"Pagi, Bu."
Aku menyapa ibu yang pagi ini berkesempatan untuk membuatkanku sarapan. Aku sudah siap dengan seragamku dan duduk di kursi seberang ayah yang tengah membaca sesuatu di ponselnya.
"Pagi Ayah. Sedang baca apa?" Aku membuka bungkusan sereal coklat dan menuangkan ke mangkuk.
"Ibumu, dia punya model yang sangat cantik." Dia menunjukkan foto gadis tinggi, dengan rambut hitam pekat memakai baju buatan butik milik ibu.
"Benar, dia cantik sekali." Ungkapku dan ayah mengangguk setuju. Kulirik tidak ada susu diatas meja makan, aku beranjak untuk ke lemari es dan mengambil susu.
Aku tersentak saat sebuah tangan menahanku saat cairan itu hampir jatuh ke mangkuk. Aku melirik itu Jungkook, dia menaruh susu ku kembali ke meja, mengurangi butiran sereal di mangkuk ku dan menuang susu kedalamnya.
Aku menatapnya bingung.
"Ah, itu tadi bukan porsi untuk diet." Dia tersenyum lebar. Aku masih kaget dengan caranya yang spontan langsung mengingatkanku bahwa hari ini diet dan juga bertindak cepat seperti itu.
Ayah juga menganga melihat Jungkook yang datang dan langsung bertindak begitu.
Ayah mengangguk-angguk. "Benar, benar Jihye kau memang harus diet."
Aku terhenti lagi saat hendak menyuapkan sesuap sereal ke mulutku. "Ayah mendukungnya?" Aku melirik Jungkook yang mengunyah pisang tanpa melirikku.
"
KAMU SEDANG MEMBACA
Punch On Trap
FanfictionPetinju muda satu ini memiliki segudang kepercayaan diri dan keberanian, hanya satu yang akan melemahkannya. Apakah itu?