12 - First Kiss

13.3K 1.3K 58
                                    

Cahaya mentari pagi memaksa masuk ke dalam kamar seseorang untuk membangkitkan-nya-- Ralat, maksudnya membangunkan-nya dari selimut tebal itu.

Dan berhasil.

Ali mengerjapkan matanya dengan tangan-nya yang sibuk menepuk-nepuk ranjang samping-nya mencari seseorang.

"Anjrit Prilly mana?!" Ali langsung terbangun panik melihat sekeliling kamar.

Tidak ada Prilly.

Ali bangkit dari ranjangnya dan segera keluar dari kamar bermotif barca-nya itu.

"Mamaaaaaa, Istri Ali di manaaaa?!" teriak Ali dari lantai atas saat melihat mamanya melintas di lantai bawah.

Tamara menoleh ke atas mencari arah suara "Eh pagi-pagi udah ngayal aja. Cuci muka dulu woy! Biar kagak oleng!" balas Tamara mencibir

Ali berdecak "Iya Prilly di mana?"

Tamara tampak berfikir "Emang Prilly itu siapa ya?" tanya tamara menampilkan wajah bingung

"Menantu mama lah!"

"Omg omg gilaaaa," racau Tamara meninggalkan ruangan itu.

Ali menghela nafas "untung sabar gue punya emak kaya dia. Nanya Prilly di mana aja, ngomongnya ampe muter-muter. Hih, dasar emak lampir."

"Woy! Ay denger keles!"

***

Ali berjalan berjinjit menghindari suara yang akan ditimbulkan saat dirinya berjalan.

Sentuhan terakhir, Ali memeluk dengan erat dari arah belakang gadis yang sedang berkutat di dapur milik Mama-nya.

Prilly kaget luar biasa. Ia mengelus tangan Ali yang ada di perutnya "Pagi-pagi udah ngagetin aja,"

Ali menyimpan dagunya di bahu Prilly "Lagi masak apa?" tanya Ali tanpa menjawab ucapan Prilly tadi

"Lagi masak kamu." ucap Prilly asal

"Ihhh gemesss," Ali membalikan tubuh Prilly dan mencium wajahnya bertubi-tubi

Mulai dari, pipi, kening, hidung, mata. Begitu seterusnya sampai di--

--bibir

Prilly melotot kaget

Ali mengambil ciuman pertama Prilly.

Ali salah tingkah jadinya. Dia menggaruk kepalanya yang memang tidak gatal itu "Maaf" desisnya pelan

"This is a my first kiss," ucap keduanya serempak.

Dua detik.

Keduanya lantas tertawa bersama.

Ali mengusap pipi Prilly lembut "Lanjutin yaa masaknya."

Dan setelah itu, Ali meninggalkan Prilly sendiri di dapur, yang tengah sibuk dengan rona di pipinya.

"Mimpi apa gue."

***

Ali duduk di meja makan, memperhatikan Prilly yang sedang menghidangkan hasil masakannya di meja.

"Jadi gini ya, rasanya punya istri," ucap Ali tanpa mengalihkan pandangannya dari Prilly

Tamara mendudukkan dirinya di kursi meja makan itu "Apaan sih Li. Jijay banget,"

"Ma, Ali kuliahnya sambil nikah aja ya?" ucapnya memelas ke arah sang mama

"Yu mau nikahin Prilly tanpa punya pekerjaan?!" sentak Tamara. Prilly terkekeh

[My] Perfect King (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang