Author pov
Kyuubi sudah lebih dulu meninggalkan Naruto dan Hinata di ruang kesehatan.
“Naru!? Maaf kalau ini mengganggumu, tapi aku mau menanyakan mengenai perkataan kakakmu tadi. Apa benar kalau kau pemilik sekolah ini, bahkan sebelum kau lahir?? Hinata bertanya dengan hati-hati takut menyinggung Naruto
“Ya itu benar. Ayahku berjanji pada ka- san, jika dia hamil lagi dia akan membangun sekolah dan itu sudah terbukti sekarang. Sebelum aku lahir tou- san sudah mempersiapkan nama untukku dan untuk nama sekolah ini. Bukankah nama sekolah ini bernama Konoha N. High School ?? apa kau tau arti huruf N itu??” Hinata hanya mengangguk mengerti apa yang di jelaskan Naruto
“Tapi kenapa ayahmu tak pernah memberitahu bahwa kau pemilik sah sekolah ini!?” Hinata bingung mengenai alasan ayah Naruto
“Tou- san hanya tak mau kalau ada orang-orang jahat yang akan melukaiku, jika aku pemilik dan anaknya” Hinata hanya bisa tersenyum mendengar semua penjelasan Naruto
“Baiklah aku mengerti sekarang!? Dan kuucapkan terima kasih karena kau sudah menolongku”
“Tentu. Aku senang bisa membantu” Naruto pergi menuju kelasnya dan meninggalkan Hinata
‘Sepertinya aku ada ide membalaskan dendamku padamu’ tak ada yang tau siapa yang akan melakukan pembalasan itu
Di kelas Naruto
“Apa kau baik-baik saja Naruto !? kudengar kau membuat masalah lagi dengan pemimpin The Boys itu!? Bisakah kau tak mencari musuh di sekolah ini!?” Shikamaru yang tak tau apa-apa karena dia hanya tidur di kelas
“Aku tak mau mencari msusuh disini!? Sikapnya sudah sangat keterlaluan!? Apa kau tak tau apa yang sudah dia lakukan??” Naruto sudah paham jika temannya yang satu ini sangat cuek pada lingkungan sekitar dan tak ada yang pernah bisa mengganggu tidurnya
“Bukankah kau tau aku tak pernah mau berurusan dengannya di sekolah ini!? Jadi apa yang sudah dia lakukan sekarang??” Shikamaru yang tak tau apa-apa mau tak mau harus mendengar semua dari Naruto, walau itu akan mengganggu jam tidurnya
“Dia hampir menyiram Hinata dengan minuman, hanya karena dia menolak Hinata!? Bukankah itu keterlaluan!? Aku tak suka ada orang yang sombong seperti dia di sekolah ini” Naruto sangat membenci orang-orang sombong seperti Sasuke
“Itu sama sekali bukan urusanmu dan aku yakin kau pasti menolong Hinata!?” Naruto heran kenapa Shikamaru bisa tau kalau dia yang menolong Hinata
“Bagaimana kau bisa tau!?” Naruto heran padahal dia belum menceritakan apa yang dia lakukan pada Hinata
“Memang kau kira aku sebodoh kau!! Aku jelas tau!! Lihat bajumu itu basah dan itu pasti karena minuman yang akan Sasuke siram ke Hinata!?” Naruto hanya ber’oh’ ria mendengar perkataan Shikamaru
“Apa kau bilang!!! Aku tak bodoh!? Hanya kurang pintar. Ingat hanya kurang pintar, jangan pernah mengatakan aku bodoh!? Naruto tak terima di katakan bodoh oleh Shikamaru yang menyebabkan wajahnya yang semula kesal menjadi tambah kesal. Shikamaru tak bisa menahan tawanya melihat Naruto marah padanya
“Baiklah aku minta maaf!? Aku tak akan pernah mengatakan kalau kau bodoh!? Kau hanya kurang pintar dan lebih baik kau kembali ke tempatmu sebentar lagi Kakashi- sensei akan datang!?” Naruto mulai sedikit melunak saat Shikamaru meminta maaf padanya
“Bagus kalau kau mengerti!? Aku ingatkan jangan pernah memanggilku bodoh, aku hanya kurang pintar. Kau paham!!” setelah mengatakan itu Naruto kembali ke duduk
‘Kenapa aku bisa mempunyai teman kurang pintar sepertimu Naru’ Shikamaru hanya bisa pasrah melihat kelakuan Naruto
Skip pulang sekolah
Semua orang sudah keluar dari kelasnya termauk Naruto dan Sasuke yang berada di kelas yang sama
Naruto tak sedikit pun melihat Sasuke yang menatapnya sedari tadi. Dia tanpa memperdulikan Sasuke dan langsung menemui kakaknya
‘Kenapa rasanya begitu sakit saat kau menolong Hinata’ Sasuke hanya bisa pasrah melihat sikap Naruto padanya
“Aku akan tanyakan hal ini pada aniki saat di rumah” Sasuke lebih memilih menunggu kakaknya di rumah, dan akan menceritakan semuanya pada kakaknya
Di rumah Sasuke
“Aniki !? sekarang kau harus mendengar semua yang akan aku tanyakan padamu!!” Itachi yang baru saja tiba langsung di cegat Sasuke di depan pintu
“Bisakah kau menunggu aku hingga ada di kamar!? Kau itu sangat mengganggu !!! minggir dan tunggu aku di kamar mu!?” Itachi masuk ke kamarnya tanpa memeperdulikan adiknya yang sudah mengeluarkan aura gelap khas Uchiha nya.
