Di rumah Sasuke
Naruto pov
Bagaimana mungkin aku bisa pingsan dan di bawa Sasuke ke rumahnya? Aku hanya ingat kami makan bersama di kedai kesukaanku, kami memutuskan pulang karena sudah sangat gelap. Aku sungguh tak ingat kejadian setelah itu, apa keluarganya tau kalau Sasuke sudah memaksaku agar mau jadi kekasihnya? Lebih baik aku segera turun, aku tak yakin apa reaksi keluarganya saat mengetahui anaknya berpacaran dengan laki-laki.
Author pov
Naruto sungguh tak mengerti alasan keluarga Sasuke menunggunya untuk membicarakan sesuatu.
Naruto tiba di ruang keluarga menggunakan pakaian Sasuke yang begitu besar, dia tak menyangka ternyata tubuhnya dibanding Sasuke begitu mungil.
“Naru apa baju Sasuke tak ada yang sesuai dengan badanmu??” Mikoto tak menyangka Naruto begitu imut dengan baju kebesaran yang dia pakai.
“Aku sudah berusaha mencari baju yang kecil, tapi semua pakaian Sasuke sungguh besar di badanku!? Apa aku terlihat jelek memakai baju ini??” Naruto hanya mengenakan kaos putih yang terlalu besar dan di lengkapi dengan celana yang super minim, kaosnya yang begitu panjang membuat dia terlihat tak menggunakan celana.
“B-bisakah kau memakai bajuku yang lebih kecil??” Sasuke sungguh gugup melihat penampilan Naruto yang begitu manis, walau hanya memakai baju yang sangat sederhana.
”Aku sudah bilang semua bajumu tak ada yang cocok untukku!? Apa aku memang terlihat jelek memakai ini??”
“Kau terlihat sangat sexy dan begitu imut memakai baju seperti itu!?” Sasuke dengan jujur mengatakan apa yang dia pikirkan dan membuat semburat merah di wajah Naruto yang manis.
“A-aku tak imut!? Aku ini laki-laki, seharusnya kau bilang aku tampan bukannya imut!?” Naruto sungguh malu mendengar apa yang Sasuke katakan padanya.
“Sudahlah tak usah kau perpanjang!? Dia sudah nyaman memakai baju itu, jadi biarkan saja. Kita akan membicarakan hal penting, bukannya membahas baju yang Naruto pakai” Mikoto berusaha menghentikan pembicaraan yang tak jelas ini.
“Memang apa yang akan kita bicarakan??” Naruto bingung kenapa semua orang memandangnya dengan wajah yang sangat serius.
“Pertama-tama, apa benar kalau Sasuke sering membullymu di sekolahnya??” mendengar itu Naruto menjadi panik, karena tak seorang pernah dia ceritakan masalahnya yang kerap di bully Sasuke.
“I-itu tak benar, apa alasannya mau membullyku??” Naruto terus berusaha menutupi semua kelakuan Sasuke padanya.
“Kami sudah tau semuanya, Sasuke sudah memberitahu semua kelakuannya padamu. Aku sungguh tak menyangka dia begitu jahat padamu, Naru” Mikoto sangat bersalah pada Naruto akibat perbuatan anak bungsunya itu.
“Maaf aku sudah berbohong”
“Kau tak usah minta maaf, seharusnya kami yang meminta maaf. Keluargamu sangat baik pada kami, tapi Sasuke malah menyiksamu di sekolah milikmu sendiri”
“Aku tak apa, lagipula karena alasan itu pula kakakku bisa pulang ke Konoha dan tinggal bersamaku. Aku justru berterima kasih pada Sasuke” sambil mengatakan itu Naruto tersenyum tulus membuat keluarga Uchiha itu semakin bersalah
“Kau tak benci padaku??” Sasuke berharap pertanyaannya mendapat gelengan dari Naruto
“Untuk apa aku marah?! Aku senang berkat kau kakakku bisa tinggal disini dan menjagaku” Naruto begitu polos dan baik hati yang membuat semua orang selalu ingin menjaganya
Mendengar itu Sasuke langsung menarik Naruto ke dalam pelukannya, Naruto terkejut dengan apa yang Sasuke lakukan dan hanya bisa menutupi wajahnya yang semakin memerah akibat pelukan Sasuke yang begitu tiba-tiba.
