Selamat datang Korea

2.3K 186 54
                                    

Incheon airport
07.30 KST

Tepat didepan pintu pesawat Yoona yeoja cantik itu berdiri menutup matanya dan mengangkat kedua tangannya menarik nafas dan menghempaskannya.

"huuuaaa....." teriak Yoona kembali membuka matanya dan menurunkan kedua tangannya.

"welcome to Korea" teriak Yoona lagi dan tersenyum manis.

"appa, eomma, oppa aku sangat merindukan kalian" gumam Yoona dalam hatinya sambil menuruni anak tangga.

Yoona berjalan menuju pintu keluar airport karena disana supir yang diutus eommanya telah menunggu, mata cantik Yoona mencari disetiap sudut jalan didepan airport seorang yang menjemputnya.

"eomma, kenapa kau tidak memberitahuku ciri-ciri unjon kisa? jika eomma memberitahuku aku tidak akan pusing seperti sekarang" gerutu Yoona sambil melihat disekelilingnya.

"apa kau nona Kim Yoona?"
gumam seorang namja disampingnya, Yoona kaget dan menoleh melihat namja didepannya sepertinya dia unjon kisa yang diutus eomma.

"annyeong, Jongdae imnida unjon kisa keluarga Kim"
namja ini memberikan hormat pada Yoona, Yoona tersenyum menatapnya dan namja itu pun membalas senyumnya.

"baiklah, sekarang bantu aku untuk menaruh barang-barang ini kemobil"
Yoona menarik kopernya menuju bagasi mobil, Yoona dan supirnya Jongdae mengangkat koper Yoona kedalam bagasi, kopernya berat dan Yoona membawa dua koper.

"dah...selesai mari kita pergi"
dengan menepuk kedua tangannya dan tersenyum puas.

"ya nona" jawab Jongdae sambil menutup pintu bagasinya.
Yoona kemudian membuka pintu penumpang dibelakang dan mendudukkan tubuhnya diikuti dengan unjon kisa hanya saja dia duduk dikursi pengemudi.
Mobilpun melaju dengan kecepatan sedang melewati gedung-gedung yang indah. Mata Yoona tak bisa berhenti melihat kagum negeri yang selama 6 tahun ini ditinggalkannya, rasanya rindu sekali.

"hanya dalam 6 tahun semuanya berubah, takku sangka Korea seramai dan seindah ini"
seru Yoona dan tersenyum melihat Jongdae yang meliriknya dari kaca dan hanya membalasnya dengan senyuman yang lebar.

"jika negeri yang ku tinggalkan berubah lalu apakah keluargaku juga berubah?"

pertanyaan macam apa itu Yoona tidak mungkin keluargamu berubah mereka sangat menyayangimu apalagi oppamu, dia bahkan rela mati untukmu.
Yoona memejamkan matanya sejenak suasana hening terasa sangat membosankan untuk Yoona, akhirnya Yoona memberanikan diri untuk memulai obrolan kepada namja yang terlihat masih muda itu (Jongdae).

"Jong-ssi, kau terlihat masih muda berapa tahun umurmu" tanya Yoona

"oh..i..ya..u..murku 24 tahun nona Yoona" jawabnya terbata-bata karena kaget, sebenarnya Yoona tidak nyaman dipanggil nona tapi dia berusaha untuk tidak peduli dan melanjutkan pembicaraannya.

"apa kau baru bekerja dikeluarga kami karena sebelumnya aku tidak pernah melihatmu?"

"i..ya nona Yoona, a..ku baru bekerja s..elama 2..tahun ini" jawabnya lagi terbata-bata

"jangan takut aku tidak akan mengigitmu" tawa Yoona sambil tersenyum yang membuat Jongdae tersenyum lebar.

Hening tidak ada lagi pertanyaan yang dilontarkan Yoona, Yoona asyik melihat pemandangan diluar kaca mobilnya sampai akhirnya tatapannya berhenti disuatu rumah yang sangat besar dan mewah.
Ya, Yoona telah sampai dirumahnya. Rumah yang sangat megah dan halaman luas yang ditumbuhi banyak tanaman, rumah itu semakin indah Yoona terus tersenyum memandanginya.

This All DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang