Naruto pov
Apa Sasuke sudah gila ?? aku yakin dia pasti sedang mabuk hingga dia bilang kalau dia menyukaiku. Kenapa pula aku harus mau menjadi kekasihnya?? Tapi aku sangat nyaman saat dia menenangkanku dan memelukku. Ingat dia yang memelukku. Aku juga sempat terpesona melihat wajahnya yang begitu khawatir padaku.
“Sasuke apa yang kau katakan!? Bagaimana mungkin aku bisa menjadi kekasihmu?? Kita berdua laki-laki, bukankah kau itu masih normal?!” aku sungguh tak mengerti jalan pikiran keluarga Uchiha.
“Bukankah sudah kukatakan tadi, terima atau tidak sekarang kau kekasihku. Sekarang terima atau tidak aku akan mengantarmu pulang!?” aku semakin yakin Sasuke sedang mabuk.
“Apa-apaan itu!! Kenapa kau mau mengantarku pulang?? Aku bisa pulang sendiri teme!!” aku sungguh belum ingin pulang, aku masih ingin menyendiri di taman. Kenapa dia suka sekali memaksaku.
“Aku sekarang dan selamanya kekasihmu, jadi sudah sepantasnya aku mengantarmu pulang. Aku tak mau kau kedinginan, sebentar lagi hujan akan turun aku tak mau kekasihku sakit” aku rasa Sasuke harus di bawa ke rumah sakit, aku takut dia akan semakin gila.
Sasuke pov
Aku sudah mengatakan pada Naruto kalau aku menyukainya, dia bahkan sudah jadi pacarku. Aku tau ini memang sangat tergesa-gesa, tapi aku tak bisa melihat dia sangat rapuh dan butuh perlindungan seseorang. Aku tau aku memang bilang kalau aku tak menyukainya, tapi sekarang aku tarik lagi ucapanku. Dan ku akui aku memang sudah sangat terpesona oleh wajah Naruto. Akan ku pastikan tak ada lagi orang yang membuatnya menangis.
Author pov
“Baiklah kita pulang, tapi bisakah kita makan lebih dulu?! Aku sudah sangat lapar.” Mendengar itu Sasuke hanya menganggukkan kepalanya.
“Tentu. Kau mau makan di restoran mana??”
“Kita tak akan makan di restoran manapun” Sasuke bingung apa yang sebernarnya Naruto inginkan
“Bukankah kau bilang lapar!?”
“Iya, tapi aku tak mau makan di restoran. Ada tempat makan favoritku, jadi kita akan makan disana” Naruto langsung menarik tangan Sasuke agar mengikutinya.
“Kenapa kita berjalan kaki?? Bukankah kau bisa ikut naik mobil denganku!?”
“Kita tak usah naik mobil, tempatnya dekat dari taman. Sewaktu aku sendirian di taman aku selalu mapir ke sana”
“Baiklah kalau begitu” Naruto sungguh tak menyangka Sasuke akan dengan mudahnya menurutinya, dia kira Sasuke akan langsung memaksanya pulang.
“Benarkah!? Aku kira kau akan langsung menarikku pulang. Ternyata kau sangat baik” Naruto sangat senang hingga dia tak sadar mengenggam erat tangan Sasuke, dan di lengkapi dengan senyumannya yang sangat manis. Itu membuat semburat merah di pipi Sasuke yang pucat.
“A-aku sudah jadi pacarmu, jadi bukankah wajar kalau aku menurutimu. Dan bisakah kau tak menunjukkan wajahmu yang seperti itu padaku, aku jadi ingin ma’makan’mu sekarang!?” Naruto tak paham dengan apa yang Sasuke katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kedudukan yang tepat [END]
Ngẫu nhiênbercerita tentang kehidupan Uzumaki Naruto alis Namikaze Naruto yang dibully oleh siswa, karena penampilannya yang kotor, namun semua itu berubah seketika Makasi buat yang udah sempetin baca cerita ini, aku gak nyangka ceritanya bakal dapat respon b...