Dia masih sendiri,
memeluk angan merengkuh asa
Dia masih di sini,
dilarutkan luka, terperangkap nestapa
Masih dapatkah angkasa digapai bila akar tiada?
Masihkah mungkin badai diterjang bila harap tak punya?Bodohkah aku? Katanya.
Demi gengsi yang terlampau tinggi, diabaikannya akar sendiri.
Lalu pergi kepada pokok bambu, coba menyamai tanpa tahu diri.
Sang rumput tertatih kini, sesal datang kemudian hari.
Membeci diri, torehkan luka di hatiTerlambat sudah 'tuk kembali,
secercah cahaya pun tiada lagi
Apalah daya bila batin kecewa lagi?
Bila raga terjatuh lagi?
Bila pikir menumpul lagi?Sabtu, 2 April 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pelepasan
PuisiAku adalah larik-larik puisi di mana jawab bersembunyi. Aku menunggumu membacaku. Selalu. -nou