Chapter 18

685 28 4
                                    

DILLA POV

Setelah melakukan city tour selama satu hari full, kami harus pulang ke Jakarta malam ini. Tapi sebenernya capek banget karna cuma istirahat satu hari terus besoknya pergi lagi. Mending ke tempat yang beda, lah ini sama. Mana udah bayar dari jauh-jauh hari lagi. Tau gini mah gak usah ikutt.

"Aduh Zan, gue males banget besok harus langsung packing lagi. Remuk badan rasanya." Kata gue.

"Loh? Lo emang mau packing buat kemana lagi dill?" Kata Salva yang mendengar ucapanku.

"Singapore lagi. Bareng sekolah sih." Kataku.

"Yaampun, mendingan gak usah deh. Nanti lo disana drop lagi!" Kata Salva. "Lo ikut juga gak Zan?"

"Ikutlah. Kita udah lunasin dari jauh-jauh hari dan sebenernya yang mendadak itu Zaghi." Kata Zani.

"Berapa lama?" Kata Salva.

"3 hari doang." Kataku.

"Yah gak ketemu lagi deh." Kata Salva.

"Elah lo disini dua bulan gak ketemu 3 hari doang ajaaa." Kataku.

"Hahaha."

"Zaghi ikut gak?" Kata Salva.

"Iya." Jawabku.

"Eh makan yuk. Laper nihh." Kata Zani.

"Ayoo. Gue juga lagerr." Kataku.

"Yaudah yuk. Itu Zaghi, Zylan. Eh lo berdua mau ikut gak? Kita mau nyari makan" kata Salva ke Zaghi dan Zylan.

"Enggak deh gue tunggu sini aja," kata Zaghi.

"Gue juga." Kata Zylan.

"Oh yaudah. Yuk!" Kata Zani.

Kami bertiga berjalan tanpa ada topik pembicaraan sambil mencari-cari restaurant yang menggugah selera(?).

"Eh liat deh itu kayaknya enak tuh," kata Zani sambil menunjuk salah satu restaurant.

"Eh iya iya. Yaudah yuk makan disana aja." Kataku sambil berjalan memasuki restaurant itu.

Setelah menduduki tempat duduk kami memesan makanan dan minuman.

"Eh, Salva! Lo belom cerita-cerita nih kekita tentang apa kek," kataku.

"Gue harus cerita gimanaa? Temen-temen gue? Ya intinya gak ada yang mengalahkan kalian lah ya."

"Ih serius. Maksud gue mungkin kayak pacar lo, yang suka sama lo, ex lo." Kataku.

"Ehm, okay jadi waktu itu gue sempet sakit. Seperti biasa lah, maag gue kambuh. Posisinya gue lagi berantem sama pacar gue waktu itu, nah jadi gak mood makan eh malah sakit. Udah gitu temen gue pas gue minta anterin ke rumah sakit bilangnua gak bisa karna ada acara. Ya gue telpon pacar gue aja. Terus dia bilang dia lagi nemenin nyokapnya belanja. Yaudah kan akhirnya gue telpon temen gue yang lainnya terus mereka bisa jemput gue. Yaudah tuh kan gue kerumah sakit bareng satu temen cewe dan satu temen cowo. Nah kebetulan temen cowo gue ini pacaran sama temen cewe gue yang pertama kali gue telpon tapi dia gak bisa karna ada acara itu, pacarannya belom lama tapi temen cowo gue ini udah suka sama dia dari lama." Salva berhenti sejenak untuk bernafas hahaha.

"Hmm. Terus terus?" Kata gue.

"Nah terus pas udah check dokter segala macem akhirnya kan ke tempat ngambil obat tuh. Nah pas gue lagi nunggu obat nya sama 2 temen gue itu, tiba tiba aja temen cewe gue kelaperan. Dan akhirnya dia pergi ke restaurant kecil di depan rumah sakit sendirian tuh karna temen cowo gue gak tega ninggalin gue. Nah singkat cerita gue pulang tuh, rumah sakit lumayan jauh dari rumah gue akhirnya gue ketiduran. Selama gue tidur gue gak tau dong apa aja yang terjadi. Nah sampe akhirnya gue kebangun gara-gara gue ngedenger temen cewe sama temen cowo gue itu berdebat kecil gitu. Gue tanya ada apa tapi pada gak mau jawab. Gue malah disuruh tidur lagi. Yaudahkan karna guenya juga caoek gue iyain aja. Sampe dirumah gue tidur juga tuh dikamar gue. Temen gue gak pulang katanya mau nemenin gue. Eh pas gue tidur gue ngedenger suara temen temen gue berdebat lagi. Mereka itu didepan kamar gue kan. Nah terus pas gue buka pintu mereka langsung diem gitu. Temen cowo gue nangis. Temen cewe gue mukanya kayak depressed. Gue tanya kenapa, terus temen cowo gue jawab gue gak perlu tau karna dia takut gue makin drop. Nah gue yakinin dia dan akhirnya mereka kasih tau gue..." Kata Salva sambil membatalkan rencana bukir matanya yang sebentar lagi akan tumpah.

Rahasia CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang