🎵Rihana - Take a bow
::Otak cowok ada di kepala apa di selangkangan sih? Kalau cewek sih jelas, otaknya di dada sebelah kiri.::
***
“You just want attention,
You don’t want my heart
Maybe you just hate the thought of me with someone new ...,
Ohhh you just-““Udah dong, gue mau minum aja gak sanggup.”
Aden menoleh masih dengan microphone di tangannya. “Apa Nja?” tanyanya pada Senja, sahabatnya yang saat ini menatapnya dengan raut memelas.
“Gue laper, dan tambah laper gara-gara denger suara lo.”
“Sejelek itu ya?” tanya Aden polos, lalu meletakkan microphone di karpet. “Gue padahal mau ikut indonesian idol,”
“Gak bakal lolos! Suara lo aja kaya kambing keselek gitu.”
“Padahal kan Nja, tahun ini jurinya ada kak BCL. Lo tau BCL kan Nja? Itu yang suaminya main di sinetron catatan hati seorang istri.”
Senja tertawa paksa, tidak habis pikir dengan Aden. Saat semua cowok seusia Senja kebanyakan tidak suka sinetron, Aden malah suka sekali dengan sinetron itu.
“Lo nonton itu sinetron?”
“Iya, kan gue ngefans sama yang jadi hello kitty.”
Senja mengulum senyumnya, berawal dari BCL akhirnya merambah juga sampai Hello kitty. “Ya udah sih, ikut aja mayan kan, lo jadi bisa ketemu sama BCL.”
Aden tampak berpikir, cukup lama sampai akhirnya dia menoleh pada Senja lagi. “Tapi ..., gue kan gak suka sama BCL.”
Ding Dong!!
Senja menepuk keningnya sendiri. “Ini gue aja yang saking lapernya, atau lo yang kelewat oon sih DEN?! Jadi, dari tadi kita ngomongin BCL buat apaan kampret?!”
Aden menghembuskan napasnya dramatis. “Lo laper Nja?” Dan Aden dengan santainya mengabaikan teriakan Senja itu, dan bertanya dengan polosnya pada Senja.
“Iya, gue tadi kan bilang Aden! Kalo bukan temen, gue makan juga lo, kambing!”
“Bi Lola kemana emang?”
“Gak tau lah! Emang gue jerawatnya yang kemana aja ngikut!” balas Senja sewot.
“Gue kira lo tau,”
Senja mengusap keningnya yang tidak berkeringat. Entah kenapa kalau berbicara dengan Aden rasanya ingin gigit tembok saking kesalnya.
“Bodo Den, serah lo aja.”
Aden mendadak bangun dari duduknya, merapikan jambulnya, kemeja flanelnya, juga menepuk jeansnya seakan-akan ada kotoran di sana. “Yuk pergi!” ajak Aden semangat pada Senja.
“Cari makan?”
“Cari pacar,” jawab Aden polos sambil lalu dari hadapan Senja. Senja menggigit ponselnya menahan kesal. Sepertinya dia harus calling-calling Raka agar ada yang bisa mengimbangi sikap ajaib Aden.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raden (New Version)
Teen FictionNEW VERSION Aden, sebagai pemeran utama yang bertindak sebagai cowok konyol -bukan bermaksud tidak serius-. Pecicilan, walau terkadang suka mewek kalo nggak Ada orang. Chelsea, sebagai pemeran utama cewek. Sadis, ciumable, moodboosternya Aden tentu...