Dream

437 13 0
                                    

Aku pernah bermimpi. Mimpi yang sangat aneh dan pertama kalinya aku bermimpi seorang Namja. Namja itu memegang tanganku. Erat sekali. Mimpi ini tidak terlalu jelas dan sulit untuk dimengerti olehku.

Ketika aku terbangun. Aku pun tahu. Namja itu adalah ......

KANG JIN HYUK

Salah satu anak basket di kelasku. Jinhyuk memang bukan seseorang yang ahli bermain basket. Dia juga tidak terlalu tampan. Tetapi banyak sekali yeoja di sekolah ku ini yang mengidolakannya. Mau kaka kelas ataupun yang satu angkatan denganku.

Aku ingat. Dulu aku pernah bertanya kepada temanku, "Kenapa sih, Jinhyuk banyak yang suka? Aku yang setiap hari bertemu dengannya. Tidak tergila-gila padanya."

Dan sekarang, aku menyesali perkataanku. Dan aku juga merasa, aku mulai menyukainya.

~~~~~~~~~~~~~

Inilah hari yang kutunggu.

Aku berangkat dari rumah menggunakan bis. Aku pun mulai teringat. Kalau rumah Jinhyuk itu satu arah denganku. Dia lebih jauh. Bisa jadi aku satu bis dengannya.

Tapi ternyata aku tidak satu bis dengannya.

Ketika sampai di kelas. Tujuanku hanya satu. Yaitu Jinhyuk.

Aigoo...Apa aku benar-benar menyukainya? Apa karena mimpi aneh itu? Apa aku menjadi sama dengan yeoja-yeoja yang tergila- gila dengannya?

Beberapa lama kemudian, Jinhyuk datang.

Dia melirik ke arahku. Dan matanya menangkap mataku yang sedang mengawasinya. Karna takut ketahuan, aku berbalik badan dengan sedikit senyuman. Tanpa aku sadari, saat aku berbalik. Aku menabrak temanku. Dan mungkin dia melihatku sedang senyum-senyum sendiri.

"Ehh.. Ahrang. Kalau jalan liat-liat yah. Nabrak kan?." kata temanku bernama Park Bo Mi.

"Oh, maaf Bomi. Aku kira gak ada orang. Aku permisi dulu."

"Ok. Kayanya lagi ada yang hatinya berbunga-bunga nih..." katanya saat aku hendak melangkah.

"Kamu ngomong sama aku?" kataku.

"Siapa lagi kalau bukan kamu, Ara?"

"Mwo??!! Aniyo. Aku tersenyum karena......" aku terdiam. Aku harus ngomong apa?

Kulihat Bomi sudah senyum-senyum kepadaku.

"Aigoo, kau tau? Senyuman mu itu membuatku geli. Bisakah kau hilangkan senyumanmu itu?"

"Hey... Jangan mengalihkan pembicaraan. Apa jangan-jangan tadi kamu ketemu....." katanya.

"Ketemu siapa?" kataku

"Ah... Sudahlah. Aku ingin mengerjakan pr ku. Kau sudah mengerjakannya?" tanyanya

"Oh... Sudah. Kau mau melihatnya?" sebenarnya aku tidak ingin memberikan pr ku kepadanya. Tapi, kalau situasi begini. Apa boleh buat?

"Boleh.....Boleh sekali. Ara memang baik sekali." pujinya.

Oh iya, di sekolahku aku sering dipanggil Ara.

~~~~~~~~~~~~~

Sudah 1 bulan ini, aku memerhatikan Jinhyuk dari jauh. Aku belum mau menceritakan perasaanku pada orang lain, termasuk sahabat dan oppaku sendiri. Belum ada yang tau. Hanya aku dan tuhan yang mengetahuinya.

Aku iri kepada teman-temanku yang sudah mempunyai pacar. Aku juga ingin seperti mereka. Tapi aku tidak bisa karena aku takut. Aku terlalu menjadi seseorang yang pendiam.

~~~~~~~~~~~

Pada saat di lab komputer....

Hari ini, kelasku akan belajar di lab komputer.

When A Girl Find Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang