20 - Unmood

10.3K 1.2K 48
                                    

"Ngapain pandang-pandangan gitu? Buruan samperin, ay eneg liat dia berdiri di depan rumah ay," Ucapan Tamara itu membuat Ali dan Prilly menatap Tamara sejenak.

Ali dan Prilly bertatapan kembali dan mengangguk "Yuk," Ali telah menarik tangan Prilly ke hadapan pintu utama yang menjulang tinggi di hadapannya.

Ali membuka pintu, dan nampaklah seorang gadis berwajah tyrus dengan tinggi semampai di hadapan mereka.

"Ngapain lo di sini?" tanya Ali santai seraya merangkul Prilly mesra.

"Loh? Kok ada dia sih King?" Tiara menunjuk Prilly.

Ali mengerenyitkan dahinya

"Gue kan pacar lo." lanjut Tiara membuat Prilly menggeram dalam hati.

Ali yang mendengarnya langsung tertawa hambar "Woy bangun kali, gue sama lo itu pacaran boongan. Dan itu pun kalau di depan para fans gak penting lo itu. Pacar beneran gue itu Prilly. Iya kan sayang?" Ali menoleh ke arah samping dan mengecup pipi Prilly sekilas.

Prilly menarik nafas dengan tenang. "Heh cabe?! Lo gak tau diri apa gimana sih?!" ketus Prilly membuat Tiara melotot.

Prilly yang tak pernah melawan jika ia bully, Prilly yang selalu mengalah, sekarang, detik ini mampu mengeluarkan kalimat pedasnya untuk Tiara.

Ali di sampingnya sempat kaget namun sedetik setelah itu ia tersenyum "Sayaaaaaang dia ngapain sih kesiniii," rengek Prilly manja bergelayut mesra di pinggang Ali.

Tiara menelan ludahnya.

"Mau bobok lagi, terus punggungnya di usap-usap sama kamuuu," Rengek Prilly lagi dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Ali.

Tiara menahan nafas. Pipi nya terasa panas sekali oleh rasa malu yang tiada tara.

Ali tersenyum puas dan mengecup pucuk kepala Prilly cepat. Berbeda dengan Tiara yang nampak menghentak-hentakan kakinya di lantai dengan kesal.

Prilly menjauhkan kepalanya dari dada Ali tanpa melepaskan pelukannya dan menatap Tiara sengit "Ngapain sih lo masih di sini? Gtm banget sih,"

"Gtm apa sayang?"

"Gak tau malu, hahahahahaha,"

"Hahahahaha." kedua tawa mereka pecah bersamaan.

Cukup. Rasanya Tiara ingin berteriak tidak suka saat itu juga. Tapi entah apa, akhirnya ia meninggalkan rumah megah Ali dengan ribuan sumpah serapahnya.

Prilly melepaskan pelukannya dan bernafas lega.

"Sayang,"

Prilly menoleh "Kenapa?"

"Ayuk bobo, katanya mau di usap-usap punggungnya."

"Ya ampun sayang, ka-- aww," Prilly memekik kaget saat merasa dirinya tak menapak di atas tanah Lagi. Ali membawanya ke dalam rumah ala bridal style.

Prilly terkikik dalam gendongannya "Sayaaang turunin iiih,"

"Gak mau."

Duk.

"Aduh,"

"Liat-liat dong! Gak tau tempat banget kalau mau pacaran."

Ali meneguk ludahnya. Jelas, Tamara yang menabraknya tadi. "Mana si Tiara?" Tamara mengacungkan air jeruk di gelasnya.

"Udah pulang."

"Ih? Padahal ay mau nyiram bentaran."

"Dikata taneman kali disiram," Ali melanjutkan langkahnya yang tadi sempat terhenti.

[My] Perfect King (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang