6

2.3K 116 1
                                    

Hari senin pun tiba. siswa-siswi SMA National High memadati halaman sekolah. sangaaatt luas. dari murid kelas 10, 11, 12, hingga guru-guru berbaris di halaman untuk menyaksikan upacara bendera.

Ariel, Maya, Rayna beserta tim paskibra telah mempersiapkan diri. Ariel telah memegang bendera merah putih di apit oleh Maya dan Rayna yang berdiri di sisi kanan dan kiri Ariel. mereka bertiga bertugas sebagai pengibar bendera.

Salah satu siswi yang bertugas membacakan rentetan kegiatan upacara telah membacakan teksnya.

Justin selaku pemimpin upacara memasuki halaman dengan langkah tegak dan gagah. dia mulai menyiapkan dengan suara lantang serta fokus.

Tiba giliran pasukan pengibar bendera melaksanakan tugas. Ariel, Maya, dan Rayna berjalan tegak menuju tiang bendera yang tingginya entah berapa meter.

Upacara hari senin berlangsung lancar sesuai harapan. untung saja saat bendera di bentangkan tidak terjadi kesalahan seperti bendera terbalik; putih di bawah dan merah di atas.

"Hhh, untung benderanya nggak kebalik," Ariel bernapas lega ketika di kelas.

"Iya. bayangin aja kalau bendera yang kita kibarin kebalik. muka kita mau di taruh di mana? malunya parah banget apalagi pasti banyak cogan yang penasaran sama bendera yang bakal di kibarin. otomatis liat ke pengibarnya," Rayna setuju.

"Elo mah cogan mulu. inget woy lo udah punya cowok. setia dong sama si justin. nggak usah melirik sana-sini," Maya menoyor Rayna.

"Gue setia kok sama dia," jawab Rayna.

"Guys, guys. gue punya kabar gembira nih," Bisma menghampiri meja Ariel CS dengan tergesa-gesa. deru napasnya tidak beraturan.

"Tarik napas dulu, Bis," saran Maya.

"Si Erick bakal jadi murid kelas ini," Justin to the poin.

Sontak Ariel, Maya, serta Rayna membuka mulut membentuk huruf O besar.

"Serius? bukannya dia anak X-1?" tanya Ariel.

"Serius. waktu itu kelasnya belum tetep. nah sekarang baru tetep. dia resmi masuk X-2. yeee, do'a kita terkabul, Bis," Justin merangkul Bisma riang. "Best Friend kita nambah satu."

"Iye. kita harus tahajud malam nanti atau nggak syukuran deh. lo beli kambing gih, Jus. adain syukuran di rumah lo."

"Lo maunya gampang sedangkan gue yang selalu dapet susah. lo aja yang potong kambing, gue tahajud aja," balas Justin melepas rangkulannya.

"Berlebihan banget sih kalian," komentar Rayna.

"Ericknya mana?" tanya Ariel.

Bisma menepuk dahi, "Ya ampun. kita tinggalin dia di ruang kepsek. pas denger kepsek ngomong kelas Erick di X-2 kita langsung cabut ke sini. kita kejam bener, Jus."

"Kita? lo aja kali. gue mah nggak kejam. orang lo yang langsung narik tangan gue tanpa bilang apa-apa. langsung nyamber tangan gue. ya gue keseret-seret di koridor."

"Banyak ba-bi-bu lo. nyok samperin Erick!" ajak Bisma. dia langsung menyeret Justin. yang di seret terseok-seok.

Bisma menabrak seseorang ketika hendak melewati ambang pintu. otomatis berhenti mendadak sehingga Justin yang ada di belakang menabrak punggung Bisma.

"Adoww!" rintih Bisma ketika Justin menabrak punggungnya. "Gue udah nabrak orang di tabrak juga dari belakang. loh, Erick."

"So-sorry, kita ninggalin lo. sebenernya gue nggak ada maksud ninggalin lo. Bisma langsung nyeret gue ke kelas," ujar Justin.

BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang