14 - Cherry

11.2K 1.3K 53
                                    

"Lo yakin Prill? Putus sama si Raja?"

Prilly menggidikan bahunya. "Gak tau."

"Kalo nyesel, mamam ya,"

Prilly menempuknya geram "Sialan lo."

Digo terkekeh. Ia menghembuskan nafasnya dan memandang ke arah Prilly "Yaudah," ada jeda sejenak "pacaran sama gue aja."

Puk.

Timpukan keras itu berasal dari Prilly. Digo mengaduh pelan diikuti gerakan tangannya yang mengusap-usap kepalanya "Ngayal ae monyet," Prilly bangkit dari duduknya dan segera beranjak.

Digo menahan langkah Prilly "Canda ae. Baperan amat lo,"

Prilly memutar bola matanya kesal "Sana ah. Gue lagi badmood,"

"Ayo ikut gue. Biar ngilangin badmood lo,"

Prilly memandangnya bingung.

Tau apa yang ada di balik tatapan Prilly, Digo segera menjawab "Ikut aja. Kita seneng-seneng. Oke?"

Dan Prilly tak menyadari. Dirinya telah mengagguk menyetujui ajakan Digo.

"Digo ini di mana?" Prilly agak mengeraskan suaranya karena sedari tadi musik terasa memekakkan lubang telinga mereka.

"Apa Prill?" jawab Digo setengah berteriak.

"Ini di mana?" ulangnya.

"Di club,"

Hening sejenak. "Minum ini deh Prill,"

"Wine? Lo ngajak gue mabuk?" ketus Prilly tak habis pikir.

"Coba dikit aja, sekali ini aja Prilly,"

Prilly menggeleng "Gila lo!" dan setelah itu Prilly segera keluar dari Club malam meninggalkan Digo.

Prilly menghembuskan nafasnya jengah "Si Digo kenapa lagi tu anak,"

Prilly memandang jalanan yang tampak lenggang. Dirinya sedari tadi menunggu taksi melewat di depannya tetapi sebelum Prilly mendapatkannya, kornea matanya berhasil menangkap seseorang yang pernah dilihatnya.

Prilly menajamkan penglihatannya ke arah gadis berpakaian minim yang berjalan ke dalam club bersama lelaki yang sama sekali tak di kenalnya "Itu kan cewek yang Ali bawa di kafe itu."

***

"Li, bawa Prilly kesini dong, ay kangen," Tamara menghadang Ali yang sedang berjalan menuju kamarnya.

Ali menghembuskan nafas "Kita udah putus Ma."

Tamara melepaskan tangannya yang sedari tadi menghadang Ali, di bahunya "Kapan?" balas Tamara dingin

"Minggu kemaren,"

"Kenapa bisa Aliiiiiii?!"

"Ali ketemu Prilly di kafe, terus Ali rangkul cewek ke dalem--"

Tamara memotong cepat "YU BEGO ATAU KENAPA SIH?!"

Ali nampak berfikir sejenak "Emang salah ya Ma, rangkul cewek lain? Ali juga sering rangkul Prilly. Kenapa Ali gak boleh rangkul cewek lain?" jawabnya polos.

Tamara menggelengkan kepalanya heran. Memang susah ya, kalau sebelumnya belum pernah jatuh cinta?

"Omg omg gila, yu emang gak pernah bener-bener jatuh cinta Ali,"

Ali menggeleng "Enggak. Ali cinta sama Prilly kok. Tapi Prilly juga bawa cowok lain mamaaaa,"

"Nah gimana rasanya saat liat Prilly sama cowok lain?"

[My] Perfect King (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang