5

1K 102 10
                                    

"Ini tuh fitnah, tahu gak? Kalian tahu kan Yuki orangnya gimana? Dia gak mungkin lakuin itu!" kata Nasya yang tiba-tiba datang

Ya, nereka kini berada di kantor polisi.

"Tapi buktinya, pisau itu ada di tasnya Yuki!" kata si wanita penuduh masih bersikeras

"Lo pasti cuman benci sama Yuki. Mending lo akui aja deh, kalo lo tuh fitnah dia. Atau, lo bakal tanggung akibatnya" kata Nasya masih membela secara mati-matian

"Ya, cewek ini bener pak. Makasih ya,lo udah membela sahabat gue. Ya meski gue gak kenal lo sih" kata Natasya

"Pak, saya bener-bener ditodong. Lagian, buat apa juga saya bohing?  Gak ada untungnya kan, buat saya. Saya jujur pak" kata wanita itu

"Diam. Maaf, untuk kalian bertiga, sementara harus kami tahan sampai besok" kata polisi itu kemudian berdiri dan memborgol tangan Yuki

"Lha pak, kok saya juga bakal ditahan?" tanya wanita itu

"Iyalah, soalnya semuanya belum tentu benar" polisi yang lainnya juga turut memborgol Natasya dan wanita itu, juga membawanya ke penjara.

"Ya Allah, siapa sih wanita itu?" tanya Yuki begitu sudah sampai di penjara, tentu saja dia berbisik pada Natasya

"Gue juga gak tahu, kayaknya dendam banget deh sama lo" kata Natasya yanh satu sel penjara dengan Yuki

"Lo mau tahu banget siapa gue?" tanya wanita penuduh itu yang kebetulan berada di sel penjara depan penjara Yuki

"Ya, emangnya lo siapa?" tanya Yuki

"Gue itu, kakaknya Chella. Masih inget?" kata wanita itu dengan tatapan tajam

Yuki dan Natasya sangat kaget dengan kata wanita itu, kembali Yuki teringat akan kejadian itu, kejadian masalalu.

"Chella, lo mau makin pinter, kan?" yuki dan kawan-kawan se-gengnya menghampiri seorang gadis berkacamata tebal

Gadis itu Chella, dia menatap Yuki takut-takut.

"Haduh, lo tuh cuman di tawarin makan, gabakal diapa-apain!" kata salah satu kawan Yuki kala itu, Dena

Dena adalah ketua geng, dia yang paling berkuasa di sekolah.

"Tolong..jangan apa-apain aku" kata Chella, air matanya mulai tumpah

Dena mengambil sebuah kotak makanan dari salah satu teman segengnya. Ia pun menyerahkannya.

"Nih, lo cobaim atau lo dapet akibatnya!" kata Dena

"Makan aja, cepet" kata Yuki yang memang santai dan sudah terbiasa pada bully yang dilakukan Dena pada Chella

" i-iya.."

Akhirnya Chella membuka kotak makanan iti, dan menyuapnya sesendok. Ia tersedak dan memuntahkan makanan itu.

"Uhuk!"

Dena mendekat dan menarik kasar kepangan rambut Chella. Chella mengerang kesakitan, dan seudah itu Dena tertawa-tawa.

"Makan! Gue capek bikinin lo dan harus abis! Ngerti gak, sih?"

"Ta-tapi..ma-makannya.. A-asin"

"Udah makan aja! Lo ngerti gak sih? Setidaknya hargai!"

Dengan terpaksa, Chella memakannua, makanan asing dan begitu pedas. Sangat tidak enak.

Bukan hanya itu kejadian bully Dena Dkk pada Chella. Tapi bahkan Dena tanpa sengaja membunuh Chella.

Exchange 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang