Nae dan Batz berjalan menelusuri taman itu sehingga mereka sampai di sebuah pohon yg memiliki satu buah ayunan tampak terawat.Batz pun berlari seperti anak kecil menghampiri ayunan itu. Tampak Batz menatap sayu pada ayunan itu.
"Ehemz,, kamu suka ayunan ini.. " Gumam Nae dari belakang mengagetkan Batz.
"Eh gak terlalu, cuma udara di bawah pohon ini lebih sejuk.. " Batz menyangkal padahal iya sangat suka.
"Iya sih disini emang lebih sejuk.. Hmmz " Nae sambil menaiki Ayunan itu, dan mengayun dirinya sendiri.
Batz hanya melihat Nae yg main Ayunan itu.
Tiba-tiba sosok Nae yg main ayunan itu berubah jadi sosok Jenny yg tersenyum ke arah Batz.
Batz yg melihat itu tanpa sadar dia menghentikan Ayunan yg di naiki Nae dan memeluk Nae karena Batz mengira Nae itu Jenny.Nae pun kaget bercampur heran saat Batz memeluknya tiba-tiba.
"Em,, em,, Batz,, A.. Ada apa? Tanya Nae heran.
Namun Batz tidak menjawab pertanyaan Nae itu, Batz hanya menangis tersedu-sedu.
Nae pun makin heran, ada apa ?, kenapa dengan Batz ?"Eng,, aku gak tau apa,, tapi tenangkan lah dirimu.." Ucap Nae sambil menepuk-nepuk pundak Batz.
Dan Batz pun tersadar kalo yg di peluknya itu adalah Nae, Batz pun langsung melepas pelukan dan berlari ke balik pohon. Batz yg malu bercampur sedih duduk dengan memeluk lututnya dan menelungkupkan mukanya.
Nae khawatir dengan keadaan Batz yg seperti itu, dia pun segera menghampiri Batz.
"Kamu kenapa, gpp kan ? Kalo ada yg mau di ceritakan emm cerita aja,, " kata Nae berharap Batz menceritakan sesuatu kesedihannya pada Nae.
"M.. Ma'af..." Ucap Batz getir yg masih menahan tangisnya.
"Ma'af buat apa, kamu gak ada salah kok, humm justru aku yg mau minta ma'af telah membuat kamu sedih karena aku mengajak kamu ke sini.." Nae mengusap kepala Batz berharap bisa menenangkan Batz.
"Gak,, bukan salahmu kok.. Hemmz,," Batz menghela nafas panjang dan mengusap air matanya sendiri.
"Bener gpp..." Nae masih khawatir.
"Hmm.. Ya,, ayo kita jalan lagi.." Batz berusaha mengubah ekspresi jadi biasa aja seperti gak terjadi apa-apa.
"Ahh,, ayoo..." Nae dengan heran melihat Batz dan dia mengikuti Batz.
****************************
Terlihat dari kejauhan Jan berlari ke arah Batz dan Nae, di belakang Jan ada Belle yg mengejarnya.
Sesampai di dekat Nae dan Batz, Jan pun bersembunyi di belakang mereka berdua dan Belle berusaha menangkap Jan.
"Tolong,, tolong aku,, ada tante-tante mau nyulik aku.. " ucap Jan polos masih menghindar dari kejaran Belle.
"What the,, tante kau bilang.. Haa aku tante-tante.. Awas, kau,, awas,,.. "Belle tampak ngos-ngosan.
"Au.. Hentikan kalian ini,, kalian kayak anak kecil tau.." ucap Nae agak terganggu dengan keadaan seperti itu.
"Ah,, gak bisa, anak itu harus ku tangkap.." Belle masih berusaha menangkap Jan.
"Tuh kan aku takut, tante itu galak.." Ledek Jan yg masih menghindari Belle.
Terlihat senyuman tipis di bibir Batz, karena melihat kelakuan Jan dan Belle saat ini.
Karena keberadaan Jan dan Belle sangat mengganggu Nae pun membantu menangkap Jan.
"Ah,, Nae,, lepaskan, nanti tante itu nangkap culik aku, dia walo terlihat culun tapi mesum,, " sungut Jan yg masih aja bergurau.
"Kau ini,, berani ngatain aku begitu,, iishhh" Belle menangkap Jan dan merangkul mencekik leher Jan dari belakang.
"Uhukz,, ampun,, uhukkz,," jan nampak susah bernafas karena cekikan Belle.
"Okey,, minta ma'af dulu,, ayoo.. " pinta Belle sambil melonggarkan cekikannya.
"Uhukz,, uhukz,, eng iya.. Ma'af kakak cantik, kakak pinter., aku minta ma'af.." Ucap Jan yg masih saja bergurau.
"Aku bukan kakakmu..!!! " belle memperkuat cekikannya lagi dan setelah itu melepaskan cekikannya dari Jan.
"Uhukz,, au sakit tau,, lagian kan bener kamu bisa di panggil kakak, kan lebih tua dari aku.." Ucap Jan sambil mengusap lehernya yg agak sakit.
"Ishh,, cuma beberapa bulan tua dr kamu juga,," protes Belle.
"Hey,, kalian ini mau terus berdebat apa,, pulang yukk,, udah sore nih.." Nae mengingatkan.
Nae dan Batz berjalan duluan.
"Iya nih si kakak cerewet nih, kan jadi lupa,,," lagi-lagi Jan meledek Belle.
"Huh.. Kamu tinggal di sini aja lah,, gak ada tumpangan buatmu klo gitu.." Belle merajuk meninggalkan Jan berjalan lebih dulu.
"Aaaaaa... Gak mau,, emm Belle yg cantik, Belle yg baik masa ninggalin aku sendiri di sini sih,, " jan mengikuti Belle dan merangkul tangan Belle.
"Huh !!!" belle hanya memalingkan mukanya dari Jan, dan Jan nampak senyum-senyum sambil merangkul tangan Belle.
Di sisi lain Batz dan Nae.
"Kamu gpp nyetir sendiri,,?" tanya Nae khawatir pada Batz karena kejadian di bawah pohon tadi.
"Emm ya gpp.." sahut Batz datar.
"Bener gpp,, klo ga biar aku pinta Jan atau Belle bawa mobil kamu.." nae merasa gak yakin dengan keadaan Batz yg seperti itu.
"Gpp kok, aku bisa sendiri.." tegas Batz sambil tersenyum, terlihat senyuman itu seperti di paksakan.
"Em, ya baik lah .. tapi hati-hati ya nyetirnya,," Nae memastikan.
"Hu'um.." Sekali lagi Batz senyum dgn senyum palsu itu.
Mereka pun berpisah pulang ke rumah masing-masing.
Nae dengan perasaan tak karuan di sepanjang jalan, dia menebak-nebak apa yg terjadi pada diri Batz.
"Batz.. Batz.. Huhh.. Aku harus cari tau.." sesampai di depan rumah Nae bergumam dan dia pun langsung masuk.
Batz terlihat baru nyampe di depan rumah, dengan muka lesu dia masuk ke rumah seakan dia lelah sekali.
*****----******----*****----
Next ================>
Ma'af terlalu lama hiatus,,
Sekarang sedikit-sedikit bakal lanjutin ceritanya walo Author sendiri lupa jalan ceritanya yg mau di buat gimana 😂 ma'afkan lah.. 😂Enggak bisa tambah mulmed 😅 Part ini tanpa mulmed dulu lah, ,😌
Okeyyy happy reading guys 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET LOVE, SEXY GIRL
FanfictionMeski rintangan dan halangan menghadang di depan mata, cinta akan tetap pada kesetiaan. Kebahagiaan, kesedihan dan juga mistery menjadi jalan dari kisah ini. Cerita ini fiktif, cuma rekaan penulis belaka. Tentang Naenae dan Batz. "Harap di maklumi j...