Sungguhkah tawa kau lepas sudah?
Pilukah lara kau pendam saja?
Mengapakah tak kunjung tampak biasa?
Atau diri ini yang terbuai selaksa tanya?
Lalu, lalu..
Katamu yang lalu telah berlalu
Namun kau pun masih terbelenggu
Oleh kenang riang silau suryamu itu[dari si gadis senja untuk teruna muram durja yang senyumnya secerah rembulan merekah]
Kamis, 18 Agustus 2016. Di tulis entah pukul berapa, di sela jeda waktu bel pertama dan pelajaran biologi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pelepasan
ŞiirAku adalah larik-larik puisi di mana jawab bersembunyi. Aku menunggumu membacaku. Selalu. -nou