***
Ali mengajak Prilly ke taman belakang SMU Nusa. Dan saat sampai, mereka segera menghempaskan diri di kursi yang ada di taman itu.
"Maaf ya, sekolah aku yang menang. Tapi, penampilan cheers kamu tadi, keren kok." Ali buka suara
Prilly menoleh sebentar, dan mengabaikannya lagi. Mengalihkan pusat pandangan.
Entah kenapa, rasa kesal Prilly pada Ali belum enyah. Ah perasaan apapun itu. Kesal, marah, kecewa ataupun cemburu mungkin.
Dan satu hal yang membuat Prilly makin kesal.
Ali gak peka.
Padahal 'kan Ali udah Prilly cuekin dari tadi. Masa iya, Ali gak merasa ada yang terjadi sesuatu sama Prilly.
Maksudnya, nanya dikit gitu.
"Eh kamu gak takut, kalau tubuh kamu dilempar-lempar gitu?"
Prilly menjawabnya dengan deheman.
Aduh King, peka sedikit kenapa.
"Tapi itu keren banget. Apalagi gerakan kamu lincah banget gitu," Ali tak henti hentinya berbicara meski tau, orang yang diajaknya bicara tak menanggapinya
"Cheers nya dari SMU aku mah, apaan. Gak menggairahkan."
Prilly membulatkan matanya dan menoleh ke arah Ali.
Jadi maksudnya, dirinya menggairahkan gitu? Ah, dasar kapten mesum!
"Eh, engga, aku gak mesum," Ali terkekeh dan mengacak poni Prilly asal. Ah, sudah menjadi hobby kayanya.
"Maksudnya, gak se-keren kamu lah" lanjut Ali
Prilly menautkan alisnya. Mengerti maksud Prilly, Ali membuka suara lagi
"Eh, maksudnya gak se-keren team kamu."
"Kok kamu gak buka suara sih, dari tadi? Aku 'kan jadi harus nerjemahin bahasa muka kamu yang cantik itu," kekehnya menarik pinggang Prilly mendekat.
Sekarang posisi duduk mereka sangat dekat, bahkan tak ada celah. Prilly tak menolak. Meski masih kesal, tak di pungkiri bahwa jantungnya 'rasanya ingin meledak
"Masih kesel ya gara-gara pesan itu?"
Loh kok?
"Itu sengaja kok."
Jadi?
"Sengaja. Dan ternyata, kamu kesel kan sama aku?"
Prilly mengangguk cepat.
"Lagian siapa sih yang punya pacar? Orang aku jomblo."
Kok Ali tau yang dipikirkan Prilly sih?
"Dan kamu cemburu. Iya kan?"
Dengan secepat mungkin Prilly menggeleng.
Maksudnya, Prilly gak tau, dia cemburu atau tidak
"Kalau cemburu aku malah seneng,"
Kok seneng?
"Itu berarti, kamu juga suka sama aku."
Hening.
Kamu juga suka sama aku?
Jadii?
"Udah jangan dipikirin. Bicara dong Prilly!"
Prilly terkekeh dan meletakan kepalanya di bahu Ali.
Nyaman.
Sekarang, tak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Permintaan itu..." Prilly membuka suara di keheningan yang melanda keduanya. Ali mengusap rambut Prilly pelan
"Kamu mau minta apa?" Prilly bangkit dan menatap mata Ali dalam
"Gak muluk-muluk kok," Ali ikut bangkit dan mengamit tangan Prilly untuk segera beranjak dari tempat itu
"Aku mau kamu, jadi pacar aku." lanjut Ali menghantam dada Prilly telak.
Astaga?! Ini bukan mimpi 'kan Tuhan?
***
Tbc?!
Gila ini pendek bgtt😳 maapkeun. Cepet gini updatenya gapapa lah😂
Lah gimana itu?
Jadi?
Ikutin terus kisah mereka gaes!❤
Mereka bakalan pacaran gak, ya?
Setuju gak kalau pacaran?
Enggak ya?
Wkwkwkwkwk
Tapi tetep satu. Ttp votement.
Tapi, hargain dikit gitu! Vote and comment itu berimbas buat gue tau. Bikin gue semangat ae loh.
*Eaeaea*
Kalian nulis lah, ntar ngerasain apa yang gue rasain.
Tapi ya, yang penting gue nulis buat suka-suka aja.
Bodo amat ancur ugha.
Wakakakakaaka
Jan kabur ya gaes biar cepet update nih gue😚
Dadaaaaahh
Lopeyuuuu😘😘😘
GUE CANTIK
KAMU SEDANG MEMBACA
[My] Perfect King (COMPLETED)
FanficCERITA DI PRIVATE. Pesan singkat itu. Pesan yang membuat dadanya remuk. Pesan yang membuat kupu-kupu terbang dari dasar perutnya. "Aku suka suara kamu," [+] Highest Rank #43 in Fanfiction. (28-01-17)