"Aku mau kamu, jadi pacar aku."
Prilly menegang. Oh mana mungkin?
"Jangan tegang gitu sayang,"
"Aku cuma becanda." lanjutnya.
Jleb.
Tolong, siapapun, Prilly sedang jatuh ke dasar jurang terdalam.
Jangan nangis.
Ah, pada kenyataannya air mata Prilly turun juga.
Sebelum Ali melihatnya, dengan cepat Prilly menghapusnya.
"Hhh," jawab Prilly gugup.
Ali tersenyum sangat manis dan mengelus rambut Prilly pelan "Ikut aku yuk,"
"Ke..kemana?" gugupnya. Ah Prilly merutuki dirinya sendiri karena gugup di hadapan lelaki yang dari dulu ia puja.
"Ayo ikut aja." Ali mengeratkan genggamannya dan segera melenggang pergi dari taman itu
"Aku mau ganti baju dulu deh Li," Prilly menghentikan berjalannya, reflek Ali juga.
"Itu baju aku ada di loker kok. Tunggu ya."
Prilly melepaskan genggamannya dan segera melenggang pergi.
Ali menatap punggung Prilly yang semakin menjauh.
"Gue suka sama lo, Prill." gumamnya hampir tak terdengar.
Demi apapun, King Ali sangat bingung.
Bingung dengan perasaannya sendiri.
***
"Mamaaaa, Alii pulaang"
"Ali yaampun, gima-- heyyyy yaampun yu cantik bangeet,"
Tamara, Mama Ali dengan girangnya menyambut Prilly hangat
"Ali, yu 'kok gak bilang sih kalau punya temen se-cantik dia," Tamara menolehkan kepalanya ke arah Ali
"Pacar yu ya Li?" Tamara mendelik. Ali terkekeh
"Bukan," jawab Ali sembari menaiki tangga untuk ke lantai atas.
Sabar Prilly. Kenyataannya memang begitu 'kan?
"Tapi calon menantu Mama." lanjut Ali dan segera masuk ke dalam ruangan berbentuk kamar
Blush.
Aaaah, untung sekarang Ali sedang pergi ke kamarnya. Jadi, dia tak mungkin melihat wajah Prilly yang sedang merona.
King, kenapa 'sih susah untuk ditebak?
"Nama yu sapa?" Tamara mengejutkan Prilly yang sedang sibuk dengan blushing-nya
"Nama aku Prilly, tante." jawab Prilly ramah
"Bantu ay masak yuk,"
Prilly tersenyum tipis dan mengangguk.
Demi apapun, tadi saja Prilly tak percaya kalau orang yang ada di hadapannya ini adalah seorang Ibu. Terlebih ini adalah Mama-nya King Ali.
Penampilannya yang masih seperti anak muda, dan wajahnya yg mirip King Ali, terlihat sangat awet muda.
Ah, seperti bukan seorang ibu.
"Prilly potongin bawang merah yaa. Ay mau buat makanan kesukaan nya Ali,"
"Okee tante,"
Prilly mulai memotong bawang merah itu, pertama biasa. Namun lama-kelamaan mata Prilly rasanya sangat panas. Ah bawang merah sialan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[My] Perfect King (COMPLETED)
FanfictionCERITA DI PRIVATE. Pesan singkat itu. Pesan yang membuat dadanya remuk. Pesan yang membuat kupu-kupu terbang dari dasar perutnya. "Aku suka suara kamu," [+] Highest Rank #43 in Fanfiction. (28-01-17)