🎵Ali Gatie - Can't let you go
::: Bodoh sama terlalu baik itu beda tipis :::
***
"Hai Den, kok diem aja sih. Sariawan ya?" pertanyaan itu tak digubris oleh Aden. Dia memilih sok sibuk dengan ponselnya daripada melihat orang yang baru saja menyapanya itu.
"Aden kenalin, ini Talitha Ashara, temen gue yang tadi gue ceritain satu sekolah sama lo," ucap Didi pada Aden. Jika kalian menebak Talitha Ashara orang yang sama dengan orang yang menghancurkan hubungan Senja dan Caca, tebakan kalian benar sekali. Aden terlanjur muak dengan cewek itu, dia bukan tipe orang yang bisa pura-pura baik pada orang yang dia benci.
Aden tak menanggapi ucapan dari Didi, dia ingin pulang, tapi tak enak dengan Cikal jika meninggalkan cowok itu sendirian. Aden mengangkat wajahnya dari ponsel di tangannya dan tatapannya bertabrakan dengan Cikal.
Aden memasang wajah melas pada Cikal berharap dengan begitu Cikal akan tau jika dia merasa tak nyaman dengan keadaannya sekarang. Akan tetapi Farel tampaknya tak paham dengan tatapan yang dilayangkan Aden padanya. Sejak tadi dia hanya mengangkat sebelah alisnya dan menatap Aden dengan pandangan bertanya.
"Kal, nonton yuk!" ajak Didi semangat memutus tatapan mata antara Aden dan Cikal. Aden berdecak kesal dan mengalihkan tatapannya dari Cikal dan Didi di depannya.
Dia rasa dia tidak bisa pulang cepat hari ini, pasti sebentar lagi Cikal akan memintanya untuk mengantar mereka semua pergi ke bioskop dan ikut duduk menonton film romansa dan berakhir dengan bosan.
"Gimana kalo kalian berdua nonton, biar Aden nganterin gue pulang. Gimana Di?" Aden menoleh cepat ke arah suara barusan dan mendapati cewek bernama Talitha Ashara itu sedang tersenyum ke arahnya.
Aden mendelik tak terima, memang siapa yang mau mengantar cewek setan itu. Aden tak mau berurusan dengan cewek itu, dia lebih memilih jadi supir Cikal daripada mengantar cewek itu pulang. Apalagi hanya berdua, ah tamat sudah riwayat Aden.
"Boleh juga sarannya, lo anter ni cewek pulang ya Den," perintah Cikal tak bisa dibantah.
"Kal..." rajuk Aden. Dia tidak mau mengantar Talitha, pokoknya Aden tidak sudi.
"Antar dia ya Den!" tegas Cikal dengan senyum lebar menakutkannya. Aden mendelik, tapi Cikal balas mendelik. Akhirnya Aden mengangguk lesu, dan Cikal tersenyum senang.
Setelah itu Cikal dan Didi pergi meninggalkan Aden berdua dengan cewek itu di sana. Aden mendengus lalu menatap Litha dengan tatapan tajamnya.
"Jadi kenalin, gue Talitha Ashara, panggil Litha aja. Tapi kalo lo maunya manggil sayang nggak apa-apa sih," ucap cewek itu sambil mengulurkan tangannya. Aden langsung menepis uluran tangan cewek itu.
"Nggak usah basa-basi, kita udah saling kenal sebelumnya. Lo... bisa pulang sendiri kan, maaf gue nggak bisa ngantar lo pulang," ucap Aden langsung. Dia langsung beranjak dari tempatnya dan berniat untuk segera pergi darisana secepatnya, tanpa harus berurusan dengan Litha.
Aden benar-benar tak betah dengan suasana aneh saat berdekatan dengan Litha. Jika saja dia tak tau bagaimana kelakuan busuk Litha sejak awal, pastinya Aden akan tergoda dengan pesona Litha, tapi sayang hati Aden sudah dimilik orang lain. Seseorang yang entah sekarang sedang apa.
"Hahaha jadi lo anggap tadi basa-basi ya? Padahal gue niat baik mau temenan," ucap Litha santai. "Toh kalo lo pulang sendiri, lo harus kehilangan duit kan? Mending balik sama gue, lo bawa mobil gue,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Raden (New Version)
Teen FictionNEW VERSION Aden, sebagai pemeran utama yang bertindak sebagai cowok konyol -bukan bermaksud tidak serius-. Pecicilan, walau terkadang suka mewek kalo nggak Ada orang. Chelsea, sebagai pemeran utama cewek. Sadis, ciumable, moodboosternya Aden tentu...