🎵Better that we break - Maroon 5
::: 'Gue ikut bahagia kalo lo bahagia.' Bullshit! Gue bahagia kalo lo sama gue :::
*
**
Kemarin Aden masih bisa berkomunikasi dengan Chelsea, tapi hari ini Chelesea sama sekali tidak bisa dihubungi. Aden mengirim banyak pesan, beberapa kali melakukan panggilan padahal dia di dalam kelas, dia panik. Chelsea menghilang begitu saja, bahkan saat jam pulang sekolah tadi, semua pesan yang dikirimnya gagal, dan panggilannya tidak tersambung ke jaringan. Ponsel Chelsea tidak aktif.
Gusar, cemas, takut dan perasaan lainnya campur aduk jadi satu. Beberapa hari yang lalu setelah acara jalan-jalan itu, dia mengantar Chelsea ke tempat Al. Dan hari-hari berikutnya, mereka masih bisa berkomunikasi walau tak bertemu secara langsung. Dan tidak terjadi masalah apa-apa, Chelsea juga bersikap biasa, sedikit cuek tapi masih perhatian.
Tapi hari ini, tidak ada kabar dari Chelsea, sama sekali tidak ada. Sekarang satu-satunya harapan dan petunjuk adalah dari Al, masalahnya rumah Al kosong. Pembantunya ada, tapi pemilik rumah tidak ada.
Aden menunduk lesu, dia bukan orang yang suka berpikiran negatif, tapi jika sudah begini? Susah untuk tidak berpikir yang negatif.
"Maaf den," suara itu membuat Aden mendongak. Pembantu di rumah Chelsea sudah menyuruhnya untuk menunggu di teras, tapi Aden tak tenang.
"Iya Bi?" tanya Aden.
"Kata non Al, non Chelseanya pulang ke rumah orang tuanya. Sekarang non Al sendiri ada di rumah non Chelsea. Kata non Al, lebih baik aden pulang dulu, nanti non Al sendiri yang akan kasih kabar ke aden."
Aden mengernyit, tapi paham apa yang diucapkan oleh sang bibi. Setidaknya dia sedikit tenang, walau hatinya merasakan sebaliknya. Bagaimana hubungannya dengan Chelsea selanjutnya?
Aden menghela napas lelah, memakai jaket, juga helmnya. "Yaudah Bi, saya pamit pulang dulu,"
Sang bibi mengangguk, setelah itu Aden pergi dengan motornya meninggalkan halaman rumah Al. Tujuannya sekarang adalah rumah sahabatnya, Senja. Hanya Senja yang bisa menenangkannya saat ini, terlebih dia juga lapar dan di rumah jelas tak ada makanan. Jadi sekalian numpang makan.
Modusnya Aden banget!!
Pas sampai ke rumah Senja, sialnya Senja tidak ada di rumah. Aden hanya bisa ngelus dada, tapi untungnya ada Bi Lola dan akhirnya Aden bisa masuk, sekalian makan.
Aden sedang asik nonton upin ipin saat Senja naik ke lantai atas dan duduk di sebelahnya. Aden menoleh sekilas, tapi sesaat kemudian kembali melihat ke arah layar TV.
"Dari kapan lo di sini Den?" tanya Senja.
"Entah, lupa liat jam," jawab Aden tanpa menoleh.
Terdengar suara dengusan yang pastinya dari Senja. "Dasar! Tamu nggak sopan!"
"Lo darimanan Dung?" tanya Aden tanpa berniat menanggapi ucapan Senja tadi.
"Rahasia,"
Aden menoleh lalu menggeplak kepala Senja dengan remote di tangannya. "Sialan," kesalnya.
Senja mengaduh lalu memelototi Aden, Aden langsung diam dan kembali pada kesibukannya tadi. Senja pun diam, entah apa yang dilakukannya Aden tak peduli.
Aden tertawa ngakak padahal upin ipin di dalam TV lagi makan ayam goreng. Sesaat kemudian dia diam, lalu sepi lagi. Tak lama terdengar suara dengusan kasar, dan setelah itu suara remote dibanting membuat Senja yang sejak tadi diam geram sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/83214121-288-k350596.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Raden (New Version)
Teen FictionNEW VERSION Aden, sebagai pemeran utama yang bertindak sebagai cowok konyol -bukan bermaksud tidak serius-. Pecicilan, walau terkadang suka mewek kalo nggak Ada orang. Chelsea, sebagai pemeran utama cewek. Sadis, ciumable, moodboosternya Aden tentu...