“Kau adik yang sangat merepotkan Sasuke, tapi aku begitu bersyukur bisa mempunyai adik yang merepotkan seperti mu!?” sebagai kakak beradik mereka saling menyanyangi dan peduli satu sama lain, namun tak pernah mau menunjukkannya secara langsung
Di kamar Sasuke
“Kenapa aniki tak segera kesini!? Aku sudah tak sabar menanyakan sesuatu padanya!?” Sasuke begitu kesal menunggu kakaknya yang tak kunjung datang. Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu kamarnya dan buru-buru dia membukanya.“Kenapa aniki lama sekali!? Aku sudah tak sabar mau menceritakan semua yang terjadi padaku akhir-akhir ini!?” Itachi hanya menghela nafas saat Sasuke begitu antusias menceritakan pengalamannya
“Memangnya apa yang ingin kau ceritakan padaku!? Jangan membuat aku bosan mendengar ceritamu!?”
“Aku mau bertanya padamu, kenapa akhir-akhir ini aku tak bisa berhenti memikirkan seseorang. Bahkan saat dia mengacuhkanku aku sangat sedih, aku tak mengerti apa yang terjadi padaku !?” Sasuke tak mengerti kenapa dia bisa seperti ini hanya karena melihat senyuman orang itu.
“Apa kau terus memperhatikannya dimana pun ?? Kau akan sedih kalau dia membencimu, bahkan kau tak bersemangat saat tak bisa melihatnya??”
“Kurasa ya. Aku begitu terganggu saat dia bersenang-senang dengan orang lain. Aku tak terima dia bisa tersenyum bersama orang lain, aku tak suka melihatnya membela orang lain!!! Aku sungguh kesal mengingat kejadian itu, kenapa dia mau membuat tubuhnya kotor. Bahkan dia mengantarnya ke ruang kesehatan!! Aku sungguh kesal!!!” Sasuke begitu kesal dan ingin menghancurkan semua orang yang menyentuh orang itu
“Aku bahkan tak menyangka ternyata seorang Sasuke Uchiha bisa cemburu pada seseorang!? Bahkan kau tak terima jika dia mengacuhkanmu. Apa kau sungguh tak mengerti tentang semua ini??” Sasuke memang pintar, namun sangat lemah saat mengetahui yang namanya cinta.
“Memangnya siapa yang cemburu pada siapa!!” Sasuke masih tak mau mengakui bahwa dia cemburu
“Apa kau rela jika dia tersenyum dan tertawa bersama orang lain??” pertanyaan Itachi mendapat gelengan kuat dari Sasuke
“Itu berarti kau jatuh cinta padanya!? Aku jadi penasaran seperti orang yang bisa menaklukan hati Sasuke yang sedingi es di kutub!?” Itachi masih tak menyangka adiknya yang sedingin ini bisa jatuh cinta
“Tak mungkin aku jatuh cinta padanya!? Aku tak mungkin bisa jatuh cinta pada orang bodoh sepertinya!! Kakak pasti mau bermain-main denganku dengan mengatakan itu semua!!” Sasuke masih tak bisa menerima kalau dia jatuh cinta pada orang bodoh itu.
“Memangnya siapa gadis beruntung itu yang bisa menaklukan hati adikku ini!?”
“Dia bukan perempuan!?” jawaban Sasuke membuat kakaknya bingung
“Jangan bilang kau Gay!! Aku tak menyangka ternyata kau tak menyukai melon dan lebih memilih batang!? Siapa nama pemuda itu?? ”
“Namanya Namikaze Naruto !? Aku tentu saja masih menyukai melon, tapi itu sebelum melihat senyumannya yang begitu manis. Bahkan perempuan di kelas ku tak bisa menyaingi keimutan Naruto!?”
“Bukankah keluarga Namikaze adalah bos ayah?? Yang aku tau dia memang mempunyai dua orang putra yang memiliki sifat yang sangat berbeda!? Aku selalu akan mendukung apapun pilihanmu!?”
“Terima kasih aniki”
Tbc
Vote dan komennya

KAMU SEDANG MEMBACA
Kedudukan yang tepat [END]
عشوائيbercerita tentang kehidupan Uzumaki Naruto alis Namikaze Naruto yang dibully oleh siswa, karena penampilannya yang kotor, namun semua itu berubah seketika Makasi buat yang udah sempetin baca cerita ini, aku gak nyangka ceritanya bakal dapat respon b...