Ketemu lagi di part 9!!😁
Semoga suka yaa.
Maaf kalau jelek, kependekan, lama update atau yang lainnyaaaa.
ENJOY!💝💞
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dilla POV
Akhirnya terbebas dari mid!!! Thanks godd!! Novel mane novel.
Aku berjalan ke rak buku ku. Tempat dimana novel novel kutaruh. Sebenernya udah lumayan penuh, jadi butuh rak baru lagi. Kalau kata Al sih mendingan yang udah gak dibaca dimasukin ke kardus, terus ditaruh di gudang. Dan aku gak setuju sama sekali. Hal itu gak mungkin terjadi dengan novel novel yang udah gak pernah kubaca lagi. Ya walaupun gak mungkin aku baca lagi, tapi ya tetep aja gak mungkin aku taruh disebarang tempat. Ngumpulin novel yang udah kita baca itu keren. Gak tau keren dari sisi mananya. Tapi keren aja kalau kita taruh dikamar. Apalagi kalau jumlah novelnya udah banyak.
Nanti kalau udah punya rumah sendiri harus ada perpustakaannya dirumah. Perpustakaan Novel. Keren kan? Biasanya perpustakaan lebih banyak buku pelajaran. Tapi kali ini enggak. Full of novel. Biasanya perpustakaan tempatnya orang pinter, kacamata tebel. Nanti perpustakaan bakalan jadi tempat anak-anak yang suka imajinasi, yang imajinasinya tinggi, yang suka nangis gara gara sad story, yang suka nyengar nyengir gara gara romance story. Is it cool?
Terus nanti kalau aku sudah punya anak, dia kan pasti ngeliat-liat novel yang ada di perpustakaan novel itu. Terus dia bisa baca apa yang jadi bahan bacaan kita pas remaja deh.
Bisa aja nanti pas aku udah tua novel novel favorite ku udah gak dijual di toko buku. Bisa aja nanti pas aku udah tua penulis-penulis novel favoriteku udah gak nulis lagi atau bahkan udah gak ada lagi aka meninggal.
Khayalanku memang terlalu tinggi. So call me a dreamer.
Aku mengambil salah satu novel yang sempat ku beli kemarin dengan Al. Tentu saja aku mencari yang covernya paling lucu dan menarik, yang gak menarik sama sekali? Paling terakhir aja. And yes i get it. Novel ini berjudul 'Gue.' Iya, judulnya 'Gue.' Doang. Menarik, bikin penasaran. Tapi pasti si penulis ceritain tentang dia.
Aku mulai membaca sinopsis nya.
'Disaat aku berusaha untuk melupakan masa lalu ku dengan semua kenangan indah nya, ada seseorang yang dengan tidak sengaja membantuku untuk melupakan masa lalu ku. 'Dia' yang memberi warna kembali di kanvas kehidupku. Sebelum kedatangannya, kanvas kehidupanku begitu hampa. Warnanya hitam putih. Dan dia datang disaat yang sangat tepat. 'Dia' sangat merubah hidup ku. Dan disaat itu juga masa laluku kembali. Kembali dengan semua kenangan yang sudah bisa kulupakan. Disaat aku sudah bahagia, disaat hidupku sudah penuh warna, apa masa lalu ku akan menghapus semuanya? Menghapus warna yang telah dilukis oleh 'Dia'?'
Kok jadi mirip gini dengan apa yang aku rasakan sekarang?
Eh?
Apa 'Dia' itu Zaghi di kehidupan nyataku? Dan 'masa lalu' itu Aldo di kehidupan nyataku? Apa bener Zaghi udah melukis warna di kanvas kehidupanku? Tapi Zaghi memang tidak sengaja bahkan tanpa ia ketahui, ia telah membantuku untuk melupakan dan sekaligus memafkan Aldo.
Aku mengurungkan niat ku untuk membaca novel itu. Mood langsung berubah gini. Jadi gak mood baca. Entah kenapa.
Ohya, btw. Aku sangat sukses dalam menjauhkan Zaghi. Saran saran dari Al sangat berguna. 'Kalau dia mendekat langsung menjauh.' Cuma itu doang padahal. Aku tahu pasti dianya bingung kenapa aku bersikap seperti itu. Tapi ini kan untuk kebaikan ku juga. Kira kira sudah 2 mingguan aku menjauhi Zaghi sejak setelah kejadian labrakkan yang kedua dari Grace, Marsha, dan Clary.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Cinta
Teen FictionZaghi: Gue Zaghi Putra Pratama. Banyak yang bilang gue perfect. But i'amnt. Gue biasa aja. Cuma satu kekurangan gue. Playboy. Itu menurut mereka yang gak tau apa alesan gue gonta ganti cewe. Dan sampai akhirnya datang lah 'dia' yang mengubah hidup g...