7

2.2K 118 2
                                    

Ketika hari senin pula, selepas upacara yang melelahkan, Ruby mengekor di belakang seorang guru wanita muda berusia kisaran 22-23. kalau tak salah lihat name tag guru cantik itu namanya Bu Ayu.

Tepat ketika Bu Ayu dan Ruby memasuki kelas, seantero kelas itu langsung hening. X-1.

Empat hingga enam murid cewek kepergok sedang berbisik-bisik sambil menatap Ruby sebal. Ruby sendiri mendengar bisikan mereka karena cewek yang berbisik-bisik duduk paling depan.

"Dari mukanya sih dia cewek ngesok!"

"Hm, bule celup!"

"Emang boleh ya rambutnya di warnai? waktu itu rambut gue sama kayak dia terus gue di panggil Bk."

"Liat deh baju sama roknya! kecil banget. nggak nyadar kali ya kalau dia gendut atau duitnya kurang buat beli seragam yang gedean dikit?"

"Putihnya mah nggak asli! pasti bedakan tuh. cih, gue nggak mau temenan sama dia."

"Kita bully dia aja yuk! gue kesel liat mukanya yang sok cantik."

"Perhatian! hm, Sasha, Cindy, Mimi, Delvi, Rissa, Alyya, kalian bisa diam? tolong hargai yang ada di depan!" tegas Bu Ayu. walaupun kesannya tegas tapi wajahnya masih mengulas sedikit senyum. pasti guru yang baik.

Keenam anak yang berbisik-bisik terdiam ketika Bu Ayu menegurnya.

"Hari ini X-1 kedatangan siswi baru dari Aceh. Ruby, silakan," Bu Ayu mempersilakan Ruby memperkenalkan diri.

Ruby mengangguk sambi tersenyum, "Hai, semuaa! kenalin nama gue Ruby. lengkapnya Cut Ruby Tsabina. gue pindahan dari Aceh. semoga kalian mau nerima gue sebagai teman."

Seantero kelas kembali ricuh oleh suara-suara. hanya beberapa anak yang tetap diam memperhatikan Ruby dan Bu Ayu.

Salah satu siswi dari barisan depan berdiri. Ruby membaca name tag siawi itu. Rebecca Sasha.

"Kenalan jangan pake gue-gue-an. apalagi di depan guru. lagian dari Aceh kok rambutnya di semir gitu? baju sama rok pendek banget lagi. sadar nggak sih kalau lo gendut? gendut-gendut seragamnya ketat. persis ikan buntel! sok lo!" Sasha memandang Ruby tidak suka. dia memandang dari sepatu hingga rambut Ruby.

"Sasha, jaga omongan kamu! ini teman baru kamu. perlakukan dia dengan baik. buatlah dia nyaman bersekolah di sini. sekarang kamu duduk lagi!" perintah Bu Ayu.

Sasha memanyunkan bibir lalu duduk kembali.

"Waktu di Aceh rambut gue, ups ralat. waktu di Aceh rambut aku masih hitam. dua hari yang lalu rambut aku baru ganti warna jadi kayak gini," ujar Ruby.

Sasha ngedumel tidak jelas kepada teman sebangkunya. Cindy.

"Maafin Sasha, ya, Rub. omongannya jangan di masukin ke hati. Sasha memang begitu anaknya," Bu Ayu tersenyum prihatin.

"Iya. nggak pa-pa lagi, Bu," Ruby mengulas senyum.

"Baiklah. hari ini kamu duduk di bangku itu!" Bu Ayu menunjuk bangku yang ia maksud. letaknya tak terlalu jauh dari bangku Sasha duduk.

"Omongan gue jangan di masukin ke hati dia. ke jantungnya aja sekalian," tatapan Sasha mengikuti Ruby yang jalan menuju bamgkunya.

"Udah deh, Sha. ntar lo di tegur lagi sama Bu Ayu. mending lo diem aja," saran Cindy.

"Hhhh," geram Sasha.

Ih, emang gue gendut?  gue nggak gendut-gendut amat kok, Ruby memperhatikan perutnya sambil berkacak pinggang.

BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang