Negotiation

56 6 2
                                    

Singkat cerita, aku sudah berada di Seoul.

Lagi lagi aku mendapatkan surat misterius itu lagi. Setiap harinya, aku selalu menemukan surat. Tunggu! Kertas yang aku dapatkan di pulau Jeju kemarin. Bukannya waktu hari itu aku selalu bersama Jinhyuk. Apa mungkin dia yang menaruhnya di tasku ketika aku tertidur? Sudahlah. Kalau memang benar, aku sangat bersyukur. Kalau tebakanku salah, itu artinya aku harus bersabar.

~•^•~

Aku memandangi gantungan kunci pemberian Jinhyuk. Aku memang selalu membawa gantungan ini kemana-mana. Gantungan ini memang berbentuk bintang. Bintang itu selalu memberikan kilau jika terkena sinar matahari.

"Woyy!!!"

Aku mengedipkan mataku dan langsung duduk tegap.

"Ngapain sih liatin itu terus? Itu kan cuma gantungan." ternyata itu Chanmi. Dia tidak sendiri. Dia bersama Hyerim.

"Yah... Terserah aku dong. Lagian aku suka kok, liat ini terus." kataku

"Emang bagus sih." kata Hyerim

"Tuh kan. Apa aku bilang?" kataku sedikit meledek pada Chanmi. Chanmi mencibirkan bibirnya.

"Aku kan hanya bilang, 'Ngapain sih liatin gantungan itu terus.' Kalau soal bagus atau enggaknya. Aku emang juga suka sama gantungan itu." kata Chanmi

Lalu, datanglah Wongeun. Di belakangnya ada Jinhyuk.

"Ssttt... Ngapain sih? Berisik banget. Ngomongin apaan?" tanya Wongeun yang langsung duduk di mejaku.

Aku sudah tau. Jika sudah begini, pasti akan ngomongin lagi yang lain. Atau istilahnya itu, bakalan ada perundingan.

Hyerim langsung duduk di meja sebelahku. Chanmi juga langsung menarik kursi dan langsung duduk di sebelahku. Sedangkan Jinhyuk masih dengan posisi berdiri.

"Jinhyuk, yak! Duduklah!" Chanmi memarahi Jinhyuk. Yang dimarahi langsung menurut dan duduk di kursi dekat meja yang Hyerim duduki.

"Eh... Tunggu... Tunggu... Kalian kok gak ngajak-ngajak sih kalo mau ada perundingan. Jahat banget..." kata Namyoung dari pintu. Di belakang juga ada Chansoo, Naeun, sama Bomi. Waaahh... Kayaknya ini bakalan jadi perundingan besar nih.

"Aku mau ke wc dulu." kataku yang langsung berdiri.

"Hei, Ara! Jangan bohong! Duduklah!" Bomi langsung menyuruhku.

Semuanya sudah di posisinya masing-masing. Itu berarti, mereka sudah siap untuk memulai perundingan.

"Jadi, kalian tadi pada ngomongan apa?" tanya Chansoo polos

"Mana aku tahu? Aku sama Jinhyuk kan baru dateng." kata Wongeun

"Aku nanya ke mereka bertiga. Bukan ke kamu." kata Chansoo tidak mau kalah.

"Eh... Sebenarnya, aku juga gak ngerti kenapa bisa ada perundingan kayak gini." kata Hyerim

"Iya. Tadi kan kita berdua ngeliat Ara lagi ngelamun sambil liatin gantungan kunci." kata Chanmi menimpali perkataan Hyerim

"Gantungan kunci? Apa yang harus di istimewa kan?" kata Bomi.

'Kalian itu tidak tau. Ini itu pemberian dari seseorang yang aku suka. Apa aku harus bilang ke mereka? Kalau ini pemberian dari Jinhyuk? Jinhyuk kan ada disini.'

When A Girl Find Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang