Seperti biasanya, hari ini hari dimana Jungkook melakukan pekerjaannya. Memenangkan medali emas dan penghargaan dalam adu tinju, Jungkook ragu untuk kali ini.
Rasanya jantungnya merosot sampai perutnya saat melihat siapa lawannya di depan sana.
Berdiri dengan tegaknya, mengepalkan tinjunya dengan erat, dan matanya tajam menatap pemuda yang kini patah semangat.
Kim Yugyeom.
Jungkook masih berdiri diambang ring tinju nya, mulutnya sedikit menganga hanya untuk benar-benar memastikan, apa dia itu benar? Apa itu Kim Yugyeom?
Sorakan-sorakan penggemar tidak terdengar rasanya bagi pemuda itu, flash pada kamera yang terus menjepretnya tak ia hiraukan.
Kalut. Ya itu yang laki-laki itu rasakan saat ini, kakinya bahkan bergetar untuk bergerak sesenti saja.
Yugyeom menatap Jungkook, ia berjalan kesana kemari, menunggu para judges untuk memulai pertinjuannya.
"Yugyeom-a." Katanya dengan suara yang serak dan terdengar begitu lemah.
Yugyeom tertawa, namun lebih terdengar seperti mendecih. "Kenapa kawan? Terkejut melihat aku disini?"
Jungkook hanya diam, diam dan diam.
Kepalannya begitu lemah, sampai-sampai rasanya ia ingin jatuh. Dia saja tidak ingin menemui Yugyeom, apalagi adu tinju dengannya.
"Ayo sobat, pukul aku." Lanjut Yugyeom sambil tersenyum.
Sudah ada peringatan bahwa Yugyeom dan Jungkook harus memulai pertandingannya. Tapi keduanya tak ada yang bergerak, dan itu membuat para sorak penonton memudar.
"Pukul aku, seperti kau memukul lawanmu."
Ada penekanan dalam kata 'lawan' dan itu membuat pemuda itu kembali panik, malah makin panik.
"Kau bukan lawanku." Ujar Jungkook.
Yugyeom mendekat, ada atmosfer aneh di dalam ruangan ini. Para juri yang kebingungan, pembimbing Jungkook yang tak lain adalah Jisub, yang harus merasakan panik yang sama, dan juga para penonton yang terdiam karena situasi aneh ini.
"Pukul aku, sudah berapa kali kubilang, pukul aku!" Bentak Yugyeom.
Jungkook lemah. Jika itu Yugyeom, dia tak akan memukulnya.
Kira-kira kenapa?
Jungkook menjawab. "Aku tidak akan memukulmu, sampai mati pun."
Sampai dikata terakhir, Jungkook mundur beberapa langkah, melepas sarung tinjunya tanpa memalihkan pandangannya dari Kim Yugyeom.
Tindakannya sontak membuat para pesorak terkejut, suasananya makin hening, jagoannya menyerah.
"Jungkook apa yang kau lakukan?!" Teriak Jisub.
Jungkook tak menggubris. Hanya pandangan kosongnya ke arah Yugyeom yang masih ia pertahankan.
"Kau takut?" Tanya Yugyeom.
Jungkook tersenyum. "Tidak. Hanya saja, aku tidak akan memukul temanku."
"Kau gi-"
"Ah, kurasa aku salah bicara. Kau bukan temanku, hyeong aku adikmu 'kan?" sela Jungkook.
Dan saat itu juga emosi Yugyeom tersulut, matanya sampai berair dan kepalannya begitu tajam sampai-sampai Jungkook pun merasa takut.
"Brengsek!"
BUGH!
#
Jihye masuk dalam kamar Jungkook. Disuguhi dengan aroma parfum khas Jungkook, Jihye kini mulai merindukan laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Punch On Trap
FanfictionPetinju muda satu ini memiliki segudang kepercayaan diri dan keberanian, hanya satu yang akan melemahkannya. Apakah itu?