanya tapi urung saat mendengar pintu kamar mandi di buka. Aden langsung mendongak dan tak bisa berkata-kata melihat penampilan Chelsea.
Sebenarnya Chelsea tak mengenakan pakaian yang berlebihan. Dia mengenakan jeans pendek setengah paha yang memperlihatkan kaki jenjangnya, dipadukan dengan kemeja putih milik Aden yang panjangnya hampir menutupi panjang celana jeans sepahanya. Juga sepatu yang cocok dengan pakaiannya.
Kemeja itu membentuk tubuh Chelsea, setelah Chelsea dengan kreatifnya menalikan sabuk kecil di perutnya. Kemeja itu mengembang di bagian bawahnya, sedangkan lengannya yang terlalu panjang dia gulung sampai siku. Dan sekarang penampilan Chelsea terlihat sangat sempurna, benar-benar sempurna menurut Aden.
"Wow," ucap Aden.
"Aneh ya?" tanya Chelsea pada Aden.
"Enggak," jawab Aden. Dia melangkah mendekat ke arah Chelsea lalu menarik kucir rambut Chelsea hingga rambut hitam indah milik Chelsea tergerai. "Lo cantik banget, sumpah," ucap Aden tampaknya benar-benar terpesona dengan Chelsea.
"Makasih," ucap Chelsea malu-malu.
Aden tersenyum lalu mengambil tangan Chelsea untuk digenggamnya. "Jadi, mau kemana date pertama kita?" tanya Aden pada Chelsea.
Chelsea mengerutkan keningnya tampak sedang berpikir. Sesaat kemudian Chelsea menatap Aden dengan senyum manisnya. "Gimana kalo naik bus? Kita keliling kota aja gimana?" tanyanya pada Aden.
Sontak saja Aden langsung menggeleng cepat. Dia benci naik bus, lebih baik keliling kota dengan motornya daripada naik bus. Kalau naik motor kan bisa sekalian modus, ehm!
"Nggak ah," tolak Aden.
"Terus mau kemana? Nonton?"
"Bosen," jawab Aden.
Chelsea mendengus. "Terus mau kemana?" tanyanya kesal.
Aden diam, dia juga belum ada tujuan untuk date kali ini. Baru juga tadi pagi jadian, jadi dia belum ada persiapan apa-apa. Tempat dia bermain tak jauh dari balap motor atau basket, dia jarang sekali pergi ke mall atau bioskop. Jika ada uang lebih, maka lebih baik ditabung daripada dihambur-hamburkan.
Aden mencoba untuk memutar otak. Cukup lama mereka terdiam. Chelsea dengan sabar menunggu Aden, dan Aden tampak berpikir keras untuk date mereka kali ini.
"Cari tempat makan romantis aja gimana?" tanya Aden akhirnya. Chelsea mengangguk menyetujui usul Aden, walau tampaknya dia masih ragu.
Aden membiarkan Chelsea berjalan lebih dulu sedangkan dia berjalan di belakang Chelsea. Tepat saat Chelsea membuka pintu utama, terlihat dua orang berdiri di depan pintu dengan posisi membelakangi Chelsea dan Aden.
Orang itu membalik badannya, mungkin karena mendengar pintu dibuka.
"Al?!"
***
"Jadi kalian pacaran?"
Aden mendengus lalu menarik Chelsea lebih dekat dan merangkulkan tangannya. Aden malas untuk menjawab, dan sepertinya perlakuannya pada Chelsea sudah menjawab pertanyaan yang dilontarkan orang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raden (New Version)
Teen FictionNEW VERSION Aden, sebagai pemeran utama yang bertindak sebagai cowok konyol -bukan bermaksud tidak serius-. Pecicilan, walau terkadang suka mewek kalo nggak Ada orang. Chelsea, sebagai pemeran utama cewek. Sadis, ciumable, moodboosternya Aden tentu...