“Aku janji tak akan pernah mengulangi kesalahanku!! Aku tak tau kenapa, tapi aku tak bisa melihat kau membenciku. Aku berjanji sekarang akan selalu melindungimu sampai kapanpun, aku sungguh menyukaimu”
“K-kenapa kau memelukku?? Aku hanya bilang tak membencimu, bukankah itu hal wajar??” Naruto sangat malu, tapi juga merasa nyaman dalam pelukan Sasuke.
“Kenapa kau begitu baik Naru?! Aku sudah sangat jahat padamu, tapi kau tak membenciku”
“Aku tak mau mencari musuh di sekolah, lagipula memang wajar kau membullyku. Bukankah kau hanya membully orang miskin dan tak pantas berada di sekolah, aku tak mau orang-orang memandangku sombong”
“Naru kau memang pantas menjadi menantuku!? Dan kau Sasuke harus minta maaf pada keluarga Naruto secepatnya!!” Fugaku begitu bahagia melihat anaknya yang sangat pintar memilih kekasih.
“M-menantu??” Naruto sungguh bingung tentang semua tingkah aneh milik keluarga Uchiha yang terkenal dengan sifat dinginnya pada semua orang, tapi di hadapannya semuanya berbanding terbalik
“Apa kau tak di beritahu tentang perjodohanmu dengan Sasuke??” Naruto hanya menggeleng mendengar perkataan Fugaku
“Sebelum kau lahir, orang tuamu sudah menjodohkan kalian. Kami langsung setuju mendengar rencana itu, sudah impian kami memiliki menantu laki-laki yang begitu manis sepertimu” lanjutnya
“A-apa alasan itu Sasuke memaksaku menjadi kekasihnya??”Naruto sedikit kecewa alasan Sasuke menyukainya, hanya karena perjodohan yang dibuat ayahnya sebelum dia lahir
“Itu tak benar!! Aku tak mengetahui kalau kau sudah di jodohkan denganku, aku memang tulus menyukaimu jauh sebelum aku tau kalau kita di jodohkan!?” Sasuke tak mau Naruto salah paham dengan perasaanya yang begitu tulus
“Apa kau berkata jujur??” Naruto masih ragu dengan perasaan Sasuke padanya
“Aku tak pernah berkata bohong pada siapapun termasuk pada orang yang aku suka!! Aku tak mengerti kenapa aku bisa tergila-gila padamu yang dulu sering aku tindas, jadi ku harap kau mau mempercayaiku. Aku mohon!?” Naruto tak pernah melihat seorang Sasuke Uchiha bisa memohon seperti ini padanya
“Aku akan coba percaya padamu, tapi aku tak akan memberikan kesempatan kedua kalau kau melukaiku!?”
“Aku berjanji tak akan melukaimu bahkan seujung jari pun tak akan ku biarkan ada orang yang melukaimu!? Jadi bisakah kau menerimaku?! Aku mohon jawabannya ya!!”
“Ya” Sasuke langsung memeluk Naruto seolah takut kehilangan kekasihnya.
‘Tak akan ku biarkan siapapun melukai kekasihku’
Tbc
Maaf kependekan dan lama update lagi banyak tugas
Tetep vote dan komennya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kedudukan yang tepat [END]
Randombercerita tentang kehidupan Uzumaki Naruto alis Namikaze Naruto yang dibully oleh siswa, karena penampilannya yang kotor, namun semua itu berubah seketika Makasi buat yang udah sempetin baca cerita ini, aku gak nyangka ceritanya bakal dapat respon b...