Meski rintangan dan halangan menghadang di depan mata, cinta akan tetap pada kesetiaan.
Kebahagiaan, kesedihan dan juga mistery menjadi jalan dari kisah ini.
Cerita ini fiktif, cuma rekaan penulis belaka.
Tentang Naenae dan Batz.
"Harap di maklumi j...
Naenae terus mengumpulkan informasi tentang Batz. Namun tidak banyak yg dia dapat, dia hanya tau Batz seorang penulis. Dia terkenal dengan karyanya saja.
Nae yang penasaran dengan karya tulisan Batz, dia mencari dan membeli seperti novel, kumpulan puisi, padahal dia tidak suka membaca.
"Uuughh.. membosankan,, jika aku cengeng sudah pasti menangis baca semua tulisan ini, kenapa sad ending semua... " gumam nae heran.
"Yg ini mati bunuh diri, yg ini mati krna kanker, yg ini mati di bunuh, yg ini mati juga,, ini mati dan mati semua.. enghhh... " Nae menyimpulkan apa yg dibacanya.
Keesokan hari di sekolah di tempat yang biasanya Nae dan sahabatnya nongkrong. Nae baru datang dia membawa buku novel yg di bacanya kemarin.
"Braaakkk !!!..." Nae menaruh semua buku ini.
"Apa ini..?? " belle heran
"Wahh.. tumben kau suka membaca gk kayak biasanya.. " jan mengerutkan kening dan mengambil salah satu buku dan di situ Jan membaca Oleh Phichyapakh Batz.
"Iiuuuh,, cuma ini yg kau dapatkan selama menguntit anak baru itu.. " ucap jan
"Gimana lagi,, kalian bantuin kek, kalian tega apa liat sahabatnya sendiri hampir gila kayak ginii.." Nae dengan muka datar sembari meletakkan dagu di atas tumpukan buku tadi.
"Yaelahh,, kau aja stalker handal gk bisa apa2, apalagi kita.." sahut belle dan Jan setuju.
"Terus aku harus apa donk,, apaa..." Nae dengan muka kusut kepada jan dan belle.
"Kau deketin dia aja sekarang.. aaahh.. aku ada usul, gimana klo kamu pura-pura kesandung dan nyungsep di hadapannya atau pura-pura kepeleset terus jatuh di pelukannya.." jelas jan dengan idenya.
"Atau kau minta duit aja ama dia bilang aja udah gk makan 5 hari, mungkin itu akan menarik perhatiannya..." timpal belle dengan santai.
"Ugghh,, emang aku pengamen, pengemis cinta apa..." muka nae makin datar disambut gelak tawa 2 sahabatnya itu.
Nae, Jan dan Belle berjalan menuju kelas, gk sengaja Nae melihat seseorang yg duduk di bawah pohon sendirian.
"Ehh kalian duluan aja yaa, aku ada urusan.." ucap Nae pada 2 sahabatnya sembari main comot kacamata minus Belle dan memakainya.
Jan dan Belle pun mereka duluan ke kelas. Entah apa yang Nae lakuin dia cuma ngumpet di tiang tembok. Dia mengintip Batz yg lagi sendirian dari jauh, seakan punya rencana untuk mendekatinya.
"Kak Nae,, lagi ngapaen.." tanya seseorang dan mengagetkan Nae
Nae pun berbalik badan dan di sana ada Sera. Sera yg melihat Nae pakai kaca mata langsung senyum-senyum menutup mulutnya dengan tangan.
"Ah.. oh.. ini yaa biar gaya aja.. ehh.. tapi sera mau ngapaen di sini.." alasan Nae dan mengalihkan topik pembicaraan.
"Iya kak Nae ini aku ada kue buat kakak,, em.. aku buat sendiri.." sera menyodorkan kotak berisi kue.
"Wahh.. keliatannya enak.. makasih ya sera.." Nae membuka kotak dan meliat kue itu.
"Sama-sama kak, eng aku balik ke kelas dulu..." Sera terlihat senang krna kue nya di puji.
Setelah sera sudah tidak ada, Nae mencopot kacamata dan memulai aksinya mendekati Batz dengan membawa kue yg di berikan sera.
Walau sudah siang, hembusan angin masih terasa nyaman membuat Batz betah duduk di bawah pohon dari tadi.
"Emmpp di sini nyaman yaa.." Nae yg sudah dekat dan langsung duduk di samping Batz.
"Hu.ump..." jawab Batz singkat.
"Aku liat kamu sendirian aja, apa gk bosan sendirian aja.." tanya Nae hati-hati.
"Oh gk.. udah biasa.." jawab Batz datar.
"Udah biasa gimana..." tanya Nae heran dan menatap Batz.
"Bukan apa-apa kok.." jelas Batz.
Nae seakan putus asa jika harus bertanya apa, Batz begitu dingin. Walau sikapnya dingin Batz tetap menarik di mata Nae.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu mau ini, ini aku bawa dari rumah kok.." Nae membuka dan menyodorkan kotak kue yg sebenarnya sera yg kasih tadi.
"Ooh..." Batzmelihat kue itu.
"Ayukk,, ambilah,, aku pasti gk habis klo makan sendiri..sayang klo gk habis ini.. " Pinta Nae melas.
"Eng.. iya makasih.. " Batz mengambil sepotong kue dari Nae.
Nae sedikit senang Batz mau memakan kue itu, dan dia selalu mencuri pandangan di saat Batz tidak mengetahui itu. Dan saat Nae mau memakan kuenya, tiba-tiba...
"Praaakkkk....!!".. Sesuatu benda mengenai kue Nae dan kue itu terjatuh. Nae dan Batz kaget, heran apa itu tadi.
"Huuffftt.. ada apel jatuh tuhh.." terdengar suara yg tidak asing di telinga Nae dan benda itu memang apel yg sengaja di lempar oleh si upil pengganggu Nae, iya Peary.
Kim yg bersama Peary cuma menutup mukanya sendiri karna kelakuan Peary. Nae agak kesal tapi dia menahannya dengan diam.
"Ow.. oww.. oww.. bedua-duaan enak makan kue,, aku gk di ajak.. huhuhuu, ohh gk bisa.." gelagat Peary dengan ga sopan langsung mengambil kotak kue di tangan Nae.