"Ready guys?!" Prilly meneriaki gengs cheers nya
"Ready dong leader!" Aura menyahut girang
Prilly hanya membalas dengan menimpuknya pelan
"SMU Nusa harus menang di Pertandingan hari ini! Kita harus liat wajah King malu gaes!" Kiky menginterupsi. Semua mengangguk setuju. Kecuali Prilly mungkin
Prilly berdecak. Kok pada ribet sih. Kan yang main bukan mereka.
Duh kalau Ali kalah gimana ya?
Dia bakalan nyamperin gue gak ya?
Sekarang Ali dimana ya? Pertandingan kan bentar lagi mulai.
Ah.
Beberapa pikiran tentang Ali terus hinggap di otak Prilly, sampai terdengar notif sms masuk ke-dalam handphone-nya
Ting!
King Ali: Team-ku gak mungkin kalah, sayang!
Hh? Apa tadi katanya? Sayang?
Belum sempat Prilly mengetikan balasannya, ada sebuah pesan masuk. Dari orang yang sama.
King Ali: Maaf tadi salah kirim:(
Jleb.
***
"Auraaa, Hiks. Liaaaat. Hiks..." Prilly memberikan handphone nya berniat agar Aura melihat isinya dan segera memeluk Aura erat
"Aduh lo kena-- GILA?! JADI INI GIMANA SIH? KALAU DIA BILANG SAYANG TAPI SALAH KIRIM MAH, BERATI DIA ITU UDAH PUNYA CEWEK PRILLY!" Prilly semakin terisak di dalam pelukan Aura, tak peduli kuncirannya akan acak-acakan. Tak peduli juga, seragam cheersnya bisa jadi kusut. Bodo amat! Yang penting hatinya sakiiiit banget.
Sakit nya tuh di sini.
"Jadi selama ini, maksudnya apasih baperin gu.. gu... gue.. Hiks.." Prilly tetap terisak
"Elo di php-in Prilly!"
Prilly mendongkak. Menghentikan tangisannya
"Php?" tangisnya mereda
"Pemberi harapan palsu!"
"AURAAAA HIKSS...."
Yah, Aura gak tanggung jawab. Tangis Prilly makin menjadi.
***
"Anak cheers yang itu namanya siapa?" Ali menunjuk gadis dengan kuciran di rambutnya.
"Lo suka sama dia ya? Pantes lah, orang dia cheerleader!"
"Cheerleader?" ulang Ali tak percaya. Orang yang di ajak bicara mengangguk
"Namanya Prilly."
Oh jadi namanya Prilly.
Oke, kalau Ali tahu namanya, dia berhak minta apapun kan sama gadis itu? Bebas kan? Remember? Waktu...
Yuppy! Eh itumah cem merk makanan. Tapi sumpah deh, gak ada sifat endorse disini.
Eh, Maksudnya, Yippy!
"Terpesona ye bro?" Laurent menyenggol pinggang Ali dengan sikutnya
"Ah cacing lu!" Ali beranjak meninggalkan Laurent sendirian
Tempat tujuannya satu. Ke tempat Prilly! Iya Prilly. Ali 'kan udah tau namanya.
***
"Hai Prilly," sapa Ali saat sampai di tempat Prilly.
Awalnya Prilly senang. Ali udah tau namanya. Tapi, senang itu pudar. Senyumnya juga. Pudar. Prilly mengurungkan niatnya untuk membalas sapaan Ali.
Ah, awas. Dia 'kan buaya buntung!
Prilly diam
"Eh aku udah tau nama kamu. Jadi, aku mau nagih permintaan aku sama kamu."
Prilly memandangnya datar.
Tak seperti biasanya.
"Jadi aku mau--"
"BODO AMAT!" potong Prilly cepat dan berbalik meninggalkan Ali yang mematung tak percaya.
Buru-buru Ali mengumpulkan kalimat sebelum Prilly tak terlihat oleh kasat mata
"Padahal aku mau bilang," reflek, Prilly yang mendengarnya, menghentikan aktivitas berjalannya sejenak tanpa berbalik. Ingin mendengarkan kalimat yang akan King Ali sampaikan. "Kalau kamu hari ini manis,"
"Dan cantiiiikk bangeet." lanjutnya
PRILLY PENGEN MARAH, TAPI BAPER.
GIMANA DONG?
***
Tbc?!
Yah, udah bawaannya sih kalau Prilly 'tuh baperan!😂 ampuni author sengklek😂
Jadi... Jadii... Gimana gaes? Kwkwkwkwk
Vote! Comment! Jangan lupa. Dikira nulis kaga mikir apa😝
Mau di lanjut kagak niiih?😳
KAMU SEDANG MEMBACA
[My] Perfect King (COMPLETED)
FanfictionCERITA DI PRIVATE. Pesan singkat itu. Pesan yang membuat dadanya remuk. Pesan yang membuat kupu-kupu terbang dari dasar perutnya. "Aku suka suara kamu," [+] Highest Rank #43 in Fanfiction. (28-01-17)