Di perjalanan pulang Batz hanya diam saja, dan Nae hanya melirik-lirik Batz sambil menyetir."Emm,, kamu di sini ada keluarga gk..??" Nae memulai pembicaraan.
"Iya,, ada.." jawab Batz.
"Ayah, ibu, atau sodara lainnya.." Tanya Nae.
"Iya semua lengkap aja.." Batz datar.
"Oooo,, gk jauh dari tempat kita.." Nae melirik.
"Hu'um..." Batz mengangguk.
"Terus kenapa kamu mau tinggal sendiri gtu.." Nae heran.
"Iya mau mandiri aja,," Jawab Batz singkat.
"Gk sepi apa kamu sendiri, aku sih klo aja ada keluarga, ya pasti tinggal ama mereka, cuma mama ama papa di luar negeri, aku lebih enak tinggal di sini jadi gk ikut deh... ya masih ada temen-temen lah mereka kadang datang main ngehibur gitu.." Cerita Nae panjang lebar tanpa di tanya.
"Sendiri itu tenang, walo sepi.." Batz terlihat Putus Asa dengan pandangan hampa lurus ke jalan raya.Eh.. kok dia ini kenapa, apa yg di fikirkannya, kenapa begitu terlihat putus asa begitu, sebenarnya apa yg terjadi pada kehidupannya gumam Nae dalam hati.
Nae tidak berani meneruskan pertanyaan-pertanyaan lain pada Batz. Hari sudah mulai malam.Dan akhirnya mereka pun sudah sampai di depan rumah Batz dan Nae berhenti, Batz pun turun dari mobil Nae.
"Makasih nae.." Batz tersenyum.
"Iya sama-sama Batz..." Nae juga membalas dengan senyuman.
"Nae,, baju seragam kamu gimana..." Batz teringat Baju seragam Nae yg dia cuci.
"Eh,, nanti aja,, aku ada seragam lain lagi kok.." Jawab Nae dengan manis.
"Oh,, aku duluan..." Batz pun beranjak dari sana.Nae melihat Batz sampai masuk rumah dan baru dia memasukan mobilnya ke garasi rumahnya dan dia juga masuk dalam rumah.
"Hump,, Batz,, Batz,, kenapa aku bisa tertarik pada mu,, padahal kau itu begitu membosankan... di tanya jawab singkat, gk di ajak bicara diam" Gumam Nae sembari menghempaskan dirinya ke sofa gk beberapa lama kemudian Nae pun pergi mandi.
Sedangkan Batz merebahkan dirinya sejenak, dia teringat saat-saat bermain dengan anak-anak kecil itu dan entah kenapa Nae canda tawa Nae juga terlintas di fikirannya.
Batz tidak begitu menghiraukan hal itu mungkin karena dia keasyikan main aja, dan hampir seharian dia terus-terusan melihat Nae fikir Batz begitu.Malam itu pun berlalu dengan fikiran Batz dan Nae yg tidak sejalan.
.........................................................
Di sekolah para siswi terlihat asyik kumpul-kumpul dengan temannya, main, bercanda dan ngegosip.
Tapi tidak dengan siswi yg satu ini, dia duduk sendirian di bawah pohon yg di anggapnya begitu nyaman dan dia selalu dengan bukunya.
Dari kejauhan Nae melihat siswi itu.Tapi tiba-tiba ada seseorang menghampiri siswi itu.
Iya Peary menghampiri Batz yg sedang sendirian dan Nae melihat itu."Hey... kau..!!!" Peary dengan suara agak keras di depan Batz.
"Hmm.." Batz menoleh ke belakang dan melihat gk ada orang di belakangnya.
"Kau anak baru, aku mau memperingatkanmu..!!" Ucap Peary.
"Aku..??" Batz dengan Nada heran.
"Iya kau,, jangan dekat-dekat dengan Nae ku, ingat dia cuma milikku, kau..aku liat sedang dekat dengannya.. makanya aku memperingatkan mu" celoteh Peary.
"Emm.." Batz hanya mengerutkan keningnya dan sibuk dengan buku yg di pegangnya.
"kau..!! Kau..!!! Dengar aku gk..!!" Peary geram dia buat Batz.
"Hmm.. hmm..." Batz mengangguk tanpa melihat dan menghiraukan Peary.
"Kau ini....!!!! Teriak Peary begitu kesal dan Peary mengambil buku Batz dan buku itu mau di lemparnya.
Tapi tiba-tiba Nae menghalangi hal itu terjadi, Nae dengan cepat mengambil buku Batz yg ingin di lempar Peary itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET LOVE, SEXY GIRL
FanfictionMeski rintangan dan halangan menghadang di depan mata, cinta akan tetap pada kesetiaan. Kebahagiaan, kesedihan dan juga mistery menjadi jalan dari kisah ini. Cerita ini fiktif, cuma rekaan penulis belaka. Tentang Naenae dan Batz. "Harap di maklumi j...