Nb: Ini masih flashback ya.
(masih) AUTHOR POV
*(masih) FLASHBACK*
Sudah 2 minggu Illa menjaga jarak dari Aldo. Illa masih sangat kecewa padanya.
Kenapa waktu itu dia melakukan itu ya? Seenggaknya baru aja dia baru bikin gue senyum, ternyata dia juga yang membuat gue nangis, di hari yang sama pula. Batin Illa.
"Lo gak kesian sama Aldo, la? Dia kan udah minta maaf, la." Sekarang Illa dan Zani sedang ada di kamar Zani.
"Kenapa lo tiba-tiba ngomong kayak gitu? Bukannya kita udah sepakat gak ngomongin dia? Udahlah Zan, gue capek. Udah terlanjur sakit. Maaf yang udah dia bilang itu gak cukup untuk ngehapus rasa sakit gue, Zan." Illa masih sakit hati walaupun itu sudah terjadi sejak 2 minggu ya lalu.
"Tapi lo gak bisa gitu, La. Lo gak boleh egois kayak gini. Gue gak tega ngeliat kalian merenggang kayak gini."
"Gue kayak gini egois ya Zan?" Kata Illa sambil menunduk. Air matanya terjatuh, untuk kesekian kalinya. Untuk menangisi hal yang sama.
ALDO.
"Udah jangan nangis lagi.. Udah jam segini. Lo pulang atau mau nginep aja?"
"Nginep aja deh Zan."
"Yaudah jangan nangis lagi. Tidur."
----------------------------------------------
--------------------
Pelajaran baru saja selesai. Aku Dilla dan Zani keluar dari kelas.
"Zan, si Aldo minta gue ke taman untuk temui dia sekarang. Gue harus gimana?" Sekarang Zani dan Illa sedang berada diparkiran sekolah. Aldo memang sempat mengirimi nya bbm untuk menemuinya di taman sekolah sebelum pulang.
"Temui dia. Sekarang. Ohya, kalau dia bilang macem macem lo bilang aja 'kayaknya kamu butuh obat gatel biar gak gatel ke cewe lain' Haha!" Canda Zani.
"Haha, bisa aja lo. Tapi paling dia minta maaf. Udah basi kata maaf dari dia tuh. Hahaha. Eh gue ke taman dulu ya, Bye" Illa berjalan ke taman sambil merenung tentang apa yang akan Aldo lakukan jika Illa sudah ada disana.
Saat sampai di taman,
Illa menemukan Aldo yang sedang duduk di atas rumput taman sekolah.
Illa mendekat. "Ke.. Kenapa do?" Kata Illa yang masih berdiri dibelakang Aldo sambil menunduk.
Aldo memutar badannya untuk melihat Illa. Aldo menarik tangan Illa yang mengisyaratkan Sini, duduk disamping ku. Illa mengerti dan duduk disamping Aldo. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Sibuk dengan pemikiran masing-masing.
"Udah lama ya gak ketemu." Ucap Aldo memulai pembicaraan
Illa tak menjawab tetapi hanya mengangguk.
"Jangan diem gitu aja dong, La. Aku emang salah. Aku emang gak seharusnya ngelakuin hal itu. Aku bener bener....."
"Udah Do, gak usah diinget lagi. Gak usah merasa berasalah karena gak ada yang salah disini. Yang salah ya aku, kenapa harus ikutin kemauan kamu untuk ikut ke prom. Seharusnya aku kan gak usah ikut kamu ke prom, jadi kamunya juga bisa bebas. Kamu bisa ngelakuin apa yang kamu mau, bahkan dicium semua gadis disana?
Kalau aku gak ikut waktu itu kamu kan gak mungkin minta maaf terus tiap hari kayak gini.
Anggep aja hal itu gak pernah terjadi.
Anggep aja tahun ini aku gak ikutan prom.
Anggep aja waktu kamu dicium cewek itu aku gak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Cinta
Teen FictionZaghi: Gue Zaghi Putra Pratama. Banyak yang bilang gue perfect. But i'amnt. Gue biasa aja. Cuma satu kekurangan gue. Playboy. Itu menurut mereka yang gak tau apa alesan gue gonta ganti cewe. Dan sampai akhirnya datang lah 'dia' yang mengubah hidup